5 Fakta Pemindahan Dana Raksasa Whale Bitcoin: Strategi Baru atau Aksi Jual Besar-Besaran?

8 hours ago 2

Jakarta, Pintu News – Seorang whale Bitcoin dengan total aset lebih dari $10 miliar atau sekitar Rp165 triliun kembali mencuri perhatian dunia crypto setelah mentransfer dana senilai $363,81 juta (sekitar Rp6,02 triliun) ke platform perdagangan desentralisasi Hyperliquid. Menurut data dari firma analitik rantai blok Arkham, ini bukan kali pertama whale tersebut melakukan langkah besar.

Dua bulan sebelumnya, entitas yang sama tercatat menjual Bitcoin senilai $5 miliar (setara Rp82,69 triliun) untuk membeli stablecoin USDC, yang kemudian digunakan untuk mengakumulasi Ethereum . Aktivitas berulang ini memunculkan beragam spekulasi mengenai strategi jangka panjang whale tersebut dalam menghadapi dinamika pasar cryptocurrency yang terus berkembang.

1. Transaksi Uji Coba Sebelum Transfer Utama

Menurut laporan Arkham, whale Bitcoin (BTC) tersebut melakukan langkah yang jarang dilakukan investor besar — yaitu mengirimkan 0,002 BTC (sekitar Rp4,13 juta) terlebih dahulu sebelum memindahkan jumlah besar. Langkah kecil ini diduga sebagai uji coba keamanan untuk memastikan seluruh proses berjalan lancar tanpa kendala teknis.

Tindakan ini mencerminkan tingkat kehati-hatian yang tinggi dalam mengelola dana kripto bernilai besar. Setelah pengujian berhasil, whale tersebut langsung mengeksekusi transfer utama ke Hyperliquid, memperkuat dugaan bahwa strategi yang diambil sangat terencana dan terukur. Berdasarkan catatan rantai blok Arkham, transaksi besar ini sekaligus memperlihatkan tingkat kepercayaan investor besar terhadap Hyperliquid sebagai salah satu platform andalan dalam perdagangan crypto berskala tinggi.

Baca Juga: Trading Modal Rp20 Ribu, Emang Bisa? Ini Cara Trading Crypto dengan Modal Murah!

2. Hyperliquid Jadi Pusat Perhatian Whale Crypto

Platform Hyperliquid kini menjadi salah satu tujuan utama investor besar yang ingin memindahkan aset digital mereka ke ekosistem perdagangan terdesentralisasi. Menurut analisis rantai blok dari Arkham, Hyperliquid mengandalkan protokol Hyperunit yang memfasilitasi transfer aset seperti Bitcoin (BTC) langsung ke sistem perdagangan internalnya.

Kelebihan utama Hyperliquid terletak pada likuiditas tinggi dan fleksibilitas aset. Investor dapat menukar Bitcoin dengan aset lain seperti Ethereum (ETH), Ripple , atau stablecoin USDC dengan cepat dan biaya rendah. Hal ini menjadikan Hyperliquid sebagai pilihan populer di kalangan whale (investor besar) yang ingin melakukan diversifikasi atau rotasi aset tanpa bergantung pada bursa sentral.

3. Strategi Diversifikasi atau Persiapan untuk Perubahan Besar?

Analis dari Arkham dan beberapa pakar crypto lainnya berpendapat bahwa langkah whale Bitcoin (BTC) ini mungkin merupakan bagian dari strategi diversifikasi risiko jangka panjang. Dengan volatilitas pasar cryptocurrency yang tinggi, memindahkan sebagian dana ke platform perdagangan aktif bisa menjadi cara untuk memanfaatkan peluang harga jangka pendek.

Namun, ada pula yang menilai tindakan ini sebagai indikasi pergeseran strategi investasi besar-besaran. Dalam beberapa bulan terakhir, whale ini diketahui memperkuat kepemilikan Ethereum (ETH), yang belakangan “ramai diperbincangkan” karena peningkatan aktivitas jaringan dan potensi adopsi institusional. Tak sedikit analis yang menyebut langkah ini sebagai sinyal rotasi aset dari Bitcoin ke altcoin tangguh, seiring meningkatnya metrik penting seperti total value locked (TVL) di ekosistem DeFi berbasis Ethereum.

4. Dampak Terhadap Pasar dan Investor Ritel

Pemindahan dana raksasa semacam ini mendapat sorotan luas dari komunitas crypto global. Menurut data Arkham, volume transaksi Bitcoin sempat meningkat lebih dari 8% dalam 24 jam setelah transfer dilakukan. Hal ini memicu spekulasi bahwa whale tersebut sedang mempersiapkan pergerakan pasar signifikan, yang bisa memengaruhi harga Bitcoin dalam jangka pendek.

Investor ritel juga mulai memantau aktivitas dompet whale untuk mengantisipasi potensi “gelombang jual” atau akumulasi lebih lanjut. Dalam dunia crypto, aktivitas whale seperti ini sering kali menjadi indikator arah pasar — apakah aset tertentu sedang diborong atau justru dijual besar-besaran. Meski demikian, para analis mengingatkan pentingnya kehati-hatian dan tidak terbawa arus spekulasi tanpa dasar data yang kuat.

5. Apa Langkah Selanjutnya dari Whale Bitcoin Ini?

Saat ini, whale tersebut masih mengendalikan sekitar 29.300 BTC, senilai $3,56 miliar (sekitar Rp58,86 triliun) di dompet utamanya. Aktivitas mendatang dari whale ini akan tetap dipantau ketat oleh para analis dan komunitas crypto. Beberapa pihak memprediksi adanya pembelian besar berikutnya terhadap Ethereum (ETH) atau altcoin lain yang sedang menarik perhatian seperti Pepe Coin dan Solana .

Dengan volatilitas tinggi dan dinamika cepat pasar cryptocurrency, setiap langkah whale Bitcoin berpotensi menggerakkan sentimen global. Apakah ini pertanda strategi baru untuk menyesuaikan portofolio atau sekadar reposisi sementara? Waktu akan menjawab, tetapi satu hal pasti — whale ini telah menjadi salah satu aktor paling berpengaruh yang jadi sorotan utama dunia crypto saat ini.

Baca Juga: 5 Meme Coin yang Diprediksi Meledak Setelah Bitcoin Tembus $125.000

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari iniharga solana hari inipepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online