Bunda Ini Mengira Hamil Kembar 4 karena Perutnya Sangat Besar tapi Melahirkan 1 Bayi Mungil, Ternyata..

11 hours ago 2

Jakarta -

Pernah enggak sih Bunda dengar cerita ibu hamil yang perutnya gede banget sampai dikira bakal lahiran banyak bayi? 

Nah, kisah ini datang dari Lauren Draper, seorang ibu muda berusia 22 tahun asal Wales. Kehamilannya bikin banyak orang melongo karena perutnya bener-bener besar banget sampai orang-orang menebak dia hamil kembar empat!

Lauren didiagnosa Polihidramnion

Dikutip dari Daily Mail, Lauren Draper yang berusia 22 tahun sangat gembira ketika mengetahui bahwa ia hamil anak keempatnya pada Juni tahun lalu.

Dalam masa kehamilannya, Lauren sempat mengira dirinya sedang mengandung bayi kembar empat. Hal ini bukan tanpa alasan, perutnya membesar jauh lebih cepat dan besar dari ukuran normal, membuat banyak orang termasuk dirinya merasa yakin bahwa ia sedang hamil lebih dari satu bayi.

Pada usia kandungan 34 minggu, orang-orang bahkan bercanda bahwa ia akan mengandung bayi kembar empat.

Namun, pada usia kandungan 24 minggu, Ibu empat anak ini menjalani pemindaian. Ia pun didiagnosis dengan polihidramnion, kelebihan cairan ketuban, Lauren kesulitan bergerak saat perutnya membesar. Lauren pun diawasi dengan ketat. Sebelumnya, ia juga sempat mengalami keguguran pada tahun 2022. 

Pada usia kehamilan 29 minggu, ia mulai menyadari betapa besar benjolannya dan mulai kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan atau berguling di tempat tidur. Tak lama kemudian, Lauren dirawat di rumah sakit pada usia kehamilan 31 minggu karena khawatir berisiko mengalami prolaps tali pusat.

Pada usia kehamilan 34 minggu, benjolannya sudah sangat besar hingga orang-orang mulai mengomentarinya. Banyak yang mengira ia mengandung bayi kembar empat dan satu orang bahkan bertanya dengan nada bercanda.

“Orang-orang berkata, ‘Ya ampun, ada apa di sana? Sebuah penthouse? Apartemen tiga kamar tidur?’ Ukuran tubuh saya cukup besar,” kenang Lauren. 

“Orang-orang melihat perut saya sebelum mereka melihat saya. Di lift, seseorang berkata, ‘Berapa banyak yang Anda miliki?’ Saya berkata, “Hanya satu” dan dia bertanya, “Bolehkah saya menyentuhnya?”’ sambungnya.

Kondisi tersebut, mengharuskan Lauren menghabiskan tiga minggu di rumah sakit sebelum melahirkan pada usia kandungan 34 minggu dan empat hari. Lauren pun menjalani operasi caesar darurat dan menyambut putrinya Olyve, yang beratnya 6 pon 1 ons,  berat rata-rata untuk bayi yang baru lahir meskipun perutnya sangat besar seperti yang dikandung ibunya. Meskipun Olyve berjuang melawan gagal napas di rumah sakit, Lauren tetap berharap ia akan pulih.

“Ketika ketuban saya pecah, seorang perawat berkata, ‘lihat seberapa besar perutmu mengecil.’ Saya seperti kue dadar! Butuh waktu 10 hari untuk mengempis.” ungkapnya.

Apa itu polihidramnion?

Polihidramnion (atau polyhydramnios) adalah kondisi medis pada kehamilan di mana jumlah air ketuban (amnion)dalam rahim lebih banyak dari normal. Air ketuban berfungsi melindungi janin dan membantu perkembangan organ-organnya, tetapi jika terlalu banyak, bisa menjadi tanda adanya masalah.

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Pharmaceutical and Clinical, menemukan bahwa sekitar 49,06 persen kasus polihidramnion bersifat idiopatik (tanpa penyebab yang jelas), 24,53 persen terkait dengan diabetes gestasional, dan 16,98 persen berhubungan dengan kelainan janin.

Selain itu, dikutip dari National Library of Medicine, sebuah penelitian mengatakan bahwa polihidramnion dikaitkan dengan peningkatan risiko komplikasi seperti persalinan prematur, posisi janin yang tidak normal, dan kebutuhan untuk persalinan melalui operasi caesar . Selain itu, kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko skor Apgar rendah pada bayi baru lahir dan kematian perinatal. 

Penyebab polihidramnion

Polihidramnion bisa disebabkan oleh berbagai hal, antara lain:

  1. Diabetes pada ibu hamil (terutama diabetes gestasional)
  2. Masalah pada janin, seperti:
  3. Gangguan saluran cerna (misalnya atresia esofagus)
  4. Gangguan sistem saraf pusatCacat lahir lainnya
  5. Kehamilan kembar, terutama jika ada ketidakseimbangan cairan antara janin
  6. Infeksi dalam kandungan
  7. Kadang tidak diketahui penyebabnya (idiopatik)

Beberapa ibu mungkin tidak merasakan gejala, tapi bisa juga mengalami:

  1. Perut terasa sangat tegang dan besar
  2. Sesak napas
  3. Nyeri perut atau ketidaknyamanan
  4. Pembengkakan pada tungkai
  5. Risiko dan Komplikasi
  6. Persalinan prematur
  7. Pecah ketuban dini
  8. Solusio plasenta (plasenta terlepas dari rahim sebelum waktunya)
  9. Masalah posisi janin (sungsang, lintang)
  10. Risiko perdarahan pasca melahirkan

Biasanya dilakukan pemantauan ketat oleh dokter kandungan, bisa termasuk:

  1. USG rutin untuk mengukur volume air ketuban (AFI)
  2. Tes gula darah ibu
  3. Amniosentesis untuk mengurangi volume air ketuban (dalam kasus berat)
  4. Jika perlu, persalinan dipercepat demi keselamatan ibu dan bayi

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online