10 Negara Sekutu Zionis yang Tolak Solusi 2 Negara, Salah Satunya Tetangga Indonesia

3 hours ago 2

loading...

10 negara tolak solusi 2 negara, salah satunya tetangga Indonesia. Foto/X/@MenaToday1

WASHINGTON - Amerika Serikat termasuk di antara 10 negara yang menentang resolusi tidak mengikat untuk solusi dua negara bagi konflik Israel-Palestina pada hari Jumat di Majelis Umum PBB.Resolusi yang mendukung deklarasi tersebut menerima 142 suara mendukung dan 10 suara menentang, sementara 12 negara abstain.

Penolakan AS terhadap resolusi solusi dua negara PBB menyoroti keberpihakan Washington yang berkelanjutan dengan Israel di tengah meningkatnya pengawasan global terhadap konflik tersebut. Meskipun resolusi ini tidak mengikat, dukungan internasional yang luar biasa menggarisbawahi semakin terisolasinya AS dan segelintir sekutunya dalam isu ini.

Sepuluh negara memberikan suara menentang resolusi yang mendukung "Deklarasi New York," yang menetapkan rencana bertahap untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung hampir 80 tahun.

10 Negara Sekutu Zionis yang Tolak Solusi 2 Negara, Salah Satunya Tetangga Indonesia

1. Argentina

2. Hongaria

3. Amerika Serikat

4. Tonga

5. Israel

6. Mikronesia

7. Nauru

8. Palau

9. Papua Nugini

10. Paraguay

Resolusi tersebut, yang disponsori oleh Prancis dan Arab Saudi, menyusul konferensi tingkat tinggi pada bulan Juli mengenai solusi dua negara yang diboikot oleh Amerika Serikat dan Israel. Resolusi tersebut mengutuk "serangan yang dilakukan oleh Hamas terhadap warga sipil" di Israel pada 7 Oktober 2023, ketika militan yang dipimpin Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera 250 orang. Dari jumlah tersebut, 48 orang masih ditawan, dengan sekitar 20 orang diyakini masih hidup.

Deklarasi tersebut juga mengutuk serangan Israel terhadap warga sipil dan infrastruktur Gaza, mengecam "pengepungan dan kelaparan, yang telah mengakibatkan bencana kemanusiaan yang dahsyat dan krisis perlindungan." Menurut The Associated Press, mengutip Kementerian Kesehatan Gaza, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 64.000 warga Palestina, tanpa membedakan antara warga sipil dan pejuang.

Deklarasi tersebut menyerukan Otoritas Palestina untuk memerintah seluruh wilayah Palestina, dengan komite transisi yang dibentuk setelah gencatan senjata. "Dalam konteks mengakhiri perang di Gaza, Hamas harus mengakhiri kekuasaannya di Gaza dan menyerahkan senjatanya kepada Otoritas Palestina," demikian pernyataannya. Deklarasi tersebut juga mendukung "misi stabilisasi internasional sementara" di bawah naungan PBB untuk melindungi warga sipil, memantau gencatan senjata, dan menjamin keamanan kedua belah pihak.

Baca Juga: 3 Alasan Sistem Pertahanan Udara Qatar Gagal Hadapi Serangan Israel Versi Analis Rusia

Teks tersebut mendesak pengakuan global atas Palestina, menyebutnya sebagai "komponen esensial dan tak terpisahkan dari pencapaian solusi dua negara." Tanpa menyebut Israel, deklarasi tersebut memperingatkan bahwa "tindakan sepihak yang ilegal menimbulkan ancaman eksistensial terhadap terwujudnya negara Palestina yang merdeka."

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online