Jakarta, Pintu News – Bitcoin sedang memasuki periode yang secara historis menjadi salah satu fase terkuatnya dalam setahun. Namun, target ambisius Rp3,26 miliar (USD 200.000) bergantung pada bagaimana pasar crypto bereaksi di September dan awal Q4 2025. Berikut lima poin penting yang perlu diperhatikan.
1. Q4 Jadi Musim Emas Bitcoin
Secara historis, kuartal keempat (Q4) mencatat rata-rata imbal hasil 85,4% untuk Bitcoin. Banyak reli besar di masa lalu terjadi pada periode ini, terutama ketika The Federal Reserve (Fed) melakukan pelonggaran kebijakan moneter.
Pelonggaran ini biasanya mendorong aset berisiko, termasuk cryptocurrency, karena meningkatnya likuiditas dan minat investor. Ini menjadi alasan mengapa Q4 sering menjadi momentum utama BTC untuk mencetak rekor baru.
Baca Juga: Setahun DCA Cardano (ADA): Dari Rp12 Juta Jadi Rp15,67 Juta, Begini Perjalanannya
2. Potensi Pemangkasan Suku Bunga di September

Pasar memprediksi Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada September, meski inflasi masih cukup tinggi. Jika benar terjadi, ini akan memicu “risk-on mode” di pasar global, termasuk di aset digital.
Dengan hanya sekitar 45 hari menuju keputusan Fed, investor sudah mulai mengantisipasi perubahan kebijakan yang dapat memberikan dorongan kuat bagi BTC.
3. Tantangan Level Rp2,03 Miliar Sebagai Support

Secara teknikal, BTC membentuk konsolidasi di kisaran Rp1,79 miliar–Rp1,87 miliar (USD 110.000–USD 115.000). Arus masuk ETF Bitcoin baru-baru ini kembali positif, dengan tambahan Rp1,46 triliun (USD 90 juta) setelah sempat keluar besar-besaran.
Namun, untuk membuka jalan menuju rekor harga, BTC harus menembus dan mempertahankan level Rp2,03 miliar (USD 125.000) sebagai support. Tanpa pencapaian ini, momentum Q4 bisa saja tertunda.
4. Oktober–November: Periode Reli Terbaik

Berdasarkan data historis, Oktober dan November mencatat rata-rata kenaikan gabungan +67,91%. Periode ini biasanya menjadi awal dari reli besar yang mendorong BTC ke level tertinggi baru.
Desember cenderung menjadi bulan konsolidasi, di mana banyak investor mengamankan keuntungan, sehingga kenaikannya lebih moderat dibanding dua bulan sebelumnya.
5. Faktor Makro yang Memperkuat Momentum
Selain pemangkasan suku bunga, faktor lain seperti likuiditas global, arus masuk ETF, dan sentimen investor berperan besar. Arus modal baru dari pelonggaran moneter biasanya mengalir ke pasar crypto, memperkuat potensi reli di Q4.
Jika semua faktor ini selaras, September bisa menjadi titik balik menuju pergerakan besar Bitcoin di akhir tahun.
Kesimpulan
September 2025 memiliki peluang untuk menjadi “plot twist” penting bagi perjalanan Bitcoin di Q4. Kombinasi faktor historis, teknikal, dan makroekonomi akan menentukan apakah BTC mampu menembus level Rp2,03 miliar dan membuka jalan menuju target ambisius Rp3,26 miliar.
Baca Juga: Setahun DCA XRP: Dari Rp12 Juta Jadi Rp29,78 Juta, Begini Perjalanannya
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- Ritika Gupta, AMBCrypto. Bitcoin – Why September could be the plot twist in BTC’s Q4 story. Diakses tanggal 8 Agustus 2025.