Jakarta -
Dalam merawat bayi baru lahir, sampai saat ini masih banyak mitos yang dipercaya. Tanpa disadari, mitos-mitos tersebut bisa membuat orang tua baru merasa khawatir berlebihan pada sesuatu yang keliru.
Tak sedikit juga orang tua yang terpengaruh oleh mitos dalam menentukan pengasuhan yang tepat untuk Si Kecil. Mulai dari posisi tidur, keperluan mandi, hingga kebiasaan memeluk bayi saat menangis.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui mana mitos dan fakta dalam merawat bayi baru lahir. Dengan begitu, Bunda bisa mengambil keputusan yang tepat demi kesehatan dan kenyamanan bayi.
Tentang bayi baru lahir
Menurut pedoman World Health Organization (WHO), istilah bayi baru lahir atau newborn adalah masa sangat awal setelah kelahiran. Dengan demikian, secara umum dapat dikatakan bahwa bayi dalam usia 0 hingga 28 hari setelah lahir termasuk dalam kategori 'bayi baru lahir'.
Namun, sebenarnya dalam praktik sehari-hari orang tua kadang masih menyebut istilah ini untuk beberapa bulan pertama bayi.
Masa baru lahir sebenarnya merupakan periode kritis bagi kesehatan bayi. Termasuk pada perkembangan sistem kekebalan, regulasi suhu tubuh, pola makan, hingga rentan terhadap risiko infeksi.
Pentingnya perawatan tepat pada bayi baru lahir
Dalam merawat dan mengasuh bayi baru lahir, kebersihan menjadi faktor yang utama, Bunda. Dikutip dari Kids Health, bayi baru lahir masih sangat rentan mengalami infeksi karena imunnya yang lemah.
Selain itu, Bunda mungkin perlu segera konsultasi ke dokter jika ada gejala tak biasa pada tubuh bayi baru lahir. Misalnya seperti kesulitan menyusu, demam, ada perubahan warna kulit, atau frekuensi buang air kecil yang tidak sebagaimana mestinya.
Deteksi cepat memungkinkan penanganan lebih dini, serta meningkatkan peluang kesembuhan pada bayi.
5 mitos dan fakta tentang bayi baru lahir
Berikut ini lima mitos umum yang paling sering dipercaya dalam perawatan bayi baru lahir, beserta fakta-faktanya seperti dikutip dari berbagai sumber:
1. Mitos: Memeluk bayi terlalu banyak akan membuatnya manja
Disebut-sebut terlalu sering menggendong atau memeluk bayi akan membuat mereka jadi manja, sulit mandiri, dan sebaiknya tidak perlu dilakukan.
Faktanya, dikutip dari National Health Services (NHS) UK, justru tindakan memeluk, menggendong, dan merespons tangisan bayi merupakan bagian penting dari bonding dan perkembangan emosi yang sehat.
Penelitian menunjukkan bahwa semakin sering Bunda memeluk, memperhatikan, dan bermain dengan Si Kecil, maka mereka justru akan merasa semakin aman dan mandiri.
Dengan kata lain, memeluk bayi justru akan membantu mereka untuk tumbuh dan berkembang lebih optimal.
2. Mitos: Memotong bulu mata bayi bikin lentik
Sampai saat ini masih banyak dipercaya bahwa memotong bulu mata bayi dapat membuatnya tumbuh lebih lentik, panjang dan lebih tebal.
Faktanya, bulu mata tidak memiliki ujung yang perlu dipangkas agar tumbuh menjadi bulu mata lentik. Belum ada juga bukti ilmiah yang membuktikan bahwa praktik memotong bulu mata membuatnya jadi lentik.
Bulu mata bayi yang lentik lebih dipengaruhi oleh faktor keturunan dan nutrisi, bukan karena sering dipotong ujungnya. Selain itu, tindakan ini juga berbahaya. Ada risiko ujung gunting yang tajam justru melukai area sekitar mata bayi.
3. Mitos : Bayi harus ditinggal saat menangis supaya belajar tenang sendiri
Faktanya, meskipun jika dibiarkan bayi mungkin dapat berhenti menangis sendiri, tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa mereka mungkin tetap merasa tertekan ketika orang tua tidak merespons tangisan mereka.
Bayi menangis dengan durasi dan waktu yang berbeda-beda, jadi cobalah untuk tidak membandingkannya dengan kemampuan 'menenangkan diri sendiri' dengan bayi lainnya.
NHS juga menyebutkan bahwa bayi baru lahir belum memiliki kemampuan untuk menenangkan diri sendiri secara konsisten. Bagi bayi, tangisan adalah cara utama mereka berkomunikasi.
Jangan sepelekan pentingnya menanggapi tangisan Si Kecil ya, Bunda. Memberi rasa aman juga turut membantu mengoptimalkan perkembangan sistem saraf dan ikatan emosinya.
4. Mitos: Menarik hidung bisa membuatnya lebih mancung
Tak sedikit orang yang menarik-narik hidung bayinya, dengan tujuan supaya tampak lebih mancung. Faktanya, mancung atau tidaknya hidung bayi tidak dipengaruhi dari seberapa sering ditarik ya, Bunda.
Hal ini hidung sebenarnya dipengaruhi oleh faktor genetik atau bawaan dari orang tua. Jika hidung terlalu sering ditarik-tarik, bayi justru rentan kesakitan.
5. Mitos: Bayi harus dibedong kencang agar kaki tidak bengkok
Faktanya, tidak ada kaitan antara membedong bayi dengan pembentukan tulang kakinya, Bunda.
Perlu diketahui bahwa sebenarnya semua kaki bayi memang bengkok di awal-awal kelahirannya karena posisi di dalam rahim Bunda. Seiring menguatnya tulang, maka kaki bayi akan kuat dengan sendirinya.
Itulah ulasan tentang mitos-mitos kesehatan bayi baru lahir yang perlu diketahui orang tua. Jika masih ada hal yang membuat Bunda ragu, lakukan konsultasi segera dengan dokter ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)
.png)
2 hours ago
1













































