TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri ormas GRIB Jaya Rosario de Marshal alias Hercules meminta maaf atas ucapannya kepada purnawirawan saat panggilan video dengan Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional, Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Permintaan maaf itu disampaikan Hercules ketika Dudung menelepon video saat wawancara dengan jurnalis Metro TV untuk program Kontroversi. Ketua Bidang Komunikasi Publik Dewan Pimpinan Pusat GRIB Jaya Razman Arif Nasution membenarkan panggilan video tersebut.
“Yang menelepon duluan adalah Pak Dudung saat di-interview oleh reporter Metro TV,” kata Razman saat dikonfirmasi Tempo, Sabtu, 17 Mei 2025.
Tempo mengirim pesan konfirmasi ke nomor WhatsApp Dudung Abdurachman. Namun pesan tersebut belum direspons.
Dalam video yang diunggah kanal YouTube Metro TV, Hercules ditelepon oleh Dudung Abdurachman untuk meminta maaf kepada para jenderal purnawirawan yang berseteru dengannya. Awalnya, Dudung menyapa Hercules dalam bahasa Tetun dan mengatakan Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Kementerian Dalam Negeri membubarkan ormas yang meresahkan. Hercules mendukung perintah Prabowo.
Kemudian Dudung menyuruh Hercules meminta maaf kepada Gatot Nurmantyo, Yayat Sudrajat, hingga jenderal di Keluarga Besar TNI (KBT).
"Minta maaf atas ucapan yang salah pada bapak-bapak purnawirawan, jenderal, aku minta maaf sebesar-besarnya," kata Hercules, dikutip dari tayangan kanal YouTube Metro TV, Jumat, 16 Mei 2025.
"Jadi dia (Hercules) minta maaf Pak Gatot, Pak Yayat, jenderal-jenderal di KBT atas pernyataan kemarin di media. Beliau minta maaf, beliau akan mendukung kegiatan pemerintah," kata Dudung.
Sebelumnya, Hercules berseteru dengan mantan Panglima TNI Jenderal
(Purn) Gatot Nurmantyo dan Letnan Jenderal (Purn) Sutiyoso. Perseteruan buntut tuntutan pemakzulan Gibran Rakabuming Raka yang disampaikan Forum Purnawirawan Prajurit TNI.
Sutiyoso mendukung tuntutan tersebut. Namun Hercules mengatakan tidak takut dengan Sutiyoso dan menyebut Sutiyoso sebagai orang tua yang sudah bau tanah.
Kemudian, Gatot mengkritik pernyataan Hercules itu lantaran dianggap telah menghina Sutiyoso. Gatot juga menyebut GRIB Jaya terlibat premanisme. Hercules pun menantang Gatot.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan, Presiden Prabowo Subianto resah dengan tindakan premanisme di sejumlah daerah. Prabowo, kata Prasetyo, sudah berkoordinasi dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung ST. Burhanuddin untuk menyelesaikan masalah premanisme ini.
“Jadi pak presiden, pemerintah, betul-betul resah. Presiden sudah koordinasi dengan Kapolri dan Jaksa Agung. Koordinasi untuk mencari jalan keluar,” kata dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 9 Mei 2025.
Prasetyo mengatakan, Prabowo ingin melakukan pembinaan terhadap para preman yang dibungkus dengan mengatasnamakan organisasi masyarakat atau ormas itu. Prabowo tidak ingin para preman menganggu iklim perusahaan dan menganggu ketertiban masyarakat.
Ketua Bidang Komunikasi Publik Dewan Pimpinan Pusat GRIB Jaya, Razman Arif Nasution, mengatakan organisasinya mendukung pemerintah membentuk Satuan Tugas Antipremanisme. Menurut Razman, GRIB Jaya tidak mentoleransi kejahatan premanisme sekecil apa pun.
Ia mengatakan sikap ini sesuai perintah Ketua Umum GRIB Jaya Rosario de Marshall atau Hercules. “Untuk Satgas Antipremanisme, 100 persen kami dukung,” kata Razman saat dihubungi Tempo pada Jumat, 9 Mei 2025.
Hendrik Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini