Jakarta, Pintu News – Bitcoin mencetak kejutan besar di pasar kripto setelah melonjak lebih dari $7.000 dalam hitungan jam, menyentuh level $87.000 di tengah tekanan pasar yang masih tinggi. Kenaikan mendadak ini terjadi di hari Minggu yang relatif sepi, membuat banyak analis dan trader kebingungan atas pemicu lonjakan singkat tersebut. Padahal, dalam sembilan hari sebelumnya, lebih dari $1 triliun kapitalisasi pasar crypto telah lenyap.
1. Rally Mengejutkan Setelah Jatuh ke Titik Terendah Sejak April
Menurut laporan Cryptopolitan (23 November 2025), Bitcoin tiba-tiba melonjak dari sekitar $80.000 ke lebih dari $87.000. Padahal, sebelumnya BTC terlihat lemah setelah jatuh lebih dari 33% dari level tertinggi $126.000 yang dicapai pada awal Oktober 2025.
Meski demikian, secara year-to-date, Bitcoin masih turun sekitar 10%. Beberapa analis bahkan menyebut ini bisa menjadi tahun negatif pertama sejak 2022 jika tren penurunan kembali mendominasi di akhir tahun.
Baca Juga: Robert Kiyosaki Jual Bitcoin di $90.000: Dari Target $250K ke Bisnis Riil, Ini Alasannya!
2. Tekanan Jual Masih Kuat: Investor Lama Ikut Menjual

Hyunsu Jung dari Hyperion DeFi mengatakan bahwa lonjakan ini tidak mengubah tren jangka panjang. Menurutnya, tekanan jual berasal dari investor besar yang telah lama memegang Bitcoin, bukan trader jangka pendek.
Ia menyoroti bahwa indikator RSI (Relative Strength Index) tidak naik bersamaan saat harga naik pada Oktober lalu. Hal ini menandakan adanya potensi pelemahan lanjutan. Penurunan harga di bawah $106.000 menjadi pemicu gelombang jual besar-besaran.
3. Data Ekonomi AS Jadi Penentu Arah Selanjutnya
Oleg Kalmanovich dari Neomarkets KZ menyebut bahwa pasar kini menunggu data pengeluaran konsumen AS yang akan dirilis pada 25 dan 26 November 2025. Data ini bisa menjadi sinyal bagi The Fed untuk memangkas suku bunga pada 10 Desember mendatang.
Jika data menunjukkan pelemahan ekonomi, kemungkinan pemotongan suku bunga meningkat dan bisa mendukung rebound harga Bitcoin. Namun jika data justru kuat, tekanan terhadap BTC bisa kembali meningkat.
4. Support Teknis Kuat di $80.600 dan Ambang Penting di $87.000
Vasily Girya dari GIS Mining menyebut bahwa pembelian besar kembali muncul di level $80.600, yang membantu memicu kenaikan awal sebelum rally terjadi. Namun ia mengingatkan bahwa level $87.000 merupakan ambang teknikal penting.
Jika harga Bitcoin kembali turun di bawah $87.000 sebelum pembukaan bursa AS, maka potensi masuknya ke fase crypto winter atau stagnasi jangka panjang semakin besar. Untuk menjaga momentum, harga perlu naik ke atas $93.000 dalam waktu dekat.
5. Portofolio Beralih ke Dolar, Pasar Masih Dalam Mode “Wait and See”
Sumber: Skybound Wealth ManagementKalmanovich juga menambahkan bahwa banyak investor besar mulai mengalihkan dana mereka dari crypto ke dolar, sebagai bentuk lindung nilai atas ketidakpastian global. Hal ini turut menekan permintaan Bitcoin dalam jangka pendek.
Tren perpindahan ini juga dipicu oleh pelemahan pada sektor lain seperti AI, serta ketidakpastian suku bunga global. Analis menilai bahwa pasar masih sangat sensitif terhadap data makroekonomi dan potensi kebijakan moneter.
Baca Juga: Cardano Diprediksi Keluar dari Top 20 pada 2026, CEO Nansen Sebut ‘Ghost Chain’
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga Bitcoin hari ini, harga Solana hari ini, Pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
FAQ
Mengapa harga Bitcoin tiba-tiba naik ke $87.000?
Menurut Cryptopolitan, lonjakan ini terjadi secara mendadak setelah pembelian besar di level $80.600. Namun analis menyebut rally ini belum cukup kuat untuk mengubah tren pasar yang masih bearish.
Apakah kenaikan ini menandakan akhir dari tren penurunan?
Belum tentu. Analis seperti Hyunsu Jung menilai bahwa tekanan jual masih dominan, terutama dari investor jangka panjang yang mulai melepas kepemilikannya. Ini menunjukkan bahwa rally bisa bersifat sementara.
Apa faktor makroekonomi yang bisa memengaruhi harga Bitcoin dalam waktu dekat?
Trader sedang menunggu data pengeluaran konsumen dan penjualan ritel AS. Jika data tersebut lemah, maka The Fed berpotensi memangkas suku bunga, yang dapat memicu rebound harga BTC.
Level harga mana yang penting untuk menjaga momentum positif Bitcoin?
Menurut analis, level $87.000 merupakan ambang penting. Jika harga Bitcoin bisa melewati $93.000, maka kepercayaan pasar dapat kembali dan mendorong tren naik baru.
Siapa yang disebut kembali mendukung Bitcoin saat harganya jatuh?
Polymarket memunculkan kembali meme lama tentang Adam Back, yang secara simbolik disebut memiliki pesanan beli untuk seluruh Bitcoin di harga $0,01. Ini mencerminkan keyakinan kuat komunitas terhadap BTC meskipun pasar sedang lesu.
Referensi:
- Cryptopolitan. Bitcoin surges past $87,000 in sudden, unexpected rally. Diakses pada tanggal 24 November 2025
.png)
















































