Daftar Aplikasi Sarang Online Scam, WhatsApp hingga WeChat

7 hours ago 3

Selular.id – Riset terbaru mengungkapkan warga Indonesia kehilangan Rp49 triliun akibat penipuan online selama satu tahun terakhir (2024-2025).

Data mengejutkan ini berasal dari penelitian Global Anti Scam Alliance (GASA) bersama Mastercard dan Indosat yang menunjukkan betapa masifnya ancaman keamanan digital di tanah air.

Laporan yang dirilis Selasa (04/11) menyebutkan sebagian besar penipuan online di Indonesia terjadi pada platform yang memiliki fitur Direct Message (DM), terutama aplikasi pesan instan dan pesan teks.

“Dari temuan tersebut, 85 persen upaya penipuan di Indonesia dalam 12 bulan terakhir terjadi di platform yang memiliki fitur Direct Message, yang memudahkan pelaku menghubungi korban secara pribadi,” tulis laporan tersebut.

Survei terhadap responden di Indonesia menunjukkan pola yang jelas tentang bagaimana scammer menjangkau korbannya.

Sebanyak 67 persen responden mengaku mendapat penipuan online dari aplikasi pesan instan, disusul melalui telepon panggilan suara (64 persen), dan pesan teks atau SMS (54 persen).

Platform media sosial dan email menempati posisi keempat dan kelima, diikuti oleh penipuan melalui iklan digital, interaksi langsung, dan e-commerce.

Platform Paling Banyak Disalahgunakan untuk Penipuan

Data riset GASA mengungkapkan WhatsApp dan Telegram menjadi platform yang paling sering digunakan pelaku penipuan di Indonesia.

WhatsApp mendominasi dengan persentase 89 persen, sementara Telegram berada di posisi kedua dengan 40 persen.

Popularitas kedua aplikasi ini sebagai sarana komunikasi sehari-hari menjadi salah satu faktor yang dimanfaatkan para scammer.

Facebook sebagai platform media sosial juga menjadi sarang penipuan online dengan persentase 37 persen.

Gmail mengikuti di posisi keempat dengan angka 32 persen, disusul Instagram (28 persen), TikTok (13 persen), dan X atau Twitter (9 persen).

Aplikasi lain seperti WeChat dan Tinder masuk dalam posisi kedelapan dan kesembilan.

Outlook.com, aplikasi email gratis dari Microsoft, menempati posisi kesepuluh dengan angka penemuan penipuan mencapai 2 persen.

Meski persentasenya lebih rendah dibanding platform lain, tetap menunjukkan bahwa tidak ada platform yang benar-benar aman dari ancaman penipuan online.

Fenomena ini bukan hal baru dalam dunia digital Indonesia. Beberapa tahun sebelumnya, platform lain seperti BBM juga pernah menjadi sarang aktivitas penipuan dengan berbagai skenario yang cukup kreatif dari para pelaku.

Waspada! Ini Beberapa Skenario Scammer di Aplikasi BBM menjadi bukti bahwa pola penipuan terus berevolusi mengikuti tren platform yang populer.

Profil Korban dan Besaran Kerugian

GASA menjelaskan rata-rata kerugian yang ditanggung per orang mencapai Rp1,7 juta dengan kejadian ini menimpa hampir 14 persen orang dewasa di Indonesia.

Yang menarik, kerugian yang dialami generasi muda ternyata lebih banyak dibandingkan generasi tua.

Generasi Milenial mengalami kerugian rata-rata sebesar Rp1.954.095 akibat penipuan digital, sementara generasi Baby Boomers hanya mengalami kerugian rata-rata sebesar Rp1.007.821.

Perbedaan ini menunjukkan bahwa meski generasi muda lebih melek teknologi, mereka justru lebih rentan menjadi korban penipuan online.

Besarnya angka kerugian ini menyoroti pentingnya perlindungan keamanan digital yang lebih komprehensif.

Beberapa upaya telah dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk penyedia layanan telekomunikasi dengan menghadirkan fitur-fitur perlindungan khusus.

Cara Aktifkan Fitur Anti Spam & Scam IM3 Satspam untuk Keamanan Digital menjadi salah satu solusi praktis yang bisa dimanfaatkan pengguna.

Platform teknologi juga terus berinovasi meningkatkan sistem keamanan mereka.

Laporan: Android Lebih Aman dari iOS dalam Hal Perlindungan Scam menunjukkan perkembangan positif dalam sistem operasi mobile untuk melindungi pengguna dari ancaman penipuan digital.

Google sebagai pengembang Android bahkan mengklaim sistem mereka lebih unggul dalam memblokir scam dibanding iOS.

Google Klaim Android Lebih Unggul Blokir Scam Dibanding iOS menjadi bukti persaingan sehat dalam meningkatkan keamanan pengguna.

Temuan GASA ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kehati-hatian dalam berinteraksi di platform digital.

Meski berbagai platform terus meningkatkan sistem keamanan mereka, kewaspadaan pengguna tetap menjadi faktor kunci dalam mencegah menjadi korban penipuan online.

Kerentanan platform pesan instan terhadap penipuan semakin menguatkan temuan sebelumnya bahwa Aplikasi Pesan Instan Jadi Sarang Penipuan di Indonesia 2025.

Pola ini menunjukkan bahwa scammer cenderung memanfaatkan platform yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari pengguna.

Perkembangan teknologi keamanan digital diprediksi akan terus berlanjut seiring dengan semakin canggihnya metode penipuan yang digunakan para pelaku.

Kolaborasi antara platform teknologi, penyedia layanan telekomunikasi, dan lembaga penegak hukum menjadi kunci dalam menekan angka penipuan online di Indonesia.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online