Rumah Sakit Jepang Tawarkan Opsi Melahirkan secara Rahasia

3 weeks ago 27

Jakarta -

Melahirkan adalah momen sakral yang sarat emosi, namun tidak semua kehamilan datang dengan suka cita. Bagi sebagian perempuan, kehamilan justru membawa kegelisahan, tekanan, bahkan ketakutan terutama jika terjadi di luar rencana, tanpa dukungan, atau dalam situasi sulit.

Dalam kondisi seperti ini, rasa malu, stigma sosial, hingga kekhawatiran akan penolakan keluarga bisa membuat seorang ibu memilih diam… bahkan saat ia harus melahirkan.

Di Jepang, kondisi ini mulai dijawab dengan cara yang tidak biasa namun penuh empati. Sebuah rumah sakit di Kota Kumamoto, bernama Rumah Sakit Jikei, membuka layanan melahirkan secara rahasia. Sebuah opsi yang mungkin terdengar mengejutkan, tapi bisa menjadi penyelamat bagi nyawa ibu dan bayi.

Apa Itu 'melahirkan secara rahasia'?

Layanan ini dikenal sebagai confidential birth, sistem yang memungkinkan seorang ibu melahirkan tanpa perlu mengungkapkan identitasnya kepada siapa pun, kecuali satu staf medis tertentu. Tujuannya? Memberikan ruang aman bagi ibu yang tidak siap atau takut diketahui publik, keluarga, atau lingkungan sosial.

Program ini diluncurkan oleh Rumah Sakit Jikei di Kota Kumamoto, Jepang, dan menjadi satu-satunya rumah sakit di negara tersebut yang menawarkan layanan ini.

Dikutip dari Asahi, konselor Yuki Nishimori, 53 tahun, mengatakan bahwa para ibu yang bermasalah sering menyampaikan pesan sederhana ketika mencari bantuan, seperti, "Saya tidak punya orang untuk berbagi masalah saya" atau "Saya tidak tahu harus berbuat apa."

"Pesan singkat dan permintaan sederhana mereka membuat kami mengerti betapa mendesaknya keadaan mereka," kata Nishimori.

Ia menambahkan bahwa Rumah Sakit Jikei terkadang menerima panggilan telepon larut malam dari para ibu yang mungkin akan melahirkan.

“Mereka pasti mengalami dilema dan kecemasan yang berat sebelum menghubungi kami. Saya ingin mengucapkan terima kasih terlebih dahulu atas keputusan mereka untuk menghubungi kami. Kemudian, saya menunjukkan empati atas kesulitan yang mereka hadapi dan meyakinkan mereka bahwa mereka memiliki berbagai pilihan untuk dipilih, sehingga kami dapat bekerja sama untuk memilih yang terbaik,” sambung Nishimori.

Dikutip dari Mainichi, dengan kelahiran rahasia pertamanya dimulai pada Desember 2021, Rumah Sakit Jikei membantu 38 wanita untuk melahirkan di bawah sistem tersebut hingga Oktober tahun ini.

Rumah sakit Jikei pun merinci usia dari 38 ibu tersebut adalah: Sembilan berusia di bawah 19 tahun, 26 berusia 20-an, dan tiga berusia 30-an atau lebih tua. Lokasi tempat tinggal mereka tersebar di seluruh negeri, termasuk tiga di Prefektur Kumamoto, 10 di wilayah Kyushu selain Kumamoto, 13 di wilayah Kanto di Jepang timur, dan lima di wilayah Kinki di Jepang barat.

Dua puluh sembilan dari para ibu tersebut menyebutkan tidak ingin salah satu atau kedua orang tua mereka tahu sebagai alasan memilih persalinan rahasia. Sementara itu, ada 14 kasus ibu berubah pikiran setelah melahirkan, mengambil kembali bayi tersebut di antara tindakan lain untuk mencabut kerahasiaan. Status kesehatan 36 dari 38 bayi tersebut baik, sementara satu memerlukan perawatan medis dan satu meninggal setelah terkena pneumonia.

Alasan Jepang menyediakan layanan ini

Di Jepang, tak sedikit perempuan menghadapi kehamilan di luar pernikahan, kehamilan akibat kekerasan, atau tekanan budaya yang kuat sehingga mereka memilih menyembunyikan kehamilannya. Akibatnya, ada yang nekat melahirkan sendiri di rumah tanpa bantuan medis, kondisi yang sangat berbahaya bagi ibu dan bayi.

Dengan hadirnya opsi confidential birth, ibu akan mendapat pertolongan medis profesional tanpa harus mengungkap jati dirinya secara publik. Orang-orang yang mencari bantuan kini datang ke Rumah Sakit Jikei tidak hanya dari wilayah Kyushu di sekitar Kumamoto tetapi juga dari Jepang timur, pulau-pulau terpencil, dan tempat lain di seluruh negeri.

Takeshi Hasuda, direktur Rumah Sakit Jikei di kota Kumamoto, menekankan efektivitas praktik tersebut dalam melindungi nyawa bayi baru lahir, dan menyerukan untuk mendirikan fasilitas yang mampu melakukan kelahiran rahasia di masing-masing dari 47 prefektur di Jepang.

“Beberapa orang datang ke rumah sakit kami hanya setelah mereka mulai melahirkan. Setidaknya satu pusat medis semacam itu harus ada di setiap prefektur di seluruh negeri untuk mengurangi risiko,” kata Hasuda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online