Seberapa Kaya Cadangan Uranium Iran dan Misteri Hilangnya 400 Kg Material Nuklir

7 hours ago 3

loading...

Iran sebelum perang versus Israel pecah terus memperluas produksi uranium setelah data terbaru menunjukkan memiliki cadangan logam yang jauh lebih tinggi. Foto/Dok

JAKARTA - Iran sebelum perang versus Israel pecah terus memperluas produksi uranium setelah data terbaru menunjukkan memiliki cadangan logam yang jauh lebih tinggi. Angka-angka baru ini berdasarkan Buku Merah dua tahunan, sebuah survei industri uranium.

Seperti dilansir Bloomberg, Iran disebutkan telah menggali di lebih dari selusin tambang uranium baru sejak 2022, namun sumber dayanya dianggap tidak ekonomis dan jauh di bawah yang diperlukan untuk memberi bahan bakar reaktor nuklir.

Pemerintah Teheran "menunjukkan bahwa cadangan uraniumnya jauh lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya," tulis para penulis laporan tersebut, yang bekerja di Badan Energi Nuklir yang berbasis di Paris dan Badan Energi Atom Internasional yang berbasis di Wina.

Baca Juga: 5 Negara Pemilik Cadangan Uranium Terbesar di Dunia, Nomor 1 Tetangga Indonesia

Iran diperkirakan hampir menggandakan produksi bijih menjadi 71 ton di tahun 2025, menurut laporan tersebut. Berbeda dengan bagian lain dari siklus bahan bakar nuklir -proses industri besar yang mengkonsentrasikan isotop uranium menjadi bahan bakar untuk energi- kegiatan penambangan hulu tidak sering diaudit.

Inspektur IAEA melacak uranium yang diperkaya di seluruh dunia pada tingkat gram karena bahan tersebut juga dapat digunakan sebagai senjata. Akan tetapi bijih uranium dapat ditambang dan diperdagangkan dengan regulasi yang lebih sedikit.

Sementara itu Iran selalu mengklaim bahwa program nuklirnya untuk tindakan damai, pada tahun 2015 kekuatan dunia merundingkan batasan pada pekerjaannya sebagai imbalan atas pelonggaran sanksi. Presiden AS Donald Trump meninggalkan perjanjian itu -yang mencakup jaminan IAEA terhadap aktivitas pertambangan Iran- pada Mei 2018 dan memberlakukan kembali sanksi ketat terhadap ekonomi Iran.

Kegiatan penambangan uranium Iran telah menarik perhatian analis keamanan yang menunjukkan bahwa, meskipun cadangannya tidak cukup untuk memberi bahan bakar reaktor tenaga atomnya.

Reaktor di pembangkit listrik nuklir Bushehr Iran membutuhkan sekitar 160 ton (145,15 ton) bijih uranium per tahun, tetapi negara itu hanya menambang 21 ton per tahun. Rosatom Corp. Rusia, yang membangun pembangkit tersebut, juga menyediakan bahan bakar.

Para insinyur Iran saat ini memproduksi setara dengan satu bom yang terbuat dari uranium yang diperkaya 60% setiap bulan, menurut data IAEA. Pada bulan Februari, laporan IAEA mencatat bahwa stok uranium yang diperkaya tersebut meningkat 50% dalam tiga bulan sebelumnya, menjadi 275 kilogram.

Misteri Hilangnya 400 Kg Uranium Iran

Iran mengklaim telah menyelundupkan hampir semua uranium di negara itu ke lokasi rahasia sebelum AS (Amerika Serikat) melancarkan serangan ke fasilitas nuklirnya. Tiga fasilitas pengayaan yang paling kritis di Teheran, termasuk fasilitas bawah tanahnya di Fordow, dihantam oleh pembom siluman B-2 dan serangan rudal yang diluncurkan dari kapal selam pada hari Minggu, lalu.

Namun para pejabat percaya bahwa sebagian besar material di Fordow dan fasilitas lainnya di Iran telah dipindahkan ke tempat lain sebelum serangan. Iran telah berjanji untuk melanjutkan pengayaan uranium sebagai bentuk pembangkangan terhadap Donald Trump, yang menambah kekhawatiran lebih lanjut mengenai program nuklirnya.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online