10 Larangan bagi Perempuan saat Haid dan Amalan yang Bisa Dilakukan

3 hours ago 1

Jakarta -

Perempuan biasanya mengalami periode menstruasi ketika memasuki usia 10-15 tahun. Ini adalah siklus peluruhan lapisan rahim yang terjadi setiap bulan.

Darah menstruasi mengalir dari rahim melalui serviks dan keluar dari tubuh melalui vagina, biasanya siklus ini berlangsung selama kurang lebih tujuh hari.

Namun, selama mengalami periode datang bulan, ada sejumlah larangan yang perlu diketahui para perempuan muslim dan amalan yang dapat dilakukannya, Bunda.

10 Larangan bagi perempuan saat haid

Dalam Islam diketahui bahwa perempuan yang haid sama dengan orang yang junub mengenai hal-hal yang terlarang dilakukan. Berikut beberapa di antaranya:

1. Salat

Dirangkum dari buku Haid Menghalangi Ibadah? No Way! Karya M. Fauzy Rachman, dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW, bersabda: “Bukankah ketika perempuan haid itu tidak salat dan tidak puasa?” (HR. Al-Bukhari).

2. Puasa

Perempuan yang sedang menstruasi tidak boleh berpuasa, dan jika mereka berpuasa, itu tidak sah atau batal.

Mereka wajib mengganti atau meng-qadha puasa bulan Ramadhan selama hari-hari haid tersebut. Berbeda dengan salat, yang tidak wajib di-qadha dengan maksud menghindarkan kesulitan karena salat itu berulang-ulang dan tidak demikian halnya dengan puasa, Bunda.

3. Tawaf

Dilansir dari laman resmi Kementerian Agama RI, perempuan yang sedang dan nifas dilarang untuk melaksanakan tawaf, baik yang termasuk dalam rangkaian ibadah haji maupun di luar itu.

Larangan ini juga mencakup tawaf wajib seperti tawaf ifadah dan tawaf wada’, serta tawaf sunah seperti tawaf qudum.

4. Menyentuh mushaf

Perempuan haid juga dilarang untuk menyentuh mushaf Al-Qur’an secara langsung, Bunda. Menyentuh yang dimaksud adalah menyangkut seluruh anggota tubuh, tidak mesti dilakukan oleh telapak tangan saja. Larangan ini berlaku sebagai bentuk penghormatan terhadap kesucian Al-Qur’an.

5. Membaca mushaf

Selain menyentuh, perempuan haid juga dilarang untuk membawa Al-Qur’an. Larangan ini berlaku juga untuk kitab tafsir yang ketentuan hukumnya sama seperti menyentuh mushaf, yakni berdasarkan perbandingan antara jumlah ayat Al-Qur’an dengan teks selainnya.

6. Membaca Al-Qur’an

Perempuan yang sedang haid dilarang untuk membaca Al-Qur’an dengan lisan, baik hanya satu ayat maupun lebih.

7. Diam di masjid

Ketentuan ini berdasarkan sabda Nabi yang diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah, sebagaimana berikut:

لَا أُحِلُّ الْمَسْجِدَ لِحَائِضٍ وَلَا جُنُبٍ

Artinya:

“Aku tidak menghalalkan masjid bagi perempuan haid dan orang junub.” (HR Abu Dawud)

Dalam buku Fiqih Ramah Wanita: Jalan Menuju Keadilan Gender dalam Islam karya Dr. Siti Ropiah, Dra., S.H., M.Hum., dijelaskan juga bahwa larangan ini berakar pada prinsip kehati-hatian dalam menjaga kesucian tempat ibadah.

Mereka menilai bahwa kondisi haid membawa potensi najis yang dapat mengganggu kesucian masjid, sehingga kehadiran perempuan haid secara umum tidak diperbolehkan.

Namun, para ulama Maliki juga mengakui adanya kondisi darurat yang menurut pengecualian, misalnya ketika perempuan membutuhkan perlindungan, berlindung dari bahaya, atau hendak menyampaikan informasi penting kepada pihak masjid.

8. Melewati area masjid

Larangan ini berlaku jika ada kekhawatiran darah haid akan menetes dan menumpahkan najis di lantai masjid karena menjaga kesucian masjid adalah kewajiban.

9. Talak

Perempuan yang sedang haid tidak boleh ditalak atau diceraikan oleh suaminya karena hukumnya haram.

Seorang suami yang nekat menalak istrinya dalam kondisi ini, dihukumi melakukan dosa besar. Namun demikian, ketentuan ini tidak berlaku untuk beberapa keadaan, di antaranya untuk perempuan yang belum pernah digauli oleh suaminya.

10. Berhubungan intim

Dilansir dari laman detikcom, perempuan yang sedang menstruasi dilarang juga untuk melakukan hubungan intim dengan suami. Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga mengatakan aktivitas ini hukumnya haram, ya, Bunda.

Amalan yang dapat dilakukan perempuan haid

Meskipun ada beberapa ibadah yang dilarang, masih banyak amalan yang dapat Bunda lakukan ketika mengalami datang bulan. Berikut di antaranya:

1. Sedekah

Bersedekah dengan tulus dan ikhlas menjadi amalan yang paling mudah dan dapat dilakukan kapan saja, termasuk ketika Bunda sedang haid. Meskipun bersifat sunah, ibadah ini sangat dianjurkan bagi para muslim.

2. Mendengarkan Al-Qur’an

Meskipun dilarang untuk menyentuh, membawa, dan membacanya, Bunda dapat mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an. Sebab, kegiatan ini dapat menenangkan hati dan membantu menghapal Al-Qur’an.

3. Berbuat baik

Tahukah Bunda? Segala perbuatan baik yang diniatkan untuk mengharap ridha Allah SWT juga termasuk salah satu ibadah.

4. Berdoa

Berdoa kepada Allah SWT menjadi ibadah wajib yang dianjurkan bagi setiap muslim. Ini sama halnya dengan meminta pertolongan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

5. Berzikir

Berzikir juga dapat dilakukan para perempuan muslim yang sedang haid. Ini termasuk salah satu cara untuk tetap berkomunikasi dengan Allah SWT.

Nah, itulah beberapa larangan dan amalan yang dapat dilakukan para perempuan yang sedang haid. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online