Jakarta -
Menyusui bukan sekadar memberi air susu ibu (ASI), tapi juga tentang kenyamanan dan keamanan bagi Bunda dan Si Kecil. Namun, bagi banyak ibu, terutama yang baru pertama kali, menemukan posisi menyusui yang benar bisa menjadi tantangan tersendiri.
Setiap bayi punya preferensi dan kebutuhan yang berbeda, jadi penting bagi Bunda untuk mengeksplorasi berbagai posisi menyusui. Apakah Si Kecil lebih nyaman menyusu sambil duduk, berbaring, atau bahkan saat Bunda berdiri?
Yang paling penting, pastikan posisi menyusui membantu mencegah bayi dari tersedak atau gumoh. Nah, berikut ini Bubun rangkum informasi tentang posisi menyusui yang benar agar aliran ASI lancar dan momen menyusui makin nyaman!
Posisi menyusui bayi baru lahir agar ASI lancar dan banyak
Sebagai ibu, tentu Bunda ingin proses menyusui Si Kecil berjalan lancar dengan asupan ASI yang cukup untuk mendukung tumbuh kembangnya. Kelancaran menyusui tidak hanya dipengaruhi oleh pola makan Bunda, tetapi juga oleh cara dan posisi saat menyusui.
Mulai dari posisi tubuh bayi hingga pelekatan mulutnya ke puting, semua aspek ini perlu diperhatikan agar ASI dapat mengalir dengan maksimal dan Si Kecil merasa nyaman saat menyusu.
Berikut adalah rekomendasi posisi menyusui yang benar untuk bayi baru lahir agar ASI lancar dan melimpah, seperti yang dilansir dari laman NHS:
1. Cradle hold
Cradle hold adalah posisi menyusui yang paling umum dan sering digunakan, terutama oleh ibu yang baru pertama kali menyusui. Caranya cukup mudah, yakni Bunda duduk dan menyanggah tubuh bayi di pangkuan, dengan kepala Si Kecil bertumpu di lekukan siku Bunda.
Posisi ini membuat kepala bayi sedikit lebih tinggi dari tubuhnya, sehingga membantu mencegah tersedak dan memperlancar aliran ASI. Selain itu, posisi ini juga memberikan kenyamanan ekstra bagi Bunda karena bisa dilakukan sambil bersandar.
2. Side lying
Jika Bunda ingin menyusui sambil beristirahat, posisi side lying bisa menjadi pilihan yang tepat. Dalam posisi ini, Bunda berbaring miring menghadap Si Kecil yang juga dalam posisi miring.
Side lying sangat bermanfaat saat Bunda menyusui di malam hari atau setelah melahirkan dan masih merasa lelah. Selain nyaman, posisi ini juga baik untuk mencegah bayi tersedak, karena jika aliran ASI terlalu deras, tubuh bayi dapat secara alami menyesuaikan atau mengeluarkan kelebihan ASI.
3. Cross cradle hold
Cross cradle hold adalah variasi dari cradle hold yang memberikan Bunda lebih banyak kontrol. Dalam posisi ini, Bunda menggunakan tangan yang berlawanan dari payudara yang digunakan untuk menyusui, sehingga dapat menyanggah tubuh dan kepala bayi dengan lebih stabil.
Dengan posisi ini, Bunda dapat memantau pelekatan puting ke mulut Si Kecil dengan lebih baik, sehingga ASI dapat mengalir lancar dan risiko tersedak dapat diminimalkan.
Jika Bunda ingin posisi menyusui yang tidak menutupi wajah Si Kecil, football hold bisa dicoba. Dalam posisi ini, bayi diletakkan di samping tubuh Bunda, seperti memegang bola, dan diarahkan ke payudara dari samping.
Posisi ini sangat membantu, terutama bagi Bunda yang memiliki payudara besar atau yang menjalani operasi caesar, karena tidak memberikan tekanan pada bagian perut. Selain itu, hidung dan mulut bayi tetap bebas, sehingga lebih aman dan nyaman saat menyusu.
5. Laid back
Laid back breastfeeding, atau biological nurturing, adalah posisi yang paling alami. Caranya, Bunda cukup setengah duduk atau bersandar dengan santai, lalu biarkan bayi berada di atas dada atau perut Bunda.
Posisi ini memberi keleluasaan bagi bayi untuk mencari sendiri posisi puting, sekaligus memicu refleks alami menyusu. Selain itu, posisi ini juga dapat mempercepat dan memperbanyak aliran ASI, sangat cocok untuk bayi baru lahir yang sedang belajar menyusu.
Posisi ini sangat ideal bagi Bunda yang memiliki bayi kembar. Sesuai namanya, double football hold memungkinkan Bunda menyusui dua bayi sekaligus dengan posisi football hold di masing-masing sisi tubuh.
Dengan posisi ini, Bunda dapat mengatur pelekatan dan aliran ASI untuk kedua bayi secara bersamaan tanpa merasa kewalahan. Untuk kenyamanan ekstra, Bunda bisa menggunakan bantal menyusui khusus kembar untuk menopang kedua bayi.
Ilustrasi Ibu menyusui/ Foto: Getty Images/iStockphoto/GOLFX
Cara menyusui yang benar dengan posisi sambil tiduran atau berbaring
Ada beberapa kondisi di mana Bunda sebaiknya menyusui Si Kecil dalam keadaan berbaring. Beberapa situasi tersebut meliputi saat Bunda merasa terlalu lelah untuk menopang kepala bayi, setelah menjalani persalinan caesar, atau kondisi Si Kecil yang mengantuk.
Menyusui sambil berbaring sangat baik untuk membantu bayi menerima aliran ASI dengan lancar tanpa risiko tersedak. Dalam posisi ini, pengaruh gravitasi tidak terlalu besar, sehingga Si Kecil dapat mengatur laju isapan ASI dengan lebih baik, seperti yang dilansir dari Healthline.
Mengutip dari Parents, berikut adalah langkah-langkah untuk menyusui dengan benar dalam posisi berbaring:
- Mulailah dengan berbaring di tempat yang nyaman, seperti di tempat tidur, sofa, atau lantai. Pastikan Bunda merasa rileks dan tidak ada tekanan pada tubuh.
- Letakkan bantal di bawah kepala untuk menopang leher. Jika perlu, Bunda bisa bersandar pada sandaran sofa atau menambahkan bantal di belakang untuk dukungan ekstra. Untuk kenyamanan lebih, letakkan bantal di antara lutut.
- Letakkan Si Kecil di samping Bunda, dengan posisi miring menghadap Bunda. Pastikan kepala bayi berada di dekat payudara Bunda, sementara kakinya menghadap ke arah kaki Bunda.
- Gunakan lengan yang Bunda gunakan untuk berbaring, bisa diletakkan di bawah kepala atau digunakan untuk menyokong tubuh bayi. Jika perlu, letakkan bantal di belakang punggung bayi untuk memberikan dukungan tambahan.
- Pastikan mulut bayi sejajar dengan puting susu Bunda. Jika lengan bawah Bunda menyokong bayi, tarik bayi ke arah payudara dengan lengan tersebut. Jika lengan bawah Bunda berada di bawah kepala dan tidak menghalangi, gunakan tangan bebas dari lengan atas untuk menyokong kepala bayi dan membimbingnya ke payudara.
- Bunda tidak perlu membungkuk untuk membawa payudara ke arah bayi. Sebaliknya, tarik bayi ke arah payudara dan pandu mereka untuk menyusu dengan nyaman.
Posisi menyusui yang benar agar bayi tidak gumoh
Menyusui adalah momen penting bagi ibu dan bayi, tetapi beberapa bayi mungkin mengalami gumoh setelah menyusu. Hal ini seringkali menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi orang tua yang baru pertama kali memiliki anak.
Gumoh dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti sistem pencernaan yang belum matang, cara menyusui yang kurang tepat, atau bayi yang menelan udara saat menyusu. Untuk membantu mengurangi kemungkinan gumoh, berikut adalah beberapa posisi menyusui yang benar untuk Bunda terapkan, sesuai rekomendasi dari Romper:
1. Jaga agar kepala bayi Bunda lebih tinggi dari perutnya
Menurut Jocelyn Bermudez, konsultan laktasi bersertifikat internasional (IBCLC), sangat penting untuk menjaga posisi kepala bayi lebih tinggi dari perutnya, terutama jika bayi mengalami refluks (isi lambung naik kembali ke tenggorokan). Posisi ini dapat dilakukan dengan menggendong bayi secara tegak atau dalam posisi koala, di mana bayi dipegang secara vertikal.
Dengan cara ini, gravitasi akan membantu proses pencernaan bayi. Selain itu, setelah menyusui, pastikan untuk menjaga bayi tetap tegak dan bersendawa saat berpindah sisi atau di akhir sesi menyusui.
2. Posisikan bayi Bunda tegak setelah menyusui
Untuk mencegah gumoh, penting bagi Bunda untuk memposisikan bayi dalam keadaan tegak setelah menyusui. Gendong bayi dengan posisi tegak menghadap ke atas.
Gunakan tangan Bunda untuk mendukung leher dan kepala bayi agar ia merasa aman dan nyaman. Pertahankan posisi ini selama 20-30 menit setelah menyusui untuk membantu proses pencernaan.
Selama waktu ini, lakukan gerakan lembut seperti mengayun atau membelai punggung bayi untuk membantu bayi bersendawa. Perhatikan tanda-tanda ketidaknyamanan pada bayi, dan jika ada kekhawatiran, segera konsultasikan dengan dokter.
Salah satu posisi menyusui yang efektif untuk mengurangi gumoh adalah Football Hold. Dalam posisi ini, bayi diletakkan di samping Bunda, mirip seperti memegang bola, dengan pantat bayi lebih rendah dari kepala.
Posisi ini membantu menjaga agar ASI tetap berada di perut bayi berkat pengaruh gravitasi. Bunda bisa menggunakan bantal untuk memberikan dukungan tambahan saat menyusui dalam posisi ini.
3 Rekomendasi Posisi untuk Tandem Menyusui/ Foto: HaiBunda/Novita Rizki
Posisi menyusui yang benar agar bayi tidak tersedak
Kekhawatiran lainnya saat menyusui Si Kecil adalah risiko tersedak. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk mengeksplorasi berbagai posisi menyusui yang nyaman bagi ibu dan bayi.
Menurut Stephanie Nguyen, RN, IBLC, seorang konsultan laktasi bersertifikat di Scottdale, ada beberapa posisi menyusui yang direkomendasikan untuk membantu mencegah bayi tersedak, seperti yang dikutip dari laman The Bump:
1. Laid back
Laid back adalah posisi menyusui yang paling natural dan menenangkan bagi ibu dan bayi. Untuk mencobanya, Bunda bisa bersandar sekitar 45 derajat di sofa, tempat tidur, atau kursi malas. Letakkan Si Kecil dalam posisi telungkup di dada, dengan tangan memeluk payudara Bunda dari kedua sisi.
Posisi ini memanfaatkan gravitasi, sehingga aliran ASI tidak langsung "menyembur" ke mulut bayi. Bayi bisa mengatur ritme hisap dan menelan sesuai kenyamanannya.
Posisi menyusui football hold sering jadi pilihan pertama bagi ibu baru, terutama yang pasca operasi caesar atau memiliki payudara besar. Disebut juga posisi kopling, karena cara menggendong bayi mirip memegang bola di bawah lengan.
Dalam posisi ini, Bunda bisa menopang kepala dan leher bayi dengan lebih stabil. Kepala bayi tidak menunduk terlalu dalam atau menengadah berlebihan, sehingga saluran napas tetap terbuka saat menyusu.
3. Side-lying
Posisi menyusui ini sangat cocok dilakukan di tempat tidur. Bunda dapat berbaring miring dengan bayi menghadap ke arah Bunda. Untuk memberikan dukungan tambahan, Bunda bisa meletakkan bantal menyusui atau handuk gulung di belakang bayi untuk menopang punggungnya.
4. Cross-cradle hold
Dari semua posisi menyusui, cross-cradle hold adalah salah satu yang paling disukai oleh ibu. Dalam posisi ini, bayi disampirkan di tubuh Bunda, sehingga Bunda dapat dengan mudah melihat apa yang dilakukan bayi saat menyusu. Ini juga merupakan posisi yang nyaman untuk menyusui di depan umum.
Untuk menggunakan posisi ini, gendong bayi melintasi tubuh Bunda, tengkurap. Jika bayi menyusu di sisi kiri, Bunda dapat menyanggah leher bayi dengan lengan kanan dan menopang payudara dengan tangan kiri.
5. Cradle hold
Cradle hold mirip dengan cross-cradle hold, tetapi dalam posisi ini, Bunda menopang bayi dengan lengan yang berada di sisi yang sama dengan payudara tempat bayi menyusu. Ini adalah salah satu posisi menyusui yang populer, terutama selama beberapa minggu pertama menyusui,
6. Upright breastfeeding
Posisi menyusui ini, yang terkadang disebut sebagai posisi koala, melibatkan bayi yang duduk tegak menghadap Bunda dan mengangkangi lutut Bunda. Bunda akan menopang bayi dengan lengan di sisi, mirip dengan posisi football hold. Posisi ini dapat membantu mencegah gumoh karena bayi berada dalam posisi tegak.
7. Double-cradle hold
Bagi ibu yang memiliki anak kembar, menyusui secara bersamaan bisa menjadi tantangan. Posisi double-cradle hold memungkinkan Bunda untuk menyusui kedua bayi secara bersamaan dengan lebih nyaman.
Selama menyusui double-cradle, Bunda dapat menggunakan bantal menyusui di bawah kedua bayi. Dengan setiap bayi berbaring di lekukan siku masing-masing, saling bersilangan di pangkuan.
Dalam posisi ini, tubuh bayi Bunda bertumpu pada bantal yang diletakkan di sepanjang sisi tubuh dan di bawah lengan Bunda. Bunda juga dapat menggendong satu bayi dalam posisi cradle dan satu lagi dalam posisi football.
Posisi ini sangat berguna untuk ibu yang menyusui kembar, karena memberikan dukungan yang baik dan memungkinkan Bunda untuk menjaga kedua bayi dalam posisi yang nyaman.
Itulah panduan lengkap mengenai posisi menyusui yang benar agar aliran ASI lancar dan memenuhi kebutuhan Si Kecil. Semoga bermanfaat, ya!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)