Jakarta, Pintu News – Bitcoin telah melewati peristiwa penting yang dikenal sebagai halving, momen ketika imbalan bagi penambang dipotong separuh. Peristiwa ini terjadi pada 19 April 2024, mengurangi hadiah blok dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC.
Dengan harga Bitcoin yang telah mencapai level tertinggi baru, banyak pelaku pasar crypto memprediksi bahwa halving kali ini akan mempengaruhi pasokan, harga, dan strategi investasi ke depan. Lalu, apa arti halving bagi dunia cryptocurrency dan kapan momen berikutnya akan terjadi?
Apa Itu Bitcoin Halving dan Bagaimana Mekanismenya?
Dilansir dari Coingecko, Bitcoin beroperasi dengan mekanisme Proof-of-Work (PoW), di mana penambang bersaing memecahkan teka-teki kriptografi untuk memvalidasi blok transaksi.
Pemenang akan mendapatkan imbalan dalam bentuk Bitcoin baru yang langsung masuk ke peredaran. Namun, jumlah BTC baru ini tidak konstan. Setiap 210.000 blok—sekitar empat tahun sekali—imbalan penambang dipotong setengah, sebuah proses yang dikenal sebagai halving.
Mekanisme ini sudah tertanam di kode Bitcoin oleh penciptanya, Satoshi Nakamoto, dan berjalan otomatis tanpa campur tangan manusia.
Halving pertama pada 2012 mengurangi hadiah dari 50 BTC menjadi 25 BTC, lalu menjadi 12,5 BTC pada 2016, 6,25 BTC pada 2020, dan kini 3,125 BTC pada 2024. Siklus ini akan terus berlanjut hingga jumlah maksimum 21 juta BTC tercapai, membuat Bitcoin semakin langka layaknya emas digital.
Baca juga: 5 Peringkat Coin Crypto Terbesar Saat Ini Berdasarkan Market Cap!
Sejarah Bitcoin Halving dan Dampaknya pada Harga
Peristiwa halving pertama pada 28 November 2012 menjadi uji coba besar terhadap desain pasokan Bitcoin. Dalam setahun, harga melonjak lebih dari 8.000%, menarik perhatian investor awal. Halving kedua pada 9 Juli 2016 memperkuat persepsi Bitcoin sebagai penyimpan nilai (store of value) dengan kenaikan harga 263% dalam 12 bulan berikutnya.

Pada halving ketiga, 11 Mei 2020, harga BTC naik 561% setahun kemudian, dipicu oleh lonjakan minat investor ritel dan liputan media global.
Sementara itu, halving keempat pada April 2024 berlangsung di tengah arus masuk modal besar dari ETF Bitcoin spot seperti IBIT dan FBTC, yang mencatat volume perdagangan hari pertama sebesar Rp74,7 triliun.
Dukungan kebijakan pro-crypto dari pemerintahan Donald Trump dan legislasi seperti GENIUS Act juga memberi dorongan signifikan pada sentimen pasar.
Kapan Bitcoin Halving Berikutnya?

Setiap blok Bitcoin ditambahkan sekitar setiap 10 menit, sehingga halving terjadi kira-kira setiap empat tahun. Berdasarkan laju produksi blok saat ini, halving kelima diperkirakan terjadi pada April 2028, mengurangi imbalan menjadi 1,5625 BTC per blok.
Meski tanggal pastinya bisa berubah akibat fluktuasi kesulitan jaringan dan aktivitas penambangan, protokol Bitcoin memastikan siklus ini tetap konsisten. Hal ini membuat perencanaan pasokan menjadi dapat diprediksi, sebuah faktor penting bagi investor dan pelaku industri cryptocurrency.
Baca juga: Ethereum Tembus $4.200, Ini 3 Proyek Ethereum Layer-2 yang Layak Dipantau
Dampak Bitcoin Halving pada Pasokan BTC
Efek utama halving adalah memperlambat masuknya pasokan Bitcoin baru ke pasar. Dengan lebih dari 93% pasokan sudah beredar, jumlah BTC yang tersisa untuk ditambang semakin sedikit. Setiap pemotongan imbalan mengurangi laju inflasi Bitcoin dan memperkuat konsep kelangkaan, yang sering dianggap sebagai pendorong nilai jangka panjang.
Meskipun tidak ada jaminan harga akan naik setelah halving, pola historis menunjukkan adanya kecenderungan pertumbuhan dalam jangka panjang. Konsep kelangkaan ini sering memengaruhi perilaku investor, terutama di tengah permintaan yang tetap tinggi atau meningkat.
Dampak Bitcoin Halving bagi Para Penambang
Penambang adalah pihak yang paling langsung merasakan efek halving, karena pendapatan mereka berkurang 50% seketika. Kompleksitas teka-teki kriptografi yang terus meningkat membuat mereka harus berinvestasi pada peralatan dan infrastruktur yang lebih canggih, sehingga biaya operasional meningkat.
Penurunan pendapatan ini dapat membuat penambang kecil tidak lagi menguntungkan, yang berpotensi mempengaruhi tingkat desentralisasi jaringan. Di sisi lain, penambang besar dengan efisiensi tinggi dapat bertahan dan bahkan memperluas pangsa pasar mereka.
Kesimpulan
Bitcoin halving bukan sekadar momen teknis, tetapi peristiwa yang memengaruhi pasokan, harga, penambang, dan sentimen pasar secara keseluruhan. Dengan latar belakang dukungan institusional dan kebijakan pro-crypto, halving 2024 menjadi salah satu yang paling menarik dalam sejarah Bitcoin. Menjelang 2028, pelaku pasar cryptocurrency akan terus memantau bagaimana kelangkaan ini memengaruhi nilai dan peran Bitcoin di dunia keuangan global.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- Coingecko. What Is Bitcoin Halving and Why Is It Important?. Diakses tanggal 10 Agustus 2025
- Featured Image: Generated by AI