Pola Asuh yang Berisiko Sebabkan Anak Gangguan Narsistik Tanda Disadari

14 hours ago 5

Jakarta -

Gaya parenting setiap orang tua tentu berbeda-beda, Bunda. Meski begitu, tanpa disadari ada pola asuh yang berisiko menyebabkan anak mengalami gangguan narsistik.

Gangguan narsistik pada anak merupakan kondisi psikologi yang jarang ditemukan namun dapat memengaruhi perkembangan emosional dan sosial mereka. Anak yang mengalami gangguan narsistik biasanya memiliki rasa percaya diri yang berlebihan serta sering mencari perhatian orang lain.

Gangguan narsistik ini sering juga disebut dengan narcissistic personality disorder (NPD). Menurut Psikolog Klinis di Evolve Psychological Services, Dr. Kristen Casey, gangguan ini paling sedikit dipelajari.

"NPD adalah salah satu gangguan kepribadian yang paling sedikit dipelajari," kata Dr. Kristen seperti dikutip dari laman Verywell Mind.

Penilaian Tengah Semester

Meski sedikit dipelajari, beberapa penelitian skala besar telah menemukan bukti bahwa genetika mungkin berperan dalam perkembangan NPD. Beberapa hasil studinya adalah sebagai berikut:

  • Studi di tahun 2012 menemukan bahwa NPD memiliki bukti heritabilitas terkuat di antara gangguan kepribadian cluster B yang mencakup gangguan kepribadian antisosial, gangguan kepribadian ambang, dan lainnya, yang dicirikan oleh pemikiran dan perilaku yang dramatis atau tidak menentu.
  • Penelitian lain di tahun 2014 menemukan bahwa adanya bukti pengaruh genetik pada dua ciri NPD, yakni hak dan perasaan.

"Bahkan jika ada komponen genetik untuk narsisme, kecil kemungkinannya itu akan bertanggung jawab penuh atas perkembangan sifat kepribadian ini. Faktor sosial dan budaya mungkin juga berperan dalam perkembangan sifat narsis," tutur Psikolog Konseling Berlisensi sekaligus Pendiri Jordan Peer Recovery, dan Profesor di Universitas Universitas Negeri Bowie Maryland, Dr. Masica Jordan.

Pola asuh berisiko sebabkan anak alami NPD

Apa pun peran gen dalam NPD, gangguan ini pasti bisa terbentuk dalam keluarga. Hal ini karena orang tua dengan NPD sendiri bertanggung jawab untuk menciptakan kondisi yang tepat yang membuat anak-anak mereka berisiko mengalami hal ini.

"Anak-anak bisa mempelajari pola perilaku narsistik dari orang tua mereka atau mungkin dipengaruhi oleh cara orang tua mereka berinteraksi dengan mereka. Ini menyebabkan mereka mengembangkan NPD di kemudian hari dan menunjukkan sifat narsistik yang akan memengaruhi keturunannya. Hal ini menciptakan narsisme berjalan dalam keluarga," kata Terapis Pernikahan dan Keluarga Berlisensi serta Wakil Presiden Pemasaran di Divorce Answers, Lauren Cook-McKay.

Menilik dari laman Healthline, ada beberapa pola asuh orang tua yang berisiko sebabkan anaknya mengalami NPD. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

  1. Menjadikan anak sebagai penerus dari diri mereka sendiri.
  2. Menahan cinta, kasih sayang, empati, atau pengertian dari anak-anak maupun anggota keluarga lainnya.
  3. Sangat cemburu dan posesif ketika minat atau perhatian anak ada di tempat lain.
  4. Menggunakan teknik penindasan untuk mempertahankan kendali, serta menggoda, mengkritik, memanipulasi, dan melakukan gaslighting.
  5. Tidak fleksibel dan reaktif secara emosional serta tidak membiarkan anak menunjukkan emosinya.
  6. Menolak untuk memberikan batasan atau menghormati batasan apapun yang dibuat oleh anak.
  7. Menyalahkan anak ketika terjadi kesalahan dan menolak untuk tanggung jawab.
  8. Mengabaikan atau menganiaya anak baik secara emosional, verbal, serta fisik, yang terkadang dilakukan dengan sengaja.

Dampak pola asuh narsistik pada anak

Pola asuh narsistik bisa memberikan dampak negatif pada Si Kecil. Berikut ini deretannya seperti dikutip dari laman Healthline:

1. Sulit terlepas dari orang lain

Orang tua yang narsistik mungkin sering mengutamakan diri mereka sendiri dalam hubungan dengan anak maupun keluarga. Hal ini menyebabkan anak belajar bahwa kebutuhan mereka sendiri tidaklah pending.

Anak akan mengalami tingkat rasa bersalah yang tinggi, keraguan diri, serta harga diri yang rendah atau memiliki rasa bersalah yang tinggi. Mereka juga sulit mengambil keputusan dalam kehidupannya sendiri.

2. Tidak bisa menciptakan batasan

Anak-anak dari orang tua narsistik akan kesulitan membuat batasan dengan orang lain. Hal ini karena orang tua mereka juga tidak menghormati batasan yang telah ditetapkan oleh anak.

Ketika anak membuat batasan dengan orang lain, hal ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan membuat perasaan bersalah serta malu.

3. Mencoba terus menyenangkan orang lain

Ketika diasuh dengan orang tua narsistik, anak akan tumbuh dengan mempelajari bahwa satu-satunya cara untuk mendapatkan cinta dan kasih sayang dari orang tua adalah dengan melakukan apa pun untuk menyenangkan mereka.

Saat anak memasuki usia dewasa, hal ini bisa menyebabkan gaya ketertarikan yang tidak aman. Mereka juga mungkin akan memiliki hubungan romantis yang tidak sehat bahkan berbahaya.

Orang tua merupakan panutan pertama bagi seorang anak. Mereka yang dibesarkan oleh orang tua yang narsistik mungkin akan tumbuh dengan keyakinan bahwa cara orang tua memperlakukan mereka adalah cara yang juga harus dilakukan pada orang lain.

Anak-anak dan orang dewasa dengan gangguan narsistik ini mungkin memiliki sikap serupa. Mereka tumbuh dengan sikap egois, hipersensitivitas, dan memiliki daya saing yang tinggi.

5. Mengalami kondisi kesehatan mental

Studi di tahun 2012 mengungkap bahwa anak-anak dengan orang tua gangguan narsistik mungkin mungkin mengalami beberapa kondisi kesehatan mental. Misalnya saja gangguan kecemasan, depresi, atau bahkan gangguan stres pasca trauma (PTSD).

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/mua)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online