Digitalisasi dan Efisiensi Ekonomi

12 hours ago 5

loading...

Candra Fajri Ananda, Wakil Ketua Badan Supervisi OJK. Foto/Dok.SindoNews

Candra Fajri Ananda
Wakil Ketua Badan Supervisi OJK

PERKEMBANGAN ekonomi modern ditandai oleh dinamika yang semakin cepat dalam aktivitas produksi, distribusi, dan konsumsi. Globalisasi ekonomi serta kemajuan teknologi informasi telah mengubah struktur pasar menjadi lebih terbuka dan kompetitif.

Dalam konteks ini, kecepatan menjadi salah satu faktor penentu efisiensi ekonomi, baik dalam proses transaksi maupun pengiriman barang dan jasa. Perusahaan dan individu dituntut untuk mampu merespons perubahan pasar secara real-time agar tetap relevan dalam ekosistem ekonomi digital yang semakin kompleks.

Berdasarkan laporan McKinsey & Company (2024), sekitar 90% konsumen di Amerika Serikat dan Eropa telah melakukan pembayaran digital dalam satu tahun terakhir, menunjukkan bahwa digitalisasi transaksi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan ekonomi modern.

Digitalisasi telah membuka era baru dalam sistem transaksi dan distribusi global, di mana kecepatan dan keamanan menjadi kebutuhan utama. Kemunculan berbagai instrumen digital seperti sistem pembayaran elektronik, dompet digital, dan teknologi blockchain telah mempercepat interaksi ekonomi lintas batas dengan cara yang lebih efisien dan terintegrasi.

Berdasarkan Clearly Payments Report (2024), dompet digital telah berkontribusi terhadap 49% transaksi e-commerce global pada 2023, dan diperkirakan meningkat menjadi 54% pada 2026, sementara ACI Worldwide (2023) mencatat hampir 20% dari seluruh pembayaran elektronik dunia kini dilakukan secara real-time.

Kondisi ini menunjukkan bahwa digitalisasi tidak hanya mempercepat proses pembayaran, tetapi juga mengurangi ketergantungan terhadap uang tunai dan menekan biaya transaksi. Sejalan dengan itu, percepatan digital juga terjadi dalam sektor logistik.

Laporan Grand View Research (2023) menyebutkan nilai pasar logistik global mencapai US$3,79 triliun dan diproyeksikan tumbuh dengan laju 7,2% per tahun hingga 2030, sedangkan Clickpost (2024) melaporkan peningkatan volume pengiriman dari 185 miliar paket pada 2023 menjadi 217 miliar pada 2025.

Data InsightAce Analytic (2024) turut menunjukkan bahwa pasar pengiriman last-mile bernilai sekitar US$179,5 miliar pada 2024 dan terus meningkat seiring kebutuhan pengiriman yang semakin cepat dan efisien. Artinya, dengan semakin masifnya arus transaksi dan distribusi ini, dibutuhkan instrumen digital yang tidak hanya mudah dan cepat, tetapi juga memiliki tingkat keamanan tinggi untuk melindungi data serta menjamin kelancaran aktivitas ekonomi global yang semakin terdigitalisasi.

Dunia ekonomi modern tidak hanya menuntut kecepatan, tetapi juga menekankan pentingnya keamanan dan keandalan instrumen transaksi. Instrumen yang mudah, cepat, dan aman akan menjadi fondasi bagi pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, pelaku industri, dan masyarakat menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang efisien, transparan, dan tangguh.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online