Jakarta -
Bayi baru lahir sering kali tidur dalam durasi yang sangat lama, bahkan bisa mencapai 12 jam atau lebih dalam sehari. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan di benak banyak orang tua, terutama bagi mereka yang baru pertama kali memiliki anak.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, tanpa disadari, bayi yang baru lahir sering kali tertidur untuk mendukung perkembangannya. Namun, tahukah Bunda bahwa tidur ini merupakan bagian yang sangat penting dari proses perkembangan hidupnya.
Tak jarang, banyak orang tua merasa khawatir jika bayi mereka tidur terlalu lama atau terjaga dalam waktu yang singkat. Padahal, bayi yang baru lahir sering kali tertidur begitu cepat setelah mereka merasa kenyang atau nyaman, yang menunjukkan bahwa tubuh mereka membutuhkan waktu untuk beristirahat dan tumbuh.
Tidur yang cukup membantu bayi mengatur suhu tubuh mereka, mendukung metabolisme, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh yang masih berkembang. Lantas, apakah normal jika bayi baru lahir tidur terus?
Normalkah jika bayi baru lahir tidur terus?
Seorang Sleep Trainer untuk Bunda dan Anak, Rachel Mitchell mengatakan bahwa bayi yang baru lahir tidur dengan jangka waktu yang lama sebagai perkembangan fisik dan mental yang drastis bagi bayi dalam beberapa bulan pertama.
"Terutama pada tahun pertama kehidupan, bayi mengalami perkembangan yang sangat pesat, lebih cepat dibandingkan tahap lainnya, dan memerlukan tidur yang cukup untuk memastikan mereka dapat mencapai tahapan perkembangan yang penting," ujar Rachel dikutip dari The Bump.
Bagi bayi yang baru lahir, tidur dalam jangka waktu yang lama adalah normal karena termasuk aktivitas penting dalam aktivitas otak dengan tahapan. Hal tersebut seperti memori, fungsi sistem saraf, dan pengendalian diri.
Penyebab bayi baru lahir tidur terus
Meskipun tidur merupakan aktivitas untuk mendukung perkembangan bayi yang baru lahir, ada beberapa penyebab bayi yang baru lahir tidur terus. Berikut rangkumannya seperti dikutip berbagai sumber:
1. Penyakit
Bayi rentan terkena penyakit hingga mengakibatkan batuk, pilek, atau sesuatu yang lebih serius seperti penyakit kuning, sehingga menyebabkan kelesuan. Akan tetapi, biasanya hal ini merupakan tanda bagi bayi yang lebih besar.
Seorang Dokter Spesialis Anak di Northern Virginia Family Practice, Elizabeth Cilenti, MD, MPH mengatakan bahwa umumnya bayi yang sedang sakit memiliki durasi tidur yang cukup panjang. "Saat bayi akan pulih dari penyakit cenderung tidur lebih lama dari durasi tidur biasanya," ujarnya dikutip dari The Bump.
2. Perubahan rutinitas
Biasanya bayi memiliki jam tidur siang dan tidur malam yang sudah ditentukan selama di rumah. Dengan lingkungan tidur yang baru, hal ini dapat menyebabkan bayi kurang tidur dan cenderung tidur lebih lama dari biasanya setelah kembali ke rutinitas di rumah.
"Namun, jika Bunda mengajak untuk berlibur bersama keluarga dan tidur di tempat baru kala mengunjungi keluarga tentunya dapat merubah kebiasaan tidur bayi," jelas Cilenti.
3. Pertumbuhan dengan jangka waktu yang cepat
Pada tahapan pertumbuhan bayi, Rachel Mitchell menjelaskan bahwa bayi perlu durasi tidur yang lebih lama dari biasanya. "Saat akan mencapai tahapan dalam pertumbuhan, biasanya bayi cenderung tidur lebih lama dari biasanya," tutur Cilenti.
Tanda-tanda tidur bayi yang perlu diwaspadai
Bunda perlu waspada jika tidur bayi cukup, tetapi terdapat tanda-tanda yang mempengaruhi kesehatan bayi. Simak selengkapnya seperti dikutip dari laman Medical News Today:
- Bayi terlihat lesu dan tidak responsif
- Berusia 14 hari namun berat badannya tidak berubah saat berat badan saat lahir
- Berusia lebih dari 6 minggu dan berat badannya konsisten kurang dari 4-6 ons per minggu
- Bayi yang menghasilkan kurang dari empat popok basah setiap harinya
- Cenderung rewel setelah makan
- Jarang menyusu
Jika Bunda mendapati tanda-tanda tersebut, sebaiknya Bunda segera menghubungi penyedia layanan kesehatan untuk mengatasi kesehatan Si Kecil.
Apakah bayi yang tidur terus perlu dibangunkan?
Saat bayi tidur terus tentunya Bunda perlu membangunkan untuk menyusui agar perkembangannya tetap terjaga. Cara membangunkan bayi diperlukan stimulasi yang lembut agar tidak membuatnya terkejut. Berikut tips dari para ahli membangunkan bayi untuk menyusu seperti dikutip dari The Bump:
1. Memindahkan bayi ke permukaan yang lebih keras
Konsultan laktasi dan pemimpin La Leche League, Leigh Anne O'Connor, IBCLC mengatakan bahwa bayi dapat terbangun ketika meletakkan di permukaan yang lebih keras.
"Memindahkan bayi ke tempat yang membuat mereka merasa sedikit tidak aman, seperti di atas alas bermain," ujar Anne.
2. Melepaskan bedong bayi
Rachel Mitchell mengatakan bahwa bayi dapat bangun dalam durasi yang cepat. "Bunda dapat melepaskan selimut bedongnya kemudian membuka sedikit pakaiannya, sehingga mereka merasa cukup sejuk untuk terbangun dari tidurnya," ujar Mitchell.
3. Mengganti popok bayi
Dalam upaya untuk membangunkan bayi, Bunda dapat mencoba mengganti popok bayi. Kemudian Bunda dapat menyeka bokong Si Kecil dengan tisu basah.
4. Mengusap punggung bayi
Dokter Spesialis Anak di Providence Saint John's Health Center di Santa Monica, California, Daniel S. Ganjian, MD menyarankan untuk mengusap ke atas dan ke bawah tulang belakang bayi dapat membantu mereka tetap terjaga untuk menyusu.
"Bunda juga dapat mencoba menggelitik tangan dan kaki bayi dengan lembut, atau meniup wajah mereka dengan sangat pelan. Dengan cara ini, bayi akan terjaga, meski menatap Bunda dengan bingung, gerakan ini dapat membantu membangunkan mereka agar cukup siap untuk menyusu," tambah Ganjian.
5. Meningkatkan pencahayaan
Dalam upaya membangunkan bayi untuk menyusu, Dokter Spesialis Anak di Northern Virginia Family Practice, Elizabeth Cilenti , MD, MPH menyarankan agar Bunda dapat membuat pencahayaan kamar menjadi lebih terang.
Hal senada juga disampaikan Rachel Mitchell. "Pada upaya membangunkan bayi, Bunda dapat mencoba untuk mengecilkan volume suara mesin, atau berbicara dan bernyanyi lembut pada bayi," imbuhnya.
6. Mendekatkan puting susu ke mulutnya
Selanjutnya, Bunda dapat mendekatkan payudara atau botol ke mulut bayi sebagai upaya untuk melihat apakah mereka akan mulai mengisap secara alami.
Pola tidur sehat pada bayi baru lahir
Ilustrasi bayi tidur/ Foto: Getty Images/iStockphoto/tatyana_tomsickova
Dikutip dari Mayo Clinic, Bunda dapat menerapkan pola tidur sehat pada bayi yang baru lahir pada bulan pertamanya dengan langkah-langkah berikut ini:
1. Menerapkan rutinitas tidur yang menyenangkan
Pada awalnya, rutinitas akan ditentukan oleh bayi, tetapi Bunda dapat menyesuaikannya dengan menjaga suasana kamar tidur tenang dan lampu redup. Sebaiknya Bunda juga menghindari bermain sebelum tidur dan jaga suara tetap rendah untuk mengurangi stimulasi. Jika pengasuhan malam dibagi, pastikan setiap orang mengikuti rutinitas yang sama.
2. Menidurkan bayi dalam keadaan mengantuk, tetapi tetap terjaga
Saat melihat tanda-tanda kelelahan, seperti bayi menggosok matanya, segera untuk membawa bayi ke kamar tidur. Menidurkan bayi yang mengantuk membantu mereka belajar tidur. Hindari selimut atau barang lembut di tempat tidur.
3. Memberi waktu untuk bayi agar tenang
Bayi cenderung akan rewel atau menangis beberapa menit sebelum tertidur. Saat bayi menangis atau rewel Bunda dapat menunggu sejenak, jika masih kesal Bunda dapat memberi kenyamanan dan mencoba lagi.
Beberapa bayi tidur lebih cepat saat dibedong, tetapi pastikan membedong tidak terlalu ketat agar mereka bisa menekuk kakinya. Hentikan membedong saat bayi menunjukkan tanda-tanda berguling, sekitar usia 4 bulan.
4. Menggunakan empeng untuk menidurkan bayi
Ketika bayi sulit tidur, Bunda dapat memberikan empeng untuk mempercepat tidur pada bayi. Penelitian menunjukkan penggunaan empeng saat tidur dapat mengurangi risiko SIDS.
Namun, jika Bunda sedang menyusui, pertimbangkan untuk menunda penggunaan empeng beberapa minggu agar bayi bisa beradaptasi. Konsultasikan terhadap dokter terlebih dahulu ya, Bunda.
Kapan perlu konsultasi ke dokter?
Intensitas tidur yang tinggi pada bayi yang baru lahir tentunya bukan pertanda darurat, kecuali jika disertai dengan gangguan pernapasan. Terdapat tanda-tanda yang perlu Bunda waspadai dan hubungi dokter jika bayi mengalami masalah berikut yang dikutip dari Medical News Today.
- Bayi terlihat terengah-engah atau mengalami napas berbunyi
- Napas bayi terdengar sangat berat
- Lubang hidung bayi mengembang saat bernapas
- Kulit di sekitar tulang rusuk bayi tampak tertekan saat mereka bernapas
- Bayi mengalami demam
- Bayi mungkin telah menghirup, menyentuh, atau menelan sesuatu yang berbahaya
Selalu perhatikan kondisi bayi saat sedang tidur ya, Bunda. Jika sudah mempengaruhi penambahan berat badan atau disertai gejala tak biasa (demam), segera untuk cek ke dokter sebagai upaya mengatasi masalah kesehatan Si Kecil.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)