Hamas Siap Bebaskan 10 Sandera tapi Tuntut Gencatan Senjata Permanen, AS dan Israel Menolak

1 day ago 5

loading...

Hamas siap bebaskan 10 sandera tapi tuntut gencatan senjata permanen di Gaza. AS dan Israel menolak. Foto/UNRWA

GAZA - Hamas telah merespons positif usulan gencatan senjata Gaza yang diajukan Amerika Serikat (AS), tapi menuntut gencatan senjata permanen, bukan 60 hari. Amerika dan Israel menolak tuntutan tersebut sebagai "sama sekali tidak dapat diterima".

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyuarakan penilaian utusan AS Steve Witkoff bahwa tuntutan Hamas tersebut tidak dapat diterima, menuduh kelompok perlawanan Palestina itu berpegang teguh pada penolakan usulan Washington.

Israel sebelumnya memperingatkan Hamas untuk menerima kesepakatan yang diusulkan AS dan membebaskan para sandera yang ditahan di Gaza atau dilenyapkan.

Baca Juga: Menhan Zionis: Kami Akan Membangun Negara Yahudi Israel di Tepi Barat

Dalam sebuah pernyataan kemarin, Hamas mengatakan telah menyerahkan tanggapannya kepada pihak-pihak yang menengahi.

“Sebagai bagian dari perjanjian ini, 10 tahanan hidup dari pendudukan yang ditahan oleh kelompok perlawanan akan dibebaskan, selain pemulangan 18 jenazah [sandera], sebagai ganti [pembebasan] sejumlah tahanan Palestina yang disepakati,” imbuh pernyataan Hamas.

Seorang sumber di biro politik Hamas mengatakan bahwa kelompok tersebut telah menawarkan tanggapan positif kepada Witkoff, tetapi dengan penekanan pada jaminan gencatan senjata permanen dan penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza.

"Tanggapan Hamas sama sekali tidak dapat diterima dan hanya membawa kita mundur," kata Witkoff, mendesak kelompok tersebut untuk menerima usulan kerangka kerja yang diajukan Washington.

“Itulah satu-satunya cara kita dapat menutup kesepakatan gencatan senjata 60 hari dalam beberapa hari mendatang, di mana setengah dari sandera yang masih hidup dan setengah dari mereka yang meninggal akan pulang ke keluarga mereka dan di mana kita dapat melakukan negosiasi substantif dengan itikad baik untuk mencoba mencapai gencatan senjata permanen,” imbuh dia dalam sebuah posting di X, yang dikutip AFP (1/6/2025).

Hamas Nilai Adanya Bias Negosiasi

Seorang anggota biro politik Hamas, Bassem Naim, kemudian mengatakan kepada AFP bahwa kelompok itu menanggapi secara positif dan bertanggung jawab terhadap usulan Witkoff.

Dia menuduh ada "bias total" dalam proses negosiasi yang menguntungkan Israel, menuduhnya tidak setuju dengan ketentuan yang telah disepakati sebelumnya dengan utusan AS.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online