5 Fakta mNAV: Startup Asal Australia yang Jadi Tulang Punggung Industri Bitcoin Treasury!

2 days ago 9

Jakarta, Pintu News — Di balik lonjakan harga Bitcoin dan tren perusahaan besar yang menimbun kripto ini sebagai aset cadangan, muncul peluang baru yang tak kalah menarik. Salah satunya datang dari mNAV, startup asal Australia yang memilih untuk tidak ikut membeli Bitcoin, melainkan menyediakan infrastruktur data dan analitik bagi perusahaan yang melakukannya.

Fenomena mNAV menegaskan bahwa di balik “demam Bitcoin treasury”, perusahaan teknologi pendukung — atau infrastructure enabler — memegang peran vital. Bagi Marty Kendall, pendiri mNAV, transparansi data dan akses informasi menjadi “alat baru” dalam revolusi aset digital.

“Dalam demam emas, sell shovels. Setiap perusahaan butuh transparansi, dan itu yang kami bangun,” ujar Kendall kepada Decrypt (5 Oktober 2025).

Dari Insinyur Biasa Jadi Penggerak Ekosistem Bitcoin Treasury

Saat perusahaan-perusahaan Amerika Serikat berlomba-lomba menambah cadangan Bitcoin untuk memperkuat neraca keuangan mereka, Marty Kendall, seorang insinyur asal Australia, melihat peluang berbeda. Ia membangun mNAV, perusahaan penyedia dashboard analitik yang membantu korporasi mengelola dan menampilkan data kepemilikan Bitcoin mereka.

Kini, dashboard mNAV digunakan oleh puluhan perusahaan publik penyimpan Bitcoin (Bitcoin treasury firms). Data mereka menampilkan indikator seperti nilai pasar aset digital, performa saham terhadap BTC, serta rasio akumulasi aset — menjadikan mNAV semacam “Bloomberg Terminal” untuk perusahaan crypto.

Baca Juga: Prediksi Harga Shiba Inu: Apakah Oktober Akan Menjadi Bulan Penuh Kejutan?

Rebranding dari MicroStrategist Jadi mNAV

Sebelum dikenal dengan nama sekarang, perusahaan ini sempat bernama MicroStrategist, terinspirasi dari Strategy, perusahaan publik dengan kepemilikan Bitcoin terbesar di dunia. Namun, setelah permintaan meningkat dari berbagai industri — mulai dari teknologi hingga kesehatan — Kendall melakukan rebranding menjadi mNAV (multiple-to-net-asset value).

Menurut laporan Decrypt, mNAV kini melayani lebih dari 17 perusahaan Bitcoin treasury. Dashboard pertama mereka dibuat untuk Capital B, yang kemudian sukses besar dan membuka jalan bagi kemitraan dengan Bitcoin for Corporations, sebuah jaringan eksekutif global untuk perusahaan penyimpan Bitcoin seperti Strategy dan Locate Technologies.

Strategi “Sell Shovels” di Tengah Ledakan Bitcoin

Tahun 2025 menjadi momen penting bagi ekspansi korporasi ke dunia Bitcoin. Tak hanya perusahaan teknologi, tapi juga produsen minuman keras, perusahaan ganja, hingga pabrikan alat kesehatan mulai membeli Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan pelemahan dolar AS.

Di tengah tren tersebut, mNAV hadir dengan strategi sederhana namun cerdas: menjual “alat” bagi para penambang modern. Dengan menyediakan analitik siap pakai, mereka membantu perusahaan memahami data keuangan kripto tanpa harus mengandalkan spreadsheet manual atau laporan keuangan yang kompleks.

“Setiap perusahaan butuh data yang jernih dan mudah dibaca,” kata Kendall. “Kami hanya membuatnya bisa diakses dengan satu klik.”

Strategy Jadi Inspirasi, Tapi mNAV Jalan Mandiri

Perusahaan Strategy — pemegang Bitcoin senilai $79 miliar (Rp1,31 triliun) — menjadi inspirasi awal mNAV. Namun, Kendall menegaskan bahwa mNAV tidak hanya berfokus pada perusahaan besar. Startup ini juga melayani perusahaan kecil yang baru memulai integrasi Bitcoin ke dalam portofolio mereka.

Meski dashboard Strategy kini mengambil data dari Polygon.io, Kendall menyebut bahwa mNAV sudah menandatangani sejumlah kontrak kerja sama eksklusif dengan perusahaan lain. Mereka juga sedang mengembangkan fitur analisis publik, yang akan memungkinkan investor ritel membandingkan performa perusahaan penyimpan Bitcoin secara langsung.

“Kami ingin mengubah cara investor memahami perusahaan pemegang Bitcoin,” ujar Kendall. “Analisis di media sosial terlalu dangkal — kami ingin membawa kedalaman data yang sebenarnya.”

Misi Besar mNAV: Meningkatkan Transparansi Aset Digital

Bagi Kendall, proyek mNAV bukan sekadar bisnis, tapi upaya pribadi untuk membawa transparansi ke dunia Bitcoin. Ia sendiri mengaku memiliki saham di beberapa perusahaan penyimpan Bitcoin seperti Strategy, serta aktif meneliti pola akumulasi aset digital korporasi.

“Saya percaya Bitcoin bisa memberi dampak fundamental bagi dunia,” ujarnya. “Perusahaan-perusahaan treasury adalah bagian penting dari evolusi itu.”

mNAV kini berencana membuka akses dashboard-nya bagi publik agar investor ritel dapat melihat dan membandingkan kinerja Bitcoin treasury secara real-time. Dengan langkah ini, mNAV berpotensi menjadi alat utama bagi investor institusional dan individu dalam memantau pergerakan aset digital di era keuangan terdesentralisasi.

Kesimpulan

Fenomena mNAV menunjukkan sisi lain dari revolusi Bitcoin: tidak semua pemain besar harus menimbun BTC. Ada peluang besar di sisi pendukung — membangun infrastruktur data, transparansi, dan alat analitik yang menopang ekosistemnya.

Dengan semakin banyak perusahaan mengintegrasikan Bitcoin ke strategi keuangan mereka, mNAV berpotensi menjadi tulang punggung baru bagi transparansi pasar aset digital, menjembatani dunia korporasi dan blockchain di masa depan.

Baca Juga: Potensi Pecahnya Dogecoin Oktober 2025: Analis Ali Martinez Tunjukkan Fase Akumulasi!

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari iniharga solana hari inipepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online