loading...
BNPT dan DPR menggelar Dialog Kebangsaan bersama Ormas dan Tokoh Perempuan untuk meningkatkan toleransi dan moderasi beragama di Asrama Haji Padang, Sumbar. Foto/Ist
PADANG - Paham radikalisme bisa menyusup perlahan melalui percakapan digital, ajakan teman, atau bahkan permainan daring yang tampak sepele. Dalam situasi seperti ini, perempuan memegang peran sentral untuk mencegahnya.
Sebagai pendidik pertama dalam keluarga, perempuan bukan hanya mengajarkan nilai moral dan kasih sayang, tetapi juga menjadi benteng yang mampu membedakan mana ajaran agama yang menyejukkan dan mana yang menyesatkan.
Baca juga: Profil Brigjen Pol Dhani Hernando, Direktur Kerja Sama Bilateral BNPT yang Kuasai 3 Bahasa Asing
Hal itu disampaikan Deputi Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Mayjen TNI Sudaryanto dalam Dialog Kebangsaan Bersama Ormas dan Tokoh Perempuan Dalam Rangka Meningkatkan Toleransi dan Moderasi Beragama di Asrama Haji Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Dialog ini merupakan hasil kolaborasi BNPT dan Komisi XIII DPR dan dihadiri kurang lebih 200 peserta dari berbagai organisasi perempuan di Kota Padang.
Dia menegaskan bahwa perempuan memiliki peran yang sangat penting sebagai benteng dalam menjaga toleransi, moderasi beragama, serta mencegah masuknya paham radikal di lingkungan keluarga.
“Kegiatan Dialog Kebangsaan ini menjadi modal kuat bagi kita semua. Dukungan moral dari Komisi XIII DPR sangat penting. Semoga dengan kegiatan ini, semangat menyuarakan toleransi di Indonesia semakin kuat,” ujar Sudaryanto, dikutip Minggu (12/10/2025).
Baca juga: Sah Dilantik Prabowo, Komjen Pol Eddy Hartono Kembali Jabat Kepala BNPT