loading...
Hamas kembalikan dua jenazah sandera. Foto/X
GAZA - Hamas mengatakan menyerahkan jenazah dua sandera Israel lainnya berdasarkan ketentuan perjanjian gencatan senjata yang ditengahi AS. Tetapi, Hamas mengatakan membutuhkan waktu dan peralatan khusus untuk mengevakuasi jenazah lainnya dari reruntuhan Gaza.
Sayap bersenjata kelompok tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka berkomitmen pada perjanjian tersebut, tetapi telah mengembalikan semua jenazah sandera yang dapat dijangkau.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pasukan Israel dapat melanjutkan pertempuran di Gaza jika Hamas tidak mematuhi perjanjian tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, kantor PM Israel mengatakan Israel telah menerima - melalui Palang Merah - peti mati berisi jenazah para sandera yang kini sedang menunggu identifikasi resmi.
"IDF mendesak masyarakat untuk bertindak dengan penuh kepekaan dan menunggu identifikasi resmi, yang akan terlebih dahulu dikomunikasikan kepada keluarga para sandera yang meninggal," demikian pernyataan tersebut.
Penasihat senior AS yang memberikan informasi terbaru tentang implementasi rencana perdamaian 20 poin tersebut mengatakan bahwa pemerintah AS sejauh ini tidak yakin Hamas telah melanggar perjanjian dengan tidak memulangkan jenazah para sandera yang masih hidup.
Para penasihat tersebut berpendapat bahwa Hamas telah bertindak dengan itikad baik dengan memulangkan para sandera yang masih hidup dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menemukan dan mengembalikan jenazah para sandera.
Jika kedua jenazah yang dipulangkan pada Rabu malam dipastikan sebagai sandera, berarti 19 orang masih belum diketahui keberadaannya di Gaza. Hamas diwajibkan untuk memulangkan seluruh 28 sandera yang telah meninggal sebagai bagian dari fase pertama rencana perdamaian Gaza.
Namun, sayap bersenjata Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan, "jenazah-jenazah yang tersisa membutuhkan upaya signifikan dan peralatan khusus untuk pencarian dan evakuasi, dan kami sedang berupaya keras untuk menyelesaikan kasus ini".
Sebelumnya, Israel mengatakan "tidak akan berkompromi" terkait pengembalian sandera, dengan mengatakan "misinya belum selesai".
Menteri Pertahanan Israel mengatakan ia telah menginstruksikan IDF untuk menyiapkan "rencana komprehensif" guna mengalahkan Hamas di Gaza jika perang kembali terjadi.