Mengajarkan adab dan sopan santun kepada anak sejak dini merupakan dasar penting dalam pembentukan karakter positif, terutama menjelang mulai masuk sekolah. Adab dan sopan santun juga membantu membentuk keterampilan sosial anak.
Maka dari itu, sebelum memasuki lingkungan sekolah yang lebih luas, anak perlu dibekali dengan nilai-nilai etika agar dapat berinteraksi dengan baik dengan orang lain.
Terkadang anak-anak tidak menyadari bahwa beberapa perilaku seperti menyela antrean atau mendorong teman adalah hal yang tidak sopan. Mereka pun perlu diingatkan tentang adab dan sopan santun, terutama untuk mengendalikan impuls yang ada.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), orang tua dapat mulai mengajarkan anak tentang adab dan sopan santun sebelum mereka berusia 9 tahun.
AAP juga menyatakan pentingnya orang tua menjadi contoh tentang perilaku baik, karena anak akan belajar menirunya.
"Adab dan sopan santun sebaiknya diperkenalkan sejak dini dan ditegakkan setiap hari hingga menjadi kebiasaan," kata pakar etika dan penulis Posh Overnight: The 10 Pillars of Social Etiquette, Maryanne Parker, seperti dikutip dari Forbes.
Apakah anak paham saat diajari tentang sopan santun?
Mungkin anak usia prasekolah tampak belum memahami tentang pentingnya adab, tapi mengajarkan sopan santun kepada anak sangat perlu dilakukan, Bunda. Sedini mungkin adalah saat yang tepat untuk mulai menanamkan tentang hal ini.
Alasannya, adab dan sopan santun adalah cara untuk menunjukkan kebaikan, rasa hormat, dan kepedulian kepada orang lain.
Penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Public Health menyebutkan bahwa, anak yang terbiasa dengan sopan santun sejak dini cenderung lebih sukses di sekolah dan dalam kehidupan mereka secara umum kelak.
Tindakan sederhana seperti meminta dengan sopan alih-alih merebut, menunggu giliran, dan bentuk kesantunan lainnya membantu anak-anak untuk berinteraksi dengan orang lain.
Adab dan sopan santun yang perlu diajarkan ke anak
Dengan menanamkan sopan santun sejak dini, Si Kecil akan terbiasa dengan perilaku bijaksana dan sopan. Berikut beberapa adab yang perlu diajarkan ke anak sebelum ia mulai sekolah, Bunda:
1. Mengucapkan 'tolong'
Ajarkan anak bahwa berkata 'tolong' saat meminta sesuatu adalah salah satu adab. Di rumah, Bunda bisa menjadi contoh dengan mengucapkan 'tolong' saat meminta sesuatu kepada anak. Misalnya: 'Tolong rapikan mainanmu ya, Nak'.
2. Mengucapkan 'terima kasih'
Saat menerima sesuatu, baik berupa benda fisik maupun bantuan atau pujian, anak sebaiknya mengucapkan 'terima kasih'.
Contohkan dengan selalu mengucapkan kalimat ini juga ketika Si Kecil sudah merapikan mainannya. Bunda bisa mengucapkan terima kasih dengan antusias karena mereka telah mau membantu.
Belajar bergiliran dalam percakapan tanpa menyela mungkin akan sulit bagi anak-anak. Bunda bisa mengembangkan keterampilan ini dengan menjelaskan pentingnya bergiliran, yaitu agar semua orang dapat didengar dengan adil.
Tapi anak juga harus memahami bahwa dalam keadaan darurat, seperti situasi mendesak, mereka boleh menyela. Jika memang tidak ada, mereka harus menunggu jeda saat orang lain sedang berbicara.
4. Mengucapkan 'permisi'
Dalam situasi tertentu, kadang anak mungkin harus menyela pembicaraan orang lain. Misalnya saat ia butuh ke segera ke toilet atau saat melihat temannya jatuh dan terluka.
Jika kondisinya demikian, penggunaan kata 'permisi' adalah cara paling sopan untuk masuk ke dalam pembicaraan orang lain.
Dikutip dari Parents, kata ini juga bisa digunakan saat anak perlu berjalan melewati orang lain.
5. Meminta izin untuk melakukan sesuatu
Ajarkan anak untuk meminta izin saat mereka ragu melakukan sesuatu. Bunda juga mungkin perlu membuat aturan tetap mengenai situasi-situasi tertentu yang memerlukan izin, seperti membuka pintu atau perlu ke luar kelas.
6. Tidak mengomentari penampilan orang lain
Anak-anak cenderung mengungkapkan komentar kepada orang lain secara spontan, tanpa memikirkan efeknya. Mereka mungkin tidak bermaksud jahat, tapi belum sepenuhnya memahami tentang perasaan orang lain yang bisa terluka.
Selain itu, anak mungkin hanya belum mengembangkan keterampilan sosial untuk 'menyaring' ucapan mereka. Bunda bisa menanamkan aturan pada anak untuk tidak mengomentari penampilan fisik orang lain.
7. Tidak mengejek
Mengejek dan membuat nama panggilan yang buruk pada orang lain juga tidak boleh dilakukan, karena ejekan bisa menyakiti perasaan. Adab dan sopan santun yang baik berarti tidak membuat lelucon atau olok-olok tentang siapa pun.
Meski niatnya bercanda, setiap orang memiliki tingkat sensitivitas yang berbeda. Kalimat maupun nama ejekan bisa sangat menyakitkan. Jadi untuk menjadi teman yang baik, anak perlu memahami pentingnya tidak mengejek dalam situasi apa pun.
8. Mengucapkan 'maaf'
Kadang tanpa disengaja anak mungkin akan menyakiti atau membuat orang lain sedih, misalnya ketika anak menjatuhkan makanan teman atau tak sengaja mendorong teman sampai terjatuh.
Jika ini terjadi, anak perlu paham pentingnya mengakui kesalahan mereka dengan mengucapkan 'maafkan aku'.
Sabar menunggu dan mau berbagi juga termasuk sebagai fondasi untuk kehidupan sekolah yang menyenangkan.
Guna memperkenalkan tentang hal ini, ajak anak untuk bermain permainan yang melibatkan giliran. Misalnya petak umpet atau lempar bola.
Anak usia prasekolah sering kali masih suka marah dan mengekspresikan emosi secara fisik. Misalnya dengan mendorong, merebut, menggigit, dan tantrum saat keinginannya tidak dipenuhi.
Cara terbaik mengajarkan mereka agar menghormati orang lain yakni dengan mencontohkan yang sama. Bersikaplah perhatian dan hormat kepada anak.
Selain itu, tetapkan aturan di rumah tentang bagaimana orang lain harus diperlakukan.
Demikian ulasan tentang adab dan sopan santun yang perlu diajarkan ke anak sebelum masuk sekolah. Dengan bekal ini, anak diharapkan kelak memiliki fondasi yang kuat terkait kehidupan sosial dan akademiknya. Semoga bermanfaat, Bunda!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)