Cara Ayah Mengajak Ngobrol Bayi Sejak dalam Kandungan

15 hours ago 3

Jakarta -

Sejak dalam rahim, bayi memang sebaiknya sering diajak berkomunikasi dengan Ayah dan Bundanya. Jika masih bingung, bagaimana caranya, simak cara Ayah mengajak ngobrol bayi sejak dalam kandungan, yuk.

Menjadi orang tua merupakan pengalaman yang luar biasa. Apalagi, Bunda maupun Ayah baru akan menjalani peran tersebut dan sedang menanti kelahiran Si Kecil. Pengalaman ini tentunya bisa menjadi menakjubkan dengan memanfaatkan komunikasi yang dibangun sejak dalam kandungan.

Memang, saat akan menjadi seorang Ayah, pikiran akan dipenuhi dengan banyak informasi baru tentang kelahiran, cara merawat anak, menidurkan anak, memberi makan anak, dan sebagainya. Namun, cara terbaik untuk menenangkan pikiran ialah dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan diri yakni dengan mendampingi ibu sejak pertama kali ia memeriksakan diri ke dokter, ataupun bidan, seperti dikutip dari laman BBC.

Jika Ayah merasa terlalu sibuk, cobalah bergabung dalam sesi tersebut secara online baik melalui telepon atau melakukan panggilan video. Dengan begitu, para Ayah bisa terkoneksi sejak proses awal kehamilan bahkan sejak bayi belum lahir sekalipun.

Kemudian, saat bayi mulai menangkap suara di dalam rahim atau sekitar memasuki 16 minggu kehamilan, bayi sudah lebih mudah mendengar suara di sekitarnya. Jadi, tak ada salahnya mencoba berkomunikasi dengan bayi lebih awal. Semakin awal bayi mulai mendengar suara Ayah-nya, tentunya semakin baik karena ini akan membantu membangun ikatan yang kuat.

Cara Ayah mengajak ngobrol bayi sejak dalam kandungan

Ada banyak cara untuk mempererat ikatan antara bayi dan Ayah sejak dalam kandungan. Salah satunya Ayah dapat menceritakan kisah atau mengarang cerita secara spontan. Berkreasilah sesuka hati dan ciptakan karakter apa pun yang Ayah suka.

Atau, Ayah juga bisa membacakan cerita dari buku. Tetapi, tidak perlu membacanya dari buku kata demi kata. Justru, akan lebih baik jika Ayah dapat menunjukkan gambar, menggunakan suara, dan membuat bunyi-bunyian.

Seorang antropolog dari Oxford University, Dr Anna Machin berbagi penelitiannya yang mengungkapkan bahwa salah satu kekhawatiran terbesar para Ayah selama kehamilan dan di masa-masa awal ialah membangun ikatan dengan bayi mereka. 

Untuk mewujudkannya, sebenarnya memang perlu cara-cara sederhana saja. Dan, penting diingat bahwa tidak ada yang instan terbangun koneksi antara Ayah dan bayi. Memang, dibutuhkan waktu untuk membangun ikatan tersebut secara intens. 

Para Ayah dapat membangun bonding dengan bayi mereka melalui komunikasi, perhatian, dan bermain. Seiring bayi berkembang dengan senyum, tawa, dan ocehan, hubungan dua arah yang sesungguhnya sudah mulai terbentuk. Proses ini dapat memakan waktu rata-rata enam bulan dan Ayah perlu  bersabar dengan proses tersebut.

Ada baiknya, ikuti tips berikut ini untuk membangun bonding sebelum dan sesudah kelahiran:

1. Mulailah sejak dini

Bayi dapat mendengar di dalam rahim sejak dini sehingga para Ayah dapat meluangkan waktu setiap harinya untuk berbicara, bernyanyi, dan membacakan buku untuk bayinya sejak dalam rahim.

2. Berpelukan

Pastikan Ayah juga mendapatkan kontak kulit ke kulit sesegera mungkin setelah melahirkan. Ini merupakan cara yang baik untuk para Ayah agar terus dekat dengan para bayi mereka di bulan-bulan mendatang.

3. Kekuatan sentuhan

Cara yang baik untuk meluangkan waktu bersama Ayah ialah dengan mencari kegiatan yang hanya bisa Ayah lakukan. Salah satunya yakni pijat bayi. Seperti diketahui bahwa pijat bayi dapat melepaskan hormon bahagia oksitosin dalam diri yang akan membantu memperat hubungan seperti dikutip dari laman Nct.

Manfaat Ayah mengajak ngobrol bayi sejak dalam kandungan

Ikatan yang dikandung sejak dini memungkinkan adanya koneksi yang cepat satu sama lain dan menjadi cara menyenangkan untuk mendukung pasangan selama kehamilan. 

Banyak para ibu hamil merasa senang berbagi sensasi dengan pasangannya dan pengalaman ini merupakan cara yang bagus bagi mereka untuk mempersiapkan diri dan menjadi bersemangat bersama.

Pertama-tama, perdengarkan suara Ayah secara rutin di dalam kandungan karena suara tersebut dapat menenangkan bayi dan bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan mereka secara optimal. 

Suasana yang menenangkan bermanfaat bagi bayi selama masa perkembangan mereka dan membantu mengurangi stres. Ada penelitian yang menghubungkan hubungan awal antara orang tua dan bayi mereka di dalam kandungan dengan perkembangan yang sehat pada anak usia balita.

Kedua, sebagai calon Ayah, bangunkan ikatan dengan bayi sesegera mungkin. Meskipun sulit, jangan biarkan berbagai kendala menjadi penghalang yang membuat agenda tersebut tak terlaksana. Bicaralah dengan bayi kapan pun dan jika Ayah tak suka berbicara, cobalah bernyanyi, membaca, atau sekadar bersenandung, seperti dikutip dari laman Adaywithbaby.

Pengenalan bayi terhadap suara Ayahnya menjadi salah satu pengakuan bahwa Ayah menjadi salah satu pengasuh utama mereka. Ini juga nantinya akan membantu Ayah menjalin ikatan dengan anak dan merasa lebih terhubung dengan pasangan selama masa kehamilan.

Ingatlah bahwa jika Ayah tidak sering berada di dekat bayi secara fisik, Ayah dapat membuat pesan audio dan meminta Bunda untuk memutarkannya kepada bayi. Jika Ayah sering jauh dari rumah atau tidak tinggal bersama Bunda, percakapan video atau telepon adalah alternatif lain yang bisa dilakukan.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online