6 Tradisi Unik Melahirkan di Turki, Minum Minuman Khas hingga Buka Semua Jendela dan Pintu

6 days ago 16

Jakarta -

Momen melahirkan menjadi sebuah keajaiban kebanyakan keluarga yang kerap sekali dirayakan di seluruh dunia, terlepas dari budaya dan agama.

Setiap anak yang lahir merupakan kebahagiaan tidak hanya bagi orang tuanya, tetapi juga bagi anggota keluarga besar, teman, dan tetangga. Meskipun cara merayakannya berbeda-beda di setiap negara dan budaya, polanya selalu sama, mendoakan keberuntungan dan kehidupan yang sehat bagi bayi.

Tradisi unik melahirkan di Turki

Namun, tahukah Bunda, ternyata, ada beberapa kebiasaan menarik yang dilakukan oleh masyarakat Turki saat menyambut kelahiran bayi. Yuk, kita simak bersama!

1. Menyembunyikan gender bayi mereka

Jadi, kebanyakan orang Turki cenderung menyimpan berita kehamilan untuk diri mereka sendiri, atau hanya memberi tahu keluarga dekat, hingga bayi berusia setidaknya dua atau tiga bulan.

Karena teknologi yang memungkinkan calon orang tua mengetahui jenis kelamin bayi sebelum lahir masih tergolong baru, orang Turki memiliki cara lain untuk memprediksi jenis kelamin bayi. 

Dikutip dari Daily Sabah, orang Turki percaya bahwa jika ibu makan makanan manis, ia akan melahirkan anak laki-laki, sementara jika ibu lebih suka makanan pedas atau asam, ia akan melahirkan anak perempuan.

Jadi, jika seorang ibu hamil mulai makan di depan umum, semua orang akan menatapnya untuk mengetahui apakah bayinya perempuan atau laki-laki. Selain itu, penampilan fisik ibu, sikapnya, lamanya waktu anak bergerak di dalam rahim, dan bentuk nyeri persalinan yang dialaminya merupakan cara untuk mengetahui jenis kelamin bayi.

2. Membuka semua pintu dan jendela saat melahirkan

Setelah sembilan bulan, pada zaman dahulu, bayi dilahirkan di rumah dan didampingi oleh perawat terlatih atau terkadang oleh wanita tua di desa yang membantu banyak ibu melahirkan.

Para ibu yang melahirkan di daerah pedesaan, saat proses melahirkan dimulai, semua pintu dan jendela yang terkunci dibuka untuk mendapatkan keberuntungan.

Selain itu, seorang perempuan yang sebelumnya mengalami persalinan mudah akan mengusap punggung ibu hamil. Meskipun tradisi seperti itu sudah mulai punah, tradisi tersebut masih menjadi bukti bahwa merayakan kelahiran merupakan tradisi penting di Anatolia.

3. Minuman khas lohusa serbeti

Dikutip dari The Bump, Untuk merayakan kelahiran bayi dan melancarkan ASI, para ibu minum minuman tradisional yang disebut lohusa serbeti atau 'serbet pasca persalinan'. Minuman ini dibuat dengan air, gula, cengkeh, kayu manis, dan pewarna makanan merah, dan pertama kali disajikan kepada ibu yang baru melahirkan di rumah sakit. 

Minuman ini dipercaya memiliki manfaat kesehatan, seperti menghangatkan tubuh, meningkatkan produksi ASI, serta membantu pemulihan ibu setelah melahirkan. Selain itu, penyajian lohusa şerbeti juga menjadi simbol kebahagiaan keluarga dalam menyambut anggota baru.

Tidak ada pesta menyambut kelahiran bayi di Turki perayaan ditunda hingga setelah bayi lahir. Ibu dan bayi tinggal di rumah selama 20 hari setelah melahirkan, dan teman-teman akan mampir dan juga menyeruput serbeti.

Setelah 20 hari berlalu, ibu dan bayi akan mengunjungi rumah pemberi hadiah, mereka akan menerima sapu tangan berisi permen (untuk bayi yang baik hati) dan telur (untuk bayi yang sehat). Tuan rumah mereka juga mengoleskan tepung pada alis dan garis rambut bayi agar ia berumur panjang.

4. Larangan keluar rumah selama 40 hari

Tradisi lain di Turki yang cukup menonjol adalah larangan bagi ibu dan bayi untuk meninggalkan rumah selama 40 hari pertama setelah kelahiran. Hal ini bertujuan untuk melindungi kesehatan ibu dan bayi yang masih rentan serta memberikan waktu bagi keduanya untuk beradaptasi dan pulih. Selama periode ini, keluarga dan teman-teman dekat biasanya datang berkunjung untuk memberikan dukungan dan bantuan. 

5. Upacara mevlüt

Pada hari ketujuh setelah kelahiran, keluarga Turki sering mengadakan upacara keagamaan yang disebut 'mevlüt'. Dalam acara ini, keluarga dan teman-teman berkumpul untuk membaca doa dan pujian sebagai ungkapan syukur atas kelahiran bayi serta memohon berkat dan perlindungan bagi Si Kecil.  

6. Ritual potong rambut pertama

Di beberapa daerah di Turki, terdapat tradisi memotong rambut pertama bayi yang dikenal sebagai kuzu kesme atau kuzu saç kesme. Rambut yang dipotong biasanya disimpan dalam kantong khusus atau ditempatkan di tempat suci sebagai simbol kemurnian jiwa bayi dan harapan akan kehidupan yang baik. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online