4 Sinyal Pasar Bitcoin (BTC) yang Dipantau Investor Usai Koreksi ke Rp1,58 Miliar

4 days ago 13

Jakarta, Pintu News – Pasar crypto kembali terguncang setelah Bitcoin turun tajam ke Rp1,58 miliar (USD 95.000), menembus rata-rata pergerakan 365 hari dan memicu kekhawatiran di kalangan investor. Namun di tengah tekanan tersebut, muncul sejumlah sinyal yang menurut analis bisa menandai potensi pemulihan. Berikut adalah empat poin penting yang saat ini ramai diperbincangkan di pasar.

1. Tom Lee: Koreksi Ini Akibat “Market Maker Distress”, Bukan Fundamental

To me, the weakness in crypto has the all the signs

– of a market maker (or two) with a major “hole” in their balance sheet

Sharks circling to trigger a liquidation / dumping of prices $BTC

Is this pain short-term? Yes

Does this change the $ETH supercycle of Wall Street… pic.twitter.com/0jfkXYnfv9

— Thomas (Tom) Lee (not drummer) FSInsight.com (@fundstrat) November 15, 2025

Menurut Tom Lee, CIO Fundstrat dan Chairman Bitmine Immersion, penurunan harga BTC ini dipicu oleh tekanan dari market maker dan investor institusional besar (sharks) yang menjual aset mereka untuk menutupi kerugian pasca “flash crash” pada 10 Oktober 2025.

Lee memperkirakan tekanan ini bersifat jangka pendek dan kemungkinan akan mereda 6–8 minggu setelah peristiwa tersebut, sekitar akhir November hingga awal Desember. Ia menegaskan bahwa koreksi ini tidak membatalkan potensi jangka panjang Ethereum dan “supercycle” yang sedang dibangun Wall Street di atas teknologi blockchain.

Baca Juga: 3 Altcoin Tangguh yang Diprediksi Bisa Saingi Solana, Apa Saja?

2. Tekanan Penjualan ETF dan Sosial Dominance BTC Menyentuh Titik Ekstrem

3/3

And now, this $59 billion inflow has an average purchase price of $90,146 (orange). This means the unrealized profit has shrunk to $2.94B, or 4.7%.

Had this money stayed in cash (a money market fund) over the last 22 months, it would have had a larger unrealized gain. pic.twitter.com/VSgoFlsSJp

— Jim Bianco (@biancoresearch) November 14, 2025

Data dari Bianco Research mencatat bahwa arus keluar dari Spot BTC ETF mencapai Rp38,3 triliun (USD 2,3 miliar), tertinggi kedua sejak ETF tersebut diluncurkan. Hal ini menunjukkan aksi risk-off oleh investor institusional dan membuat posisi harga Bitcoin semakin rapuh.

Namun, platform analitik Santiment mencatat bahwa dominasi sosial Bitcoin (BTC Social Dominance) menyentuh titik tertinggi dalam 4 bulan terakhir—sebuah metrik penting yang secara historis menandakan potensi titik balik pasar di tengah ketakutan ekstrem (FUD) yang meluas.

3. Analisis Teknikal: BTC Bisa Terkoreksi ke Rp916 Juta Jika Tren Bearish Berlanjut

Secara teknikal, BTC telah menembus garis support dari 365-day Moving Average (DMA), yang mengindikasikan pembalikan momentum jangka panjang ke arah bearish. Jika tekanan jual berlanjut, harga bisa menyentuh Rp916 juta (USD 55.000), sesuai dengan 200-week Moving Average (WMA) yang menjadi support berikutnya.

Namun, analis menyebutkan bahwa saat ini BTC kemungkinan akan berkonsolidasi di bawah 365DMA. Pemulihan harga akan sangat bergantung pada katalis makroekonomi—khususnya kebijakan suku bunga The Fed.

4. Harapan pada Pemotongan Suku Bunga The Fed, Tapi Pasar Masih Ragu

Prediksi pemulihan jangka pendek oleh analis Coinbase bergantung pada kemungkinan The Fed melakukan pemotongan suku bunga dalam pertemuan Desember. Namun saat ini, peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps hanya sebesar 44%, sedangkan peluang untuk jeda (rate pause) mencapai 55%.

US Government shutdown ends. Will micro data ultimately unlock Fed cuts?

Markets initially cheered, but investors are now playing it safe, reducing exposure to riskier assets like tech & crypto.

With key economic data pending, this week’s NFIB Small Business Economic Trends… pic.twitter.com/BgDFVM3aQU

— Coinbase Institutional 🛡️ (@CoinbaseInsto) November 14, 2025

Jika The Fed hanya melakukan jeda dan tidak memangkas suku bunga, sentimen pasar kemungkinan akan tetap tertahan dan memperpanjang tekanan jual. Oleh karena itu, investor saat ini tengah menunggu data ekonomi terbaru untuk melihat apakah katalis pemulihan benar-benar akan terwujud.

Baca Juga: 10 Meme Coin Terpopuler November 2025: Ramai Diperbincangkan!

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga Bitcoin hari iniharga Solana hari iniPepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.

FAQ

Q1: Apa yang menyebabkan penurunan harga Bitcoin baru-baru ini?

A1: Penurunan harga Bitcoin (BTC) baru-baru ini disebabkan oleh tekanan yang dialami oleh pembuat pasar dan hiu pasar, terutama setelah kejadian flash crash pada tanggal 10 Oktober.

Q2: Apakah ada indikasi bahwa pasar kripto akan segera membaik?

Ya, ada beberapa indikasi bahwa pasar kripto mungkin akan segera membaik, termasuk data on-chain yang menunjukkan potensi rebound dan analisis dari berbagai sumber yang optimis tentang pemulihan.

Q3: Apa yang akan menjadi katalis untuk pemulihan pasar kripto?

Katalis utama untuk pemulihan pasar kripto adalah kebijakan suku bunga yang akan diambil oleh Federal Reserve (Fed), dengan banyak analis menunjukkan bahwa pemotongan suku bunga bisa mendorong pemulihan.

Q4: Bagaimana pengaruh aliran keluar dana dari ETF Bitcoin terhadap pasar?

Aliran keluar dana dari ETF Bitcoin (BTC) Spot yang mencapai $2,3 miliar telah menunjukkan bahwa investor institusional berada dalam mode pengurangan risiko, yang berdampak negatif terhadap pasar.

Menurut data dari Santiment, dominasi sosial Bitcoin (BTC) telah mencapai titik tertinggi dalam empat bulan terakhir, yang secara historis menandakan bahwa pasar mungkin telah mencapai dasar.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online