Jakarta -
Banyak perempuan menghabiskan paruh pertama hidup mereka dengan mengesampingkan kebutuhan diri sendiri.
Mereka memfokuskan seluruh energi mental dan emosional untuk memenuhi kebutuhan semua orang di sekitarnya. Mereka bahkan sering kali mengabaikan suara hatinya yang lirih, yang bertanya-tanya apa yang sebenarnya mereka inginkan.
Namun, siapa sangka? Alih-alih menjaga perdamaian, hal yang mereka lakukan itu justru dapat merusak mentalnya sendiri.
Dilansir dari laman Parade, hal ini dapat menyebabkan kelelahan, kebencian, dan bahkan masalah kesehatan fisik dan mental.
Upaya menjaga perdamaian lebih lazim dalam hubungan dengan dinamika kekuasaan yang membuat perempuan rentan, seperti hubungan di mana seseorang memiliki kendali secara profesional, emosional, atau finansial.
11 Kalimat yang sering disampaikan perempuan dan bisa merusak mental
Berikut sejumlah kalimat yang mungkin sering disampaikan para perempuan agar tetap damai, tetapi justru malah berdampak buruk pada kesehatan mentalnya menurut psikolog.
1. Tidak apa-apa
Meskipun mereka mengatakan baik-baik saja, sering kali itu tidak. Hal ini berbahaya karena perempuan mengabaikan ketidaknyamanan mereka sendiri.
2. Jangan terlalu dipikirkan
Perempuan biasanya menggunakan kalimat ini dalam situasi yang menegangkan. Namun, masalahnya hal tersebut meminimalkan kerugian yang ditimbulkan dan sekaligus menghilangkan perasaan pembicara dalam prosesnya.
3. Saya mungkin terlalu memikirkan hal itu
Kalimat ini adalah latihan untuk menyenangkan orang lain dan tanpa disadari malah menyabotase diri sendiri. Terkadang, kita menutup diri sebelum orang lain bisa melakukannya untuk kita.
4. Saya ingin semua orang akur
Kalimat ini terdengar bermaksud baik, tetapi hal ini sering kali masuk dalam rotasi seorang perempuan yang di awal kehidupannya selalu mencoba menjadi perempuan yang baik.
5. Maaf
Gayle mengatakan sering mendengar perempuan meminta maaf dalam banyak situasi, termasuk ketika mereka tidak salah.
6. Hanya
Menambahkan kata sifat seperti ‘hanya’ sama saja dengan mengabaikan perasaan, kebutuhan, dan permintaan. Kata sifat ini melembutkan, meminimalisasi, dan menandakan rasa tidak aman di pihak si penanya.
7. Saya sangat mengerti jika itu berlebihan
Perempuan mengucapkan kalimat ini ketika mereka sudah mengantisipasi bahwa kebutuhannya tidak akan terpenuhi dan ingin semuanya tetap baik-baik saja.
Selain ingin membahagiakan orang lain, ia juga mengatakan perempuan menggunakan kalimat itu untuk melindungi diri sendiri, meskipun efek yang datang justru sebaliknya.
8. Aku akan melakukannya
Kalimat ini tidak toksik jika Bunda ingin atau memang perlu melakukan sesuatu dan memiliki kapasitas untuk menyelesaikannya.
Namun, perempuan kini mengambil pekerjaan tambahan tanpa menyadari ketidakadilannya, yang dapat menyebabkan frustrasi dan kelelahan emosional.
9. Apapun yang cocok untuk kamu
Kalimat ini adalah cara untuk menghindari kesan menuntut dan tidak fleksibel, tetapi sebenarnya hanya tampak murah hati. Menjadi orang yang selalu beradaptasi membutuhkan pengorbanan yang besar.
10. Tidak masalah kalau tidak bisa
Kedengarannya sopan, tetapi sering kali mereka mengatakan hal itu untuk menutupi rasa takut yang mendalam. Jika digunakan secara berlebihan, hal itu mengajarkan orang lain bahwa tidak apa-apa untuk tidak memprioritaskan perempuan ini karena dia akan selalu mempermudah mereka.
11. Jangan khawatir
‘Jangan khawatir’ digunakan ketika seseorang telah melewati batas, tetapi perempuan yang mengatakan itu mungkin merasa tidak nyaman untuk menyebutkan dan menegurnya.
Hal ini menjaga perasaan orang lain sekaligus mengabaikan perasaannya sendiri. Ini mengajarkan orang lain bahwa tidak apa-apa untuk mengabaikan kebutuhannya.
Nah, itulah beberapa kalimat yang sering disampaikan perempuan dan bisa merusak kesehatan mentalnya. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/som)
.png)
2 hours ago
1













































