Baru Diangkat Sebagai CEO Verizon, Dan Schulman Langsung Pangkas 15.000 Karyawan

6 days ago 12

Selular.ID – Verizon dilaporkan bersiap memangkas 15.000 pekerjaan (sekitar 15% dari total tenaga kerja). Langkah drastis tersebut sejalan dengan CEO baru perusahaan telekomunikasi raksasa tersebut yang tengah berupaya merestrukturisasi perusahaan.

PHK besar-besaran ini terjadi di saat Verizon menghadapi tekanan pasar yang semakin meningkat di tengah kekhawatiran akan menyusutnya jumlah pelanggan baru karena pesaing lama menawarkan paket yang lebih murah dan operator kabel ikut serta.

Dengan langkah dratis yang terpaksa ditempuh Verizon, apa yang terjadi terhadap salah satu operator terbesar di AS itu?

Berikut adalah sejumlah catatan dibalik rencana tersebut.

Skala PHK Verizon

Verizon merencanakan salah satu PHK terbesar dalam sejarahnya. Laporan menunjukkan sekitar 15.000 posisi ditargetkan, mewakili sekitar 15% dari sekitar 100.000 karyawannya. Beberapa sumber memperkirakan batas atas 20.000 pekerjaan (≈20%) dan memperkirakan PHK akan dimulai “secepatnya minggu depan”.

Area Terdampak & Pergeseran Toko-Waralaba

PHK akan berfokus pada jajaran manajemen non-serikat (lebih dari 20% dari kelompok tersebut), sementara staf yang tergabung dalam serikat pekerja kemungkinan besar tidak akan diberhentikan.

Bersamaan dengan itu, Verizon berencana untuk mengubah sekitar 180 hingga 200 toko ritel milik perusahaan menjadi operasi waralaba, menurut Bloomberg. Logikanya: mengurangi biaya operasional langsung sambil mempertahankan jejak merek.

Faktor-faktor Pendorong Perampingan Karyawan

Tekanan persaingan: Di seluruh pasar nirkabel AS, pesaing seperti AT&T Inc. dan T-Mobile US, Inc. telah lebih agresif dalam akuisisi dan bundling pelanggan. Pertumbuhan pelanggan Verizon melambat.

Pasar yang matang: Ruang nirkabel sudah jenuh, siklus peningkatan perangkat semakin panjang, sehingga pertumbuhan menjadi lebih sulit.

Disiplin biaya di bawah CEO baru: Pada awal Oktober 2025, Verizon menunjuk Dan Schulman (mantan PayPal) sebagai CEO. Ia menekankan perlunya transformasi biaya: “Kami akan menjadi bisnis yang lebih sederhana, lebih ramping, dan lebih hemat.”

Waktu dan pesan: Restrukturisasi ini jelas-jelas diprioritaskan, di mana pemberitahuan dilaporkan dimulai dalam waktu seminggu setelah pengumuman.

Baca Juga: Jensen Huang, dari Tukang Cuci Piring Jadi CEO Nvidia Bernilai Rp 83.000 T

Profil Singkat Dan Schulman

Dan Schulman membawa Verizon dengan kombinasi unik pengalaman kepemimpinan keuangan dan operasional di perusahaan publik besar, serta keahlian mendalam di sektor telekomunikasi, teknologi, dan keuangan.

Dalam peran sebelumnya sebagai CEO PayPal Holdings, Schulman memimpin transformasi perusahaan yang sukses menjadi platform pembayaran global, melipatgandakan pendapatan dari $8 miliar menjadi $30 miliar, meningkatkan laba per saham (EPS) lima kali lipat, dan menambahkan ratusan juta pelanggan baru ke platform PayPal di seluruh dunia.

Sepanjang kariernya, Schulman telah memegang peran kepemimpinan senior di AT&T, Priceline, Virgin Mobile, dan American Express, mendorong perubahan dan pertumbuhan yang signifikan.

Schulman telah menjabat di Dewan Direksi Verizon sejak 2018 dan terpilih sebagai Direktur Independen Utama pada Desember 2024.

Namun menjadi CEO operator telekomunikasi di era disrupsi teknologi saat ini, tentu tidaklah mudah. Operator dihadapkan pada berbagai tantangan yang tak ringan. Mulai dari persaingan ketat dengan perusahaan sejenis, maupun pemain-pemain OTT yang menggerus pendapatan.

Di sisi lain, operator harus terus berinvestasi khususnya di sisi jaringan dan teknologi terbaru, walaupun potensi pendapatan dan laba tidak sebaik tahun-tahun sebelumnya.

Itulah sebabnya, tak ada pilihan selain memangkas ribuan karyawan, seperti yang dilakukan Dan Schulman. Meski hal itu akan menambah barisan pengangguran di AS, yang belakangan semakin melonjak.

Tercatat tingkat pengangguran di negeri Paman Sam meningkat menjadi 4,3% pada Agustus 2025, level tertinggi sejak 2021.

Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti inflasi, beban tarif, penurunan tenaga kerja imigran, dan ketidakpastian ekonomi. Selain itu, angka pengangguran pemuda juga melonjak menjadi 10,50% pada Agustus 2025.

Baca Juga: Sam Altman: OpenAI Akan Dipimpin CEO AI dalam 10 Tahun

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online