Beberapa Pesawat China Diam-diam Terbang ke Iran, Bantu Perang Melawan Israel?

7 hours ago 3

loading...

Beberapa pesawat Boeing 747 terlacak terbang dari China ke wilayah udara Iran. Ini memicu spekulasi bahwa Beijing mungkin bantu Teheran melawan agresi Israel. Foto/Financial Express

TEHERAN - Beberapa pesawat Boeing 747 terlacak terbang dari China dan menghilang di dekat wilayah udara Iran. Ini memicu spekulasi bahwa Beijing mungkin secara diam-diam membantu Teheran selama perangnya melawan agresi Israel.

"Beberapa Boeing 747 telah terlihat di radar saat berangkat dari China menuju Iran selama seminggu terakhir," tulis Fox News dalam laporannya, Sabtu (21/6/2025), mengutip data pelacakan penerbangan dan penilaian intelijen Eropa.

Mulai 14 Juni, sedikitnya lima penerbangan kargo lepas landas dari berbagai titik di China dan menempuh rute rahasia ke arah barat di sepanjang koridor udara utara China.

Baca Juga: AS Akhirnya Gabung Israel Keroyok Iran

Mereka kemudian turun melalui Asia Tengah—Kazakhstan, Uzbekistan, dan Turkmenistan—sebelum menghilang dari radar di dekat wilayah udara Iran, menurut data FlightRadar24 dan laporan The Telegraph.

Menariknya, tujuan yang tercantum untuk penerbangan tersebut adalah Luksemburg. Namun, pesawat tersebut tidak pernah memasuki wilayah udara Eropa.

"Pesawat angkut misterius", seperti yang dijelaskan oleh The Telegraph, telah memicu spekulasi di antara analis pertahanan yang menyatakan bahwa penerbangan tersebut dapat menjadi bagian dari operasi logistik yang dirahasiakan—mungkin memindahkan perlengkapan militer, personel utama, atau kargo sensitif untuk mendukung Iran selama konfrontasinya yang meningkat dengan Israel.

"Jenis pesawat ini biasanya digunakan untuk transportasi," tulis Fox News mengutip pakar penerbangan. "Dan dapat menjadi bukti bahwa China membantu sekutu lamanya, Iran, selama konflik."

China dan Iran adalah mitra strategis. Mereka menentang tatanan dunia yang dipimpin Amerika Serikat dan mendukung fase multipolar dalam diplomasi global. Iran juga merupakan pemasok energi utama bagi China, yang mengirimkan dua juta barel minyak setiap hari.

"Saya pikir penting untuk mengingat hubungan seperti apa yang terjalin; empat puluh tiga persen minyak dan gas Tiongkok berasal dari Timur Tengah, sebagian besar dari Iran," kata Robert Greenway, direktur pusat pertahanan nasional dari The Heritage Foundation, kepada The Ingraham Angle.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online