Jakarta -
Aurelie Moeremans kembali mencuri perhatian publik lewat cerita barunya di Instagram. Aktris berusia 32 tahun ini merilis buku yang langsung menarik banyak respons dari pembaca.
Buku yang diberi judul Broken Strings: Fragments of a Stolen Youth ini hadir dalam dua bahasa, yakni Indonesia dan Inggris. Di dalamnya, Aurelie berbagi kisah tentang dirinya saat masih kecil hingga beranjak remaja.
Buku tersebut menggambarkan sisi emosional Aurelie saat mengalami masa-masa sulit di usia remajanya. Ia menulis tentang pengalaman menjadi korban manipulasi yang membuatnya sempat kehilangan kendali atas dirinya sendiri.
Setelah peluncuran buku ini, Aurelie mengaku menerima banyak pesan dari orang-orang yang merasa tersentuh oleh kisahnya. Banyak yang merasa terhubung dengan perjalanan hidupnya, Bunda.
"Setiap hari aku terima pesan seperti ini. Dari penyintas. Dari orang tua. Dari guru. Dari anak muda yang pernah kehilangan harapan," tulis Aurelie dikutip dari laman Instagram @aurelie.
Dukungan mengalir untuk Aurelie Moeremans usai merilis buku
Sejak bukunya dirilis, Aurelie menerima banyak pesan dari para pembaca. Tak sedikit yang mengaku terharu dan merasa kisah dalam bukunya begitu dekat dengan pengalaman pribadi mereka.
Banyak yang menilai tulisan Aurelie berhasil menggambarkan rasa sakit dan proses penyembuhanya. Lewat kata-katanya, para pembaca merasa tidak sendirian dalam menghadapi luka masa lalunya.
"Hai kak Aurelie. Aku baru aja selesai baca Broken Strings dan aku bener-bener nggak tahu gimana harus ngucapin terima kasih. Aku udah lama banget ada di tempat yang gelap, dan buku kamu...rasanya kayak akhirnya ada seseorang yang ngerti hal-hal yang enggak pernah bisa aku ungkapin. Cara kamu nulis tentang rasa sakit, ketakutan, dan pelan-pelan nemuin diri sendiri lagi...itu ngasih aku harapan," kata salah satu pembaca bukunya.
Tak hanya itu, para pendidik pun ikut menyoroti pesan dari buku Aurelie. Mereka menganggap kisah ini penting untuk dibaca oleh remaja supaya memahami apa itu arti hubungan sehat.
"Hai Mbak Aurelie. Saya guru SMA, dan baru aja selesai baca Broken Strings. Astaga Mbak...buku ini dalem banget. Saya sampai mikir, anak-anak harus baca ini biar ngerti bahwa yang namanya cinta itu nggak selalu indah kalau udah ada manipulasi dan ketakutan," tulis lainnya.
Lebih lanjut, dukungan juga datang dari para orang tua yang merasa tersentuh dengan pesan dalam buku tersebut. Mereka melihat cerita Aurelie sebagai pengingat untuk lebih memahami anak-anak mereka.
"Hai Aurelie. Aku orang tua dari anak remaja, dan aku cuma mau bilang makasih ya. Aku baru baca Broken Strings dan jujur aja, buku itu nyentuh banget. Aku nangis beberapa kali karena ngerasa relate sebagai orang tua yang pengen melindungi tapi kadang malah salah caranya," tutur dukungan lainnya.
Bagi banyak pembaca, buku ini juga menjadi sebuah sumber kekuatan baru. Cerita Aurelie memberi harapan kalau luka masa lalu bukan akhir dari segalanya.
"Kak Aurelie. Aku cuma mau bilang makasih ya. Broken Strings bukan cuma buku, tapi pengingat kalau harapan itu selalu ada, bahkan di tempat tergelap sekalipun," tulis pembaca lainnya.
Curhat Aurelie soal perjuangan di balik bukunya
Selain menerima banyak dukungan, Aurelie Moeremans juga sempat membagikan curhatannya soal perjalanan menulis buku Broken Strings.
"Banyak yang bilang buku aku Broken Strings nyelametin hidup mereka. Dan itu yang bikin semua perjuangan itu terasa berarti," ujar Aurelie.
Aurelie mengatakan bahwa proses setelah peluncuran bukunya tak selalu berjalan dengan mulus. Ia pun sempat menghadapi berbagai ancaman dan fitnah, Bunda.
"Walaupun setelah bukunya rilis aku diancam, difitnah, dan dihujat oleh orang yang dulu memperdaya aku waktu aku masih 15 tahun. Ironisnya, orang yang sama juga mengancam perempuan-perempuan yang berani mendukung aku," tuturnya.
Namun, Aurelie mencoba melihat sisi positif dari pengalaman pahit tersebut. Menurutnya, luka yang dulu dianggap sebagai aib kini bisa menjadi sumber kekuatan bagi banyak orang.
"Tapi kalau luka yang dulu disebut aib bisa berubah jadi cahaya buat orang lain, maka semua rasa sakit yang pernah aku alami nggak sia-sia," kata Aurelie.
Tak lupa, ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya untuk para pembaca yang ikut merasakan emosinya lewat buku tersebut.
"Terima kasih buat semua yang udah baca, nangis, marah, dan sembuh bareng aku. Selama masih ada satu orang aja yang tersentuh, suaraku nggak akan padam," tambahnya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ndf/rap)
.png)
10 hours ago
5

















































