Kilau yang Merambat: Emas, Janji, dan Cerita Halmahera

5 hours ago 3

loading...

Di balik gemuruh mesin tambang emas dan hembusan angin di lembah Halmahera, kisah warga tak pernah sunyi. Senyum dan keluh berpadu dalam tiap inci tanah yang tergali. Foto/Ilustrasi

JAKARTA - Di balik gemuruh mesin tambang emas dan hembusan angin di lembah Halmahera , kisah warga tak pernah sunyi. Senyum dan keluh berpadu dalam tiap inci tanah yang tergali. PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) melaju sebagai kekuatan besar, namun jejaknya di masyarakat lebih rumit daripada sekadar peta tata operasi.

Sorot positif muncul dari para petani. Om Munir, sosok bijak di Desa Kuntum Mekar, menuturkan pagi dengan mata berbinar: “Tanpa NHM, anak-anak saya tak mungkin sekolah ke Jawa.” Baca juga: 20 Tambang Emas Terbesar di Dunia, Indonesia Masuk Tiga Teratas

Bibit, pupuk, relasi pasar—ini bukan cerita kosong. Beberapa petani bahkan berhasil tingkatkan produksi hortikultura, menjadikan panen mereka nyala harapan. Sekolah pun ikut angkat wajah—belajar kesiapsiagaan bencana, mengenal risiko banjir dan gempa. Suasana tentram, tubuh desa distimulasi arah baru.

Namun, senyum itu tak serata. Di Desa Peleri, Kelompok Tani Talagamato meneguk pahit: panen yang mereka usaha, tak sepenuhnya dibeli NHM. “Yang dibeli cuma sedikit… sisanya busuk,” ungkap Rusli Yakub dengan mata sembab. Satu langkah terlalu jauh dan bantuan bisa rebah jadi kerugian.

Tak jauh dari situ, pabrik Virgin Coconut Oil di Desa Makaeling berdiri mematung sejak 2010—seperti monument harapan tanpa denyut. Demikian azimat, tapi kini semak dan retak menghiasi dindingnya. Azis Armin, Kepala Desa, hanya bisa tunjukkan bangunan kosong dan suara nyamuk. Fungsi ekonomi yang semestinya hidup itu, mati.

Belakangan, ketika banjir menerjang empat desa—Tolabit, Beringin Agung, Makarti, Torawat—tangan NHM turun. Dua pekan berselang, air kembali mengalir ke keran rumah. Bagi mereka, itu bukan sekadar bantuan, tapi harapan bahwa ada mata yang peduli kala hati kampung didera krisis.

Di sisi administratif, NHM mendapatkan Proper Biru dari KLHK dan nominasi Good Mining Practices Award dari ESDM—penanda bahwa di atas kertas, praktik pengelolaan dan lingkungan memenuhi syarat. Cadangan emas terbesar senilai miliaran dolar mencatat jalannya produksi, namun yang menyertainya bukan hanya lahar logam, juga potensi relasi berjalan dingin bila tak dikelola dengan hati.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online