Menurut Survei Baru, Lebih Banyak Wanita Muda Membutuhkan Perawatan Rambut Rontok

1 week ago 15

Jumlah bedah restorasi rambut setiap bulan yang dapat diatasi menggambarkan pendekatan ahli dan keterlibatan langsung oleh anggota ISHRS

Chicago, (ANTARA/PRNewswire)- Menurut hasil survei anggota baru oleh International Society of Hair Restoration Surgery (ISHRS), pasien yang pertama kali melakukan bedah restorasi rambut pada tahun 2024 cenderung lebih muda dibanding jumlah orang dewasa pada umumnya, 95% melakukan bedah restorasi rambut saat usia 20-35 tahun. Lebih banyak wanita juga beralih ke solusi permanen untuk masalah rambut rontok, jumlah pasien wanita untuk bedah restorasi rambut di tahun 2024 meningkat 16,5% dari tahun 2021.

International Society of Hair Restoration Surgery (ISHRS) 2025 Practice Census Survey Infographic Worldwide Trends in Hair Restoration.

International Society of Hair Restoration Surgery (ISHRS) 2025 Practice Census Survey Infographic Worldwide Trends in Hair Restoration.


Anggota ISHRS melaporkan pertumbuhan terus-menerus dalam hal restorasi rambut, sebagian besar karena penyempurnaan tanpa henti untuk transplantasi rambut dan berbagai solusi non bedah maupun solusi medis yang efektif dalam mengatasi kerontokan rambut. Khususnya, jumlah rata-rata pasien setiap anggota ISHRS meningkat hingga 20% sejak tahun 2021. Pada tahun 2024, setiap anggota ISHRS melakukan bedah restorasi rambut setiap bulan rata-rata 15 kali. Hal ini mencerminkan keterlibatan langsung dokter ISHRS dan komitmen mereka untuk melakukan bedah sendiri.

"Penderita kerontokan rambut tidak lagi menunggu sampai menginjak usia paruh baya untuk menemukan solusi yang efektif dari ahli tepercaya, misalnya dokter ISHRS yang rata-rata mengabdikan tiga perempat dari jam praktik mereka untuk restorasi rambut," kata Ricardo Mejia, MD, FISHRS, Presiden ISHRS. "Menurut laporan anggota kami, jumlah kasus bedah transplantasi rambut yang mereka tangani setiap bulan membuktikan keterlibatan mereka secara langsung dalam melakukan bedah yang sangat rumit dan membutuhkan pengalaman ini, tidak seperti klinik transplantasi rambut di pasar gelap di mana petugasnya melakukan bedah transplantasi rambut ilegal."

Transplantasi Rambut Tubuh Meningkat
Meskipun transplantasi rambut kulit kepala tetap menjadi bedah restorasi rambut terpopuler, melebatkan rambut di bagian tubuh lain melalui transplantasi rambut tubuh (juga disebut restorasi rambut non kulit kepala) juga semakin diminati pria dan wanita.

  • Persentase pria yang ingin menjalani prosedur restorasi rambut non kulit kepala meningkat menjadi 18% pada tahun 2024, naik dari 13% pada tahun 2021.
  • Persentase wanita yang ingin melakukan prosedur restorasi rambut non kulit kepala meningkat menjadi 21% pada tahun 2024, naik dari 17% pada tahun 2021.
  • Setelah kulit kepala, persentase transplantasi tertinggi berikutnya untuk area penerima bagi wanita adalah alis, yaitu 12%.
  • Setelah kulit kepala, persentase transplantasi tertinggi berikutnya untuk area penerima bagi pria adalah kumis/jenggot, yaitu 5%.

Sudut Pandang Pasien
Ketika anggota ISHRS dimintai pendapat tentang perspektif pasien terkait bedah restorasi rambut, survei ini menunjukkan bahwa hampir separuh pasien bersedia mendiskusikan prosedur mereka dengan orang lain dan telah mengemukakan alasan tertentu untuk menjalani bedah ini.

  • Anggota ISHRS melaporkan bahwa 44% dari pasien transplantasi rambut yang mereka tangani pada tahun 2024 berencana memberi tahu orang lain tentang transplantasi tersebut.
  • Anggota ISHRS juga melaporkan bahwa alasan nomor satu (90%) bagi pasien yang melakukan transplantasi rambut adalah karena ingin "menjadi/merasa lebih menarik".
  • Alasan paling umum kedua (63%) mengapa pasien memilih melakukannya adalah agar "terlihat lebih muda supaya dapat bersaing di tempat kerja".

Pasar Gelap Terus Berdampak Pada Pasar
Dr. Mejia memperhatikan bahwa jumlah komplikasi dari transplantasi rambut di pasar gelap terus meningkat di seluruh dunia dan menimbulkan konsekuensi serius bagi pasien rambut rontok. Biasanya akibat pendelegasian kepada petugas bukan dokter yang tidak memiliki lisensi dan tak terlatih.

  • 59% anggota ISHRS melaporkan adanya klinik transplantasi rambut di pasar gelap di kota mereka, meningkat dari 51% pada tahun 2021.
  • Anggota ISHRS melaporkan bahwa persentase rata-rata kasus perbaikan akibat transplantasi rambut di pasar gelap sebelumnya adalah 10%, meningkat dari 6% pada tahun 2021.

Tentang ISHRS
International Society of Hair Restoration Surgery (ISHRS) adalah asosiasi medis nirlaba global dan otoritas terkemuka di bidang perawatan dan pemulihan rambut rontok. ISHRS memiiki 1.200 anggota di 80 negara. Yang terpenting, ISHRS berkomitmen untuk mencapai keunggulan hasil pasien dengan mendukung standar tertinggi dalam praktik medis, etika medis, dan penelitian dalam industri restorasi rambut medis. ISHRS juga menyediakan pendidikan medis secara rutin kepada dokter spesialis bedah transplantasi rambut dan berkomitmen untuk memberikan informasi terbaru tentang perawatan medis dan perawatan bedah kepada konsumen yang menderita kerontokan rambut, dan paling sering diakibatkan oleh androgenetic alopecia - yakni kebotakan pada pria dan kerontokan rambut berpola pada wanita. ISHRS didirikan pada tahun 1993 sebagai masyarakat internasional pertama yang mendukung peningkatan kualitas dan pendidikan secara terus-menerus bagi profesional bedah restorasi rambut. Untuk informasi lebih lanjut dan mencari dokter, kunjungi www.ishrs.org.

Tentang Survei Ini
Dilaksanakan oleh Relevant Research Consulting of Evanston, IL, AS, Practice Census 2025 ISHRS adalah kumpulan informasi dari dokter yang berpartisipasi saja. Informasi yang dipublikasikan dalam survei ini dikembangkan dari riwayat informasi sesungguhnya dan tidak berisi perkiraan informasi. Margin kesalahan sampel ini adalah plus atau minus 5,4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Untuk cetakan ulang Laporan Practice Census 2025 ISHRS selengkapnya, kunjungi Hair Restoration Statistics.

SOURCE International Society of Hair Restoration Surgery

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online