Buka MQK Internasional, Menag: Awal Kebangkitan Peradaban Islam Modern

1 week ago 14

loading...

Menag Nasaruddin Umar membuka Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Internasional 2025 di Pesantren As’adiyah di Wajo, Sulawesi Selatan. Foto/SindoNews

JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar membuka Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Internasional 2025 di Pesantren As’adiyah di Wajo, Sulawesi Selatan. Kegiatan ini menjadi momentum bersejarah, karena untuk kali pertama santri Indonesia berkompetisi membaca kitab kuning bersama delegasi internasional.

MQK Internasional 2025 mengusung tema “Merawat Lingkungan dan Menebar Perdamaian”. Nasaruddin Umar menegaskan MQK bukan sekadar ajang perlombaan, melainkan wadah silaturahmi ulama, santri, dan akademisi lintas negara.

"Merawat lingkungan, dan menjaga perdamaian adalah tema kita. Kaitannya dengan perubahan iklim dan persoalan perang yang harus segera diakhiri," katanya saat membuka MQK Internasional di Wajo, Kamis (2/10/2025).

Baca juga: Cahaya Hati Cahaya Indonesia, Menag Nasaruddin Umar: Jangan Pertentangkan Kebangsaan dan Keagamaan

“Jika perang menelan 67.000 korban jiwa per tahun, maka perubahan iklim telah merenggut hingga empat juta jiwa per tahun. Ini jumlah yang sangat besar dan harus menjadi perhatian kita," tuturnya.

Perubahan iklim yang terjadi disebabkan karena adanya perilaku manusia yang tidak sepantasnya dalam memperlakukan alam. "Di sinilah perlunya bahasa agama mengambil peran," katanya.

Di MQK Internasional ini, Nasaruddin Umar berharap pembahasan ajaran-ajaran agama tentang menjaga alam dapat dilakukan. “Mari kita eksplorasi ajaran turats tentang pelestarian lingkungan. Kini saatnya Kemenag mensponsori apa yang kami sebut sebagai ekoteologi, yakni kerjasama antara manusia, alam, dan Tuhan,” ujarnya.

Baca juga: Menag Nasaruddin: Selawat Wujud Cinta Terdalam kepada Rasulullah

Nasaruddin juga menegaskan, MQK Internasional adalah diplomasi budaya pesantren untuk meneguhkan Islam rahmatan lil ‘alamin di mata dunia. “Pesantren adalah poros perdamaian. Kita ingin menunjukkan bahwa Islam Indonesia tumbuh dengan dakwah yang ramah, penuh persaudaraan, dan menghormati budaya,” jelasnya.

Nasaruddin berharap MQK Internasional bisa menjadi awal kebangkitan peradaban Islam modern. Sejarah mencatat, pada masa Khalifah Harun al-Rasyid di Baghdad, lahir ilmuwan besar seperti Al-Khawarizmi, Ibnu Sina, Al-Farabi, hingga Ibnu Rusydi.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online