loading...
Ada adab yang harus diperhatikan saat melaksanakan zikir atau berzikir, karena zikir adalah perintah Allah SWT. Foto ilustrasi/sindonews
Ada adab yang harus diperhatikan saat melaksanakan zikir atau berzikir. Zikir adalah perintah Allah SWT, sebagaimana dalam firman-Nya:
فَاذۡكُرُوۡنِىۡٓ اَذۡكُرۡكُمۡ وَاشۡکُرُوۡا لِىۡ وَلَا تَكۡفُرُوۡنِ
“Berzikirlah (ingatlah) kamu kepada-Ku, niscaya Aku akan ingat pula padamu!” (QS Al-Baqarah : 152).
Allah juga berfirman :
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
“Yaitu orang-orang yang beriman, dan hati mereka aman tentram dengan zikir pada Allah, ingatlah dengan zikir pada Allah itu, maka hati pun akan merasa aman dan tentram.” (QS Ar-Ra’d : 28).
Selayaknya ibadah lain, tentu ada adab yang harus kita penuhi ketika berzikir. Mengutip Sayyid Ustman Rahimahullah dalam kitabnya Maslakul Akhyâr fî al-Ad’iyyah wal Adzkâr al-Wâridah ‘an Rasûlillah mencantumkan syarat dan adab dalam berzikir ini. Berikut syarat dan adabnya:
1. Tidak mengerjakan zikir-zikir yang sunnah sementara amalan yang wajib belum dikerjakan.
Hal demikian masih sering dilakukan oleh banyak orang. Dibanding amalan sunnah, tentu amalan wajib lebih utama. Oleh karenanya sebaiknya tidak mengerjakan zikir sunnah jika belum mengerjakan amalan yang wajib.
Amalan wajib yang dimaksud di antaranya, menuntut ilmu, menunaikan shalah qadha ketika memiliki utang shalat, dan amalan wajib lainnya.
2. Tidak mengubah lafadz zikir atau mengganti huruf, serta membaca sesuai dengan panjang dan pendeknya.
Memang, membaca bacaan arab dengan tajwid hanya diwajibkan ketika membaca Al Qur’an saja. Namun sebagai adab, hendaknya kita juga memperhatikan panjang-pendek, lafadz, serta hurufnya. Terlebih lagi bila lafdz terseubt bersumber dari Al Qur’an.
Baca juga: Perbedaan Doa, Zikir dan Wirid, Simak Ulasannya di Sini!
3. Paham akan makna dan arti dari zikir yang dibaca
Ketika kita tahu makna dan arti dari zikir yang dipanjatkan, maka kita akan lebih menghayati dan meresapinya. Dengan begitu pula, zikir kita tidak hanya jadi ibadah dengan mulut saja tapi juga dengan hati.
4. Makan makanan halal
Adab selanjutnya meliputi makanan yang masuk ke tubuh kita. Dalam sebuah hadits diceritakan bahwa ada seorang yang gemar berzikir namun makanan dan pakaiannya haram. Orang yang demikianlah yang doa dan zikirnya tidak dikabulkan Allah.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai manusia sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik, dan sungguh Allah memerintahkan orang-orang mukmin sebagaimana yang telah diperintahkan kepada para rasul.” Lalu Allah berfirman, “Wahai para rasul, makanlah hal-hal yang baik, bekerjalah dengan benar sesungguhnya Aku Mahatahu dengan apa yang kalian kerjakan.” Dan Allah pun berfirman, “Wahai orang beriman makanlah hal baik yang telah Kami berikan pada kalian.” (QS. Al Baqarah: 172).
Kemudian Nabi bercerita tentang seorang laki-laki yang menempuh perjalanan jauh, rambutnya kusut dan berdebu, sambil menengadahkan tangannya ke langit berkata, “Wahai Tuhan, Wahai Tuhan,” sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan kenyang dengan makanan haram, maka bagaimana mungkin ia akan dikabulkan permohonannya.” (HR Muslim).
5. Menghadap kiblat dan dalam keadaan suci dari hadats dan najis adalah sunnah
Adab selanjutnya merupakan hal yang sepele namun sangat besar ganjarannya bila dilakukan, yakni menghadap kiblat dan dalam kedaan suci. Hal tersebut termasuk sunnah ketika berdoa dan berzikir.
6. Mengkhusyukkan hati dan merendahkan diri (tadlarru’)
Sama halnya dengan berdoa, ketika berzikir sebaiknya kita mengkhusyukan dan merendahkan diri di hadapan Allah Azza wa Jalla. Merendahkan diri di sini maksudnya adalah dengan berendah diri dan suara yang lembut.
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al A’raf: 55).
Baca juga: Bacaan Tasbih, Takbir, Tahmid Beserta Artinya yang Sering Digunakan dalam Zikir
(wid)