Cara Mengatasi Rasa Cemas bila Hamil lagi Setelah Keguguran, Termasuk Hindari Over-Googling

8 hours ago 5

Jakarta -

Mengalami kehamilan lagi setelah keguguran sebelumnya bisa menjadi momen yang membahagiakan sekaligus memicu rasa cemas berlebih. Sangat wajar jika Bunda merasa khawatir atau takut menghadapi kemungkinan yang sama. Namun, Bunda tidak sendiri. Banyak calon ibu yang merasakan hal serupa. 

Dikutip dari Romper, keguguran terjadi pada 10 hingga 15 persen kehamilan yang diketahui dan sering kali tidak ada yang dapat dilakukan wanita untuk mencegahnya. Namun,  menurut American Pregnancy Association, setidaknya 85 persen persen yang pernah mengalami keguguran akan berhasil hamil lagi.

Bahkan seorang dokter kandungan dan ginekologi di Providence Saint John's Health Center di Santa Monica, California, Dr. Yvonne Bohn menyebut bahwa keguguran saat hamil selalu membuat stress karena takut keguguran lagi.

Kendati demikian, salah satu pendiri Truly-MD.com dan direktur reproduksi pihak ketiga di cabang New York dari The Colorado Center for Reproductive Medicine, Dr. Sheeva Talebian, mengatakan bahwa keguguran bukanlah hal yang aneh untuk membuat Bunda bingung saat melangkah maju. Sebab yang terpenting adalah merasa tenang karena mengetahui bahwa keguguran. 

"Paling sering, itu hanya nasib buruk dan karena embrio yang tidak sehat."

Cara mengurangi rasa cemas saat hamil lagi pasca keguguran

Hamil lagi setelah mengalami keguguran memang sering kali memicu rasa cemas, takut, atau bahkan trauma. Itu wajar sekali dan banyak ibu hamil lainnya juga merasakan hal yang sama. Namun, kabar baiknya Bunda bisa belajar mengelola kecemasan ini agar kehamilan lebih sehat dan bahagia. 

Berikut beberapa cara yang bisa membantu Bunda mengelola rasa cemas tersebut.

1. Fokus pada kondisi kehamilan saat ini

Ingatkan diri Bunda bahwa setiap kehamilan itu unik. Keguguran sebelumnya tidak otomatis berarti akan terulang kembali. Fokuslah pada apa yang bisa Bunda lakukan untuk menjaga kesehatan diri dan janin saat ini.

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), sebagian besar wanita yang mengalami keguguran tetap dapat memiliki kehamilan sehat di masa berikutnya.

2. Lakukan pemeriksaan rutin

Konsultasi rutin ke dokter kandungan sangat penting. Pemeriksaan ini tidak hanya memantau perkembangan janin, tetapi juga dapat membantu menenangkan hati Bunda karena mendapatkan kepastian langsung dari tenaga medis.

Dikutip dari BMC Pregnancy and Childbirth, menyebutkan bahwa kehamilan setelah keguguran memiliki risiko emosional yang lebih tinggi, sehingga pemantauan ketat oleh tenaga kesehatan penting untuk memberi dukungan psikologis.

3. Berbagi cerita dengan orang terdekat

Jangan memendam rasa takut sendiri. Bicarakan apa yang Bunda rasakan dengan pasangan, keluarga, atau sahabat. Dukungan emosional dari orang-orang terdekat bisa mengurangi rasa cemas yang Bunda alami.

Dan tahu enggak si Bunda, menurut sebuah studi dalam Journal of Psychosomatic Obstetrics & Gynaecology menemukan bahwa perempuan yang memiliki dukungan emosional dari pasangan dan keluarga menunjukkan tingkat stres yang lebih rendah selama kehamilan.

4. Pertimbangkan dukungan profesional

Jika rasa cemas terasa berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, tidak ada salahnya Bunda mencari bantuan dari psikolog atau konselor. Terapi kognitif perilaku (CBT) misalnya, terbukti efektif membantu mengelola kecemasan.

Menurut studi dari Journal of Affective Disorders, perempuan yang mendapatkan terapi CBT mengalami penurunan signifikan pada gejala kecemasan selama kehamilan setelah keguguran.

5. Praktik relaksasi

Teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi mindfulness, atau yoga prenatal dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh. Sebuah penelitian dalam International Journal of Yoga menyebutkan yoga membantu menurunkan hormon stres kortisol pada ibu hamil.

6. Batasi membaca cerita negatif

Terlalu banyak membaca kisah kehamilan yang tidak berjalan baik justru bisa memicu kekhawatiran berlebihan. Pilih informasi yang bermanfaat dan sumber terpercaya, serta hindari over-Googling.

Dikutip dari March of Dimes, penting untuk menghindari informasi yang tidak membantu dan fokus pada apa yang dapat Bunda kontrol sekarang.

7. Jaga pola hidup sehat

Istirahat cukup, makan bergizi, dan rutin melakukan aktivitas fisik ringan sesuai rekomendasi dokter. Semua ini tak hanya baik untuk tubuh, tapi juga membantu menjaga suasana hati lebih stabil.

Menurut penelitian dari Harvard Medical School, gaya hidup sehat berkontribusi pada kestabilan suasana hati ibu hamil.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online