10 Miliarder Paling Boncos di 100 Hari Trump, Terparah Kehilangan Rp727 Triliun

JAKARTA - Optimisme para miliarder mulai memudar dalam 100 hari pemerintahan Donald Trump , seiring kejatuhan pasar saham Amerika, usai mengalami awal terburuk dalam 50 tahun. Dimana indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average keduanya turun hampir 8% di tengah perang tarif Trump.

Tidak ada yang terkena dampak lebih besar daripada Elon Musk , usai lebih miskin USD45 miliar dibandingkan saat pelantikan Trump menjadi Presiden AS untuk kedua kalinya. Musk diketahui terlibat perdebatan sengit di media sosial dengan penasihat Trump yang mendasari kebijakan tarif tinggi yakni Peter Navarro.

Musk bahkan memilih mundur dari Departemen Efisiensi Pemerintah Trump, dan harus kembali memfokuskan diri pada perusahaan mobil listriknya, Tesla. Hal ini setelah kebijakan tarif Trump memicu ketakutan dan upaya politik Musk yang semakin tidak populer membuat sahamnya anjlok 33%.

Baca Juga: 7 Hari Tur Trump ke Kawasan Teluk Bikin Harta 10 Miliarder Nambah Rp1.589 Triliun

Dia bukan satu-satunya miliarder yang kehilangan uang banyak selama Trump 2.0. Secara keseluruhan, sekitar 800 miliarder Amerika telah kehilangan kekayaan sebesar USD300 miliar sejak 20 Januari 2025, lalu.

Bergabung bersama Musk di antara 10 miliarder yang paling merugi adalah Jeff Bezos dari Amazon, Sergey Brin dari Alphabet, dan Mark Zuckerberg dari Meta, tiga taipan teknologi yang memperoleh tempat duduk penting, tepat di belakang keluarga saat pelantikan Trump. Sejak saat itu para miliarder ini telah kehilangan kekayaan untuk masing-masing sebesar USD35 miliar, USD26 miliar, dan USD22 miliar.

Pendukung Trump lainnya yang terkenal juga telah kehilangan miliaran dolar. Larry Ellison dari Oracle -yang bertemu dengan Trump sehari setelah pelantikan sebagai bagian dari inisiatif infrastruktur AI senilai USD500 miliar- adalah orang ketiga yang paling merugi di Amerika sejauh ini, setelah Musk dan Bezos, dengan kerugian sebesar USD28 miliar.