Jakarta, Pintu News – Harga Bitcoin memasuki bulan November dengan sikap hati-hati, diperdagangkan di sekitar $103,000 setelah gagal merebut kembali level $112,000 yang dicapai pada awal Oktober.
Pasar crypto secara umum juga menunjukkan perlambatan serupa, di mana altcoin utama bergerak terbatas seiring para trader mencerna sinyal makro dan data arus ETF. Selain itu, penurunan harga ke level terendah intraday di bawah batas psikologis $100,000 telah membuat investor semakin pesimis.
Meski momentum terlihat melemah, data on-chain justru menunjukkan gambaran berbeda di balik layar—yang mengingatkan pada fase awal dari setiap reli besar Bitcoin di masa lalu. Para analis menyebutnya sebagai “endgame $6 triliun”—sebuah titik pertemuan antara penyusutan pasokan, pengaturan ulang leverage, dan ekspansi likuiditas yang bisa menjadi awal dari lonjakan parabola Bitcoin berikutnya.
Sinyal Tersembunyi: 29% Pasokan Bitcoin dalam Keadaan Merugi
Sejak harga Bitcoin melewati $100,000, para investor dan pelaku pasar mulai berharap harga akan menguji level yang lebih tinggi, di kisaran $150,000 hingga $200,000. Volume perdagangan pun telah meningkat dua kali lipat sejak lonjakan pada kuartal keempat 2024, yang mengindikasikan adanya tekanan beli yang kuat.
Baca juga: Bitcoin dan Ethereum Melemah, 5 Altcoin Ini Meroket Lebih dari 100% Hari Ini!
Namun, kini ketika kekuatan para bull mulai melemah, sebagian investor mulai mengalami kerugian. Akibatnya, sebagian besar pasokan Bitcoin yang beredar saat ini berada dalam kondisi merugi. Meski begitu, kondisi ini justru bisa menjadi sinyal bullish besar, karena pola teknikal serupa di masa lalu pernah memicu lonjakan harga baru.
Sumber: CryptoQuantGrafik di atas menunjukkan sekitar 29,2% dari total pasokan Bitcoin yang beredar saat ini disimpan dalam keadaan rugi—angka yang hanya muncul tiga kali dalam satu dekade terakhir.
Setiap kali angka ini muncul, selalu disusul dengan reli besar:
- Mei 2017 → BTC naik dari $1,800 ke $19,800
- Mei 2021 → dari $30,000 ke $69,000
- Maret 2024 → dari $40,000 ke $73,000
Dalam ketiga kasus tersebut, sebagian besar pelaku pasar justru memprediksi koreksi yang lebih dalam—dan semuanya terbukti salah. Pola berulang ini menunjukkan bahwa tingginya persentase “koin yang merugi” bukan tanda kehancuran, melainkan sinyal kelelahan dari fase kapitulasi (penyerahan), yang sering kali menjadi titik awal untuk reli berikutnya.
Pembersihan Leverage: Struktur Pasar Diatur Ulang
Dalam beberapa hari terakhir, hampir $30 triliun dalam posisi leverage telah terlikuidasi. Open interest untuk kontrak perpetual turun sebesar 42%, dari puncaknya yang melebihi $90 triliun menjadi sekitar $68.6 triliun—penurunan paling tajam sepanjang tahun ini.
Sumber: CoinGlassTingkat pendanaan (funding rate) kini telah kembali ke kisaran netral, sekitar 0,01%, yang menandakan pasar derivatif berada dalam kondisi seimbang. Artinya, tidak ada lagi posisi long yang terlalu padat, risiko likuidasi massal pun mereda, dan tak ada tekanan jual paksa. Secara historis, ketika leverage dibersihkan sementara permintaan spot justru meningkat, pasar tidak jatuh—tetapi bersiap untuk reli berikutnya.
Dengan struktur pasar yang kini “bersih”, pergerakan harga bisa lebih terarah. Posisi derivatif berada di level terendah dalam beberapa bulan terakhir, menciptakan kondisi ideal untuk pergerakan besar berikutnya.
Baca juga: Harga Bitcoin Sentuh $101.000 Hari Ini (7/11/25): Whale Borong 29.600 BTC dalam Seminggu
Apa Selanjutnya—Akankah Harga Bitcoin (BTC) Pulih ke $110,000?
Harga Bitcoin sempat mengalami tekanan jual besar-besaran di awal bulan, yang menyebabkan harga turun di bawah ambang $110,000. Meskipun para bull berhasil mendorong harga kembali ke atas kisaran tersebut, tekanan jual dan beli saat ini sama kuatnya, menciptakan ketidakpastian terhadap arah pergerakan harga selanjutnya.
Sejak awal kuartal terakhir, likuiditas tampak mengalir keluar dari Bitcoin, kemungkinan besar menuju altcoin lain. Indikator On-Balance Volume (OBV) terus menurun sejak Oktober, menunjukkan lemahnya arus masuk modal. Tren ini mirip dengan penurunan yang terjadi dari Februari ke Maret lalu, yang menjatuhkan harga dari $106.000 to sekitar $77.000.
Sumber: TradingView via CoinpediaSementara itu, indikator Chaikin Money Flow (CMF) menunjukkan divergensi bearish meskipun masih berada di wilayah negatif—tanda bahwa tekanan jual lebih dominan daripada minat beli. Gabungan sinyal-sinyal ini menunjukkan bahwa harga BTC mungkin akan kehilangan pijakan dan kembali turun di bawah $110,000.
Saat ini, ada dua level support penting yang kemungkinan besar akan diuji dalam waktu dekat:
- $100,618
- $98,139
Secara teknikal, indikator masih menunjukkan tren penurunan dan bisa terus melemah dalam waktu dekat. Oleh karena itu, harga Bitcoin kemungkinan besar akan kembali berada di bawah $110,000 sebelum menemukan pijakan baru.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- Coinpedia. 29% of Bitcoin Supply Is Underwater Warning Sign or the Start of a New BTC Bull Run? Diakses pada 7 November 2025
.png)















































