Direktur Indosat Vikram Sinha Borong Saham ISAT Rp 4,99 Miliar

6 days ago 6

Selular.id – Direktur Utama PT Indosat Tbk (ISAT) Vikram Sinha melakukan aksi beli saham perusahaan secara signifikan dengan total nilai transaksi mencapai Rp 4,99 miliar.

Transaksi yang dilakukan pada 7 November 2025 ini terdiri dari lima kali pembelian dengan harga yang bervariasi, meningkatkan kepemilikan sahamnya di perusahaan telekomunikasi tersebut.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis ISAT pada Jumat (14/11), seluruh transaksi tersebut dilakukan dalam satu hari dengan rincian pembelian:

  • 140.800 saham di harga Rp1.995
  • 359.200 saham di harga Rp2.000
  • 699.300 saham di harga Rp2.120
  • 420.400 saham di harga Rp2.130
  • 750.500 saham di harga Rp2.150

Akumulasi pembelian ini menandakan keyakinan kuat manajemen terhadap prospek perusahaan di masa depan.

Corporate Secretary ISAT Reski Damayanti mengonfirmasi melalui keterangan resmi bahwa “Akumulasi yang dilakukan Vikram ini mentatkan total nilai transaksi mencapai sekitar Rp4,99 miliar.”

Transaksi ini tidak hanya menunjukkan komitmen internal terhadap perusahaan, tetapi juga terjadi dalam periode volatilitas harga saham telekomunikasi di pasar modal.

Sebelum melakukan rangkaian pembelian ini, Vikram Sinha tercatat memiliki 8.800.500 saham atau setara 0,027% kepemilikan saham ISAT.

Pasca transaksi, kepemilikannya meningkat menjadi 11.170.700 saham atau 0,034% dari total saham yang beredar.

Peningkatan kepemilikan ini terjadi di tengah dinamika pasar saham telekomunikasi yang sedang mengalami koreksi.

Perlu dicatat bahwa ini bukan pertama kalinya direksi ISAT melakukan aksi beli saham perusahaan.

Sebelumnya, CEO Indosat Borong Lebih dari 1 Juta Lembar Saham ISAT juga telah dilakukan oleh direksi lainnya, menunjukkan pola konsisten kepercayaan internal terhadap masa depan perusahaan.

Konteks Pasar dan Tren Saham Telekomunikasi

Aksi beli yang dilakukan Vikram Sinha terjadi dalam konteks pasar yang menarik bagi emiten telekomunikasi.

Pada perdagangan Jumat (14/11), harga saham ISAT tercatat turun 2,38% ke level Rp 2.050.

Meski mengalami penurunan dalam lima hari terakhir sebesar 4,65%, secara monthly saham ISAT justru menunjukkan performa positif dengan kenaikan 16,81% dalam sebulan terakhir.

Volatilitas ini mencerminkan dinamika kompleks di sektor telekomunikasi, di mana Saham Telekomunikasi Overweight, TLKM dan ISAT Diprediksi Cuan oleh berbagai analis pasar modal.

Keyakinan analis terhadap prospek jangka panjang sektor ini tampaknya sejalan dengan aksi beli yang dilakukan oleh internal perusahaan.

Pergerakan harga saham ISAT dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan ketahanan di tengang tekanan pasar.

Meski sempat mengalami koreksi, tren jangka menengah tetap mengarah pada penguatan, yang mungkin menjadi pertimbangan Vikram Sinha dalam melakukan aksi akumulasi saham dalam skala besar.

Pola Aksi Beli oleh Direksi Lainnya

Vikram Sinha bukan satu-satunya direksi yang aktif melakukan aksi beli saham ISAT.

Sebelumnya, Direktur ISAT Irsyad Sahroni juga telah melakukan pembelian saham sebanyak 1.047.500 lembar pada periode 31 Oktober hingga 3 November 2025.

Transaksi Irsyad dilakukan dalam beberapa tahap dengan harga yang semakin meningkat.

Irsyad melakukan tiga kali pembelian pada 31 Oktober 2025 dengan harga Rp 1.855, Rp 1.885, dan Rp 1.890 per saham.]

Kemudian melanjutkan aksi beli pada 3 November 2025 dengan harga Rp 1.925, Rp 1.930, Rp 1.935, dan Rp 1.940 per saham.

Pola pembelian bertahap ini menunjukkan strategi akumulasi yang terencana.

Dalam keterangan resminya, Irsyad menyatakan bahwa “Aksi beli ini dilakukan untuk tujuan investasi jangka panjang dengan status kepemilikan langsung.”

Pernyataan ini mengindikasikan bahwa direksi ISAT memandang saham perusahaan sebagai investasi bernilai dengan prospek pertumbuhan yang baik di masa depan.

Fenomena aksi beli oleh internal perusahaan sering dianggap sebagai sinyal positif oleh investor, mengingat direksi memiliki pemahaman mendalam tentang kondisi dan prospek bisnis perusahaan.

Dalam konteks XL Axiata Ambilalih Saham Hipernet untuk Perkuat Layanan Korporasi, industri telekomunikasi memang sedang mengalami transformasi signifikan.

Peningkatan kepemilikan saham oleh direksi terjadi di tengah berbagai perkembangan strategis di industri telekomunikasi Indonesia.

Konsolidasi dan ekspansi layanan digital menjadi tren utama yang mendorong optimisme terhadap pertumbuhan perusahaan di sektor ini.

Dengan total transaksi pembelian yang mencapai hampir Rp 5 miliar dalam satu hari, aksi Vikram Sinha ini menjadi salah yang terbesar yang dilakukan oleh direksi ISAT dalam beberapa waktu terakhir.

Skala transaksi ini mencerminkan keyakinan kuat terhadap masa depan perusahaan dan sektor telekomunikasi secara keseluruhan.

Investor pasar modal biasanya memantau closely aksi beli atau jual yang dilakukan oleh insider perusahaan, karena dianggap mencerminkan pandangan internal terhadap valuasi saham.

Aksi beli dalam skala besar seperti ini sering diinterpretasikan sebagai sinyal bahwa saham dinilai undervalued atau memiliki prospek pertumbuhan yang kuat.

Perkembangan terbaru ini akan terus dipantau oleh analis dan investor, khususnya dalam konteks kinerja kuartalan ISAT dan strategi perusahaan menghadapi persaingan di industri telekomunikasi yang semakin dinamis.

Dengan komitmen kuat yang ditunjukkan melalui aksi beli saham oleh direksi, pasar akan menunggu realisasi performa bisnis yang mendukung optimisme tersebut.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online