1,5 Juta Orang Telah Lakukan Cek Kesehatan Gratis

1 week ago 18

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 1,5 juta orang sudah melakukan pemeriksaan melalui program Cek Kesehatan Gratis dari Kementerian Kesehatan. Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan data tersebut terhitung mulai dari pertama kali program diluncurkan pada Februari lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Untuk skala nasional, Per tanggal 10 April Itu sudah mendaftar 1,8 juta orang. Dari angka itu 1,5 juta sudah datang (periksa),” ujar Dante saat ditemui usai kunjungan kerja di Puskesmas Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis, 10 April 2025. 

Dia memaparkan ribuan masyarakat tersebut merupakan akumulasi dari pelayanan di 37 provinsi dan 9.001 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang ada di seluruh Indonesia. Dante berharap program ini bisa semakin masif dan lebih banyak masyarakat yang memanfaatkan fasilitas cek kesehatan gratis. 

“Karena dengan melakukan pemeriksaan kesehatan gratis, kita bisa mengidentifikasi penyakit-penyakit yang belum terjadi, dan kalau pun sudah terjadi bisa diobati dengan cepat,” tuturnya. Dante mengungkapkan penyakit yang paling banyak dimiliki oleh masyarakat yang sudah melakukan tes CKG ialah hipertensi, dan diabetes. 

Dengan mengetahui penyakit lebih awal, mantan tim dokter kepresidenan itu mengklaim biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan pun bisa jauh lebih ringan. Dante optimistis program ini bisa menjadi salah satu solusi beban biaya pengobatan yang saat ini membelenggu masyarakat secara individu maupun pemerintah. 

“Dampaknya secara sistem mungkin sekarang agak sedikit sibuk. Tapi nanti, antrean BPJS di rumah sakit, untuk yang bergejala parah itu akan lebih sedikit. Antrean BPJS pun mudah-mudahan bisa direduksi pada kelompok yang memang harus dirujuk,” kata dia. 

Terakhir, Dante mengimbau agar masyarakat segera mendaftarkan diri untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Khususnya bagi yang sudah mengalami gejala penyakit tertentu.

Ia juga menegaskan bahwa program Cek Kesehatan Gratis yang semula diperuntukkan bagi yang sedang berulang tahun, kini bisa diakses oleh siapapun dan kapanpun. “Tidak terikat oleh waktu ya. Tidak berulang tahun pun boleh periksa. Yang penting satu puskesmas kuotanya 30 orang per hari,” kata dia.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online