Jakarta, Pintu News – Seorang mantan pedagang Wall Street, Josh Mandell, baru-baru ini menggemparkan platform media sosial X dengan klaimnya bahwa Bitcoin yang telah lama tidak aktif sedang dicuri menggunakan teknologi kuantum.
Mandell, yang terkenal karena prediksi harga Bitcoin (BTC) yang sangat akurat sebelumnya, menyatakan bahwa teknologi ini digunakan secara diam-diam oleh pemain besar untuk mengumpulkan lebih banyak Bitcoin (BTC) tanpa melalui pasar. Klaim ini telah menimbulkan banyak skeptisisme dan ejekan di komunitas Bitcoin (BTC).
Klaim Kontroversial
Josh Mandell, yang memiliki latar belakang sebagai pedagang di Salomon Brothers dan Caxton Associates, mengemukakan bahwa analisis rantai blok adalah satu-satunya hambatan yang mampu mendeteksi pola pencurian ini.
Menurutnya, teknologi kuantum yang dimaksud telah berhasil mengakses dompet Bitcoin (BTC) yang sudah tidak aktif selama bertahun-tahun. Meskipun klaim ini terdengar menggemparkan, banyak anggota komunitas Bitcoin (BTC) yang meragukan kebenarannya dan menganggapnya sebagai teori yang tidak masuk akal.
Baca Juga: Analisis Lonjakan Transaksi Ripple (XRP), Harga XRP Berpotensi Naik di September 2025?
Respon Komunitas

Teori yang diungkapkan oleh Mandell ini telah mendapat banyak kritik dan cemoohan dari komunitas Bitcoin (BTC). Banyak yang berpendapat bahwa teknologi kuantum masih jauh dari kemampuan untuk memecahkan kriptografi Bitcoin (BTC).
Meskipun ada kemajuan signifikan dalam pengembangan komputasi kuantum, seperti chip Majorana 1 dari Microsoft dan Willow dari Google, teknologi ini belum cukup matang untuk menjadi ancaman nyata terhadap Bitcoin (BTC) dalam waktu dekat.
Ancaman Masa Depan
Meskipun saat ini teknologi kuantum belum mampu memecahkan kriptografi Bitcoin (BTC), beberapa ahli percaya bahwa dalam 20 tahun ke depan, kemampuan ini bisa tercapai. Jameson Lopp, seorang cypherpunk terkemuka, telah mengusulkan agar Bitcoin (BTC) yang rentan terhadap serangan kuantum dimusnahkan untuk menghindari risiko di masa depan.
Lopp juga memprediksi bahwa pencurian Bitcoin (BTC) dalam skala besar dengan menggunakan teknologi kuantum bisa jadi akan menurunkan harga mata uang kripto ini secara drastis.
Kesimpulan
Walaupun klaim tentang pencurian Bitcoin (BTC) dengan teknologi kuantum oleh Josh Mandell menimbulkan kekhawatiran, komunitas Bitcoin (BTC) secara luas masih meragukan kebenarannya. Namun, potensi ancaman teknologi kuantum terhadap kriptografi Bitcoin (BTC) di masa depan tidak bisa diabaikan sepenuhnya. Penting bagi pemegang Bitcoin (BTC) untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan teknologi yang bisa mempengaruhi keamanan aset digital mereka.
Baca Juga: 4 Alasan El Salvador Pindahkan Bitcoin Rp11 Triliun: Perlindungan atau Sinyal Jual?
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi
- U.Today. Bitcoins Being Stolen from Old Wallets with Quantum Tech, Former Wall Street Trader Claims. Diakses pada tanggal 8 September 2025