loading...
Sinar Mas Land berkolaborasi dengan Waste4Change resmi mengoperasikan Rumah Pemulihan Material (RPM) Jatiwaringin sebagai solusi strategis menangani lonjakan volume sampah di Kabupaten Tangerang. FOTO/dok.SindoNews
TANGERANG - Sinar Mas Land berkolaborasi dengan Waste4Change resmi mengoperasikan Rumah Pemulihan Material (RPM) Jatiwaringin sebagai solusi strategis menangani lonjakan volume sampah di Kabupaten Tangerang. Fasilitas yang dikelola oleh PT Sinar Perubahan Persampahan (PT SPP) ini menjadi pusat pengolahan sampah terpilah pertama di kawasan tersebut yang mengantongi izin resmi serta memenuhi standar nasional pengelolaan lingkungan. Langkah ini sekaligus merespons produksi sampah di Kabupaten Tangerang yang kini mencapai lebih dari 2.100 ton per hari.
Kehadiran RPM Jatiwaringin menjadi krusial di tengah tindakan tegas pemerintah daerah terhadap lapak limbah ilegal yang tidak memenuhi ketentuan. Dengan kapasitas pengolahan hingga 50 ton per hari, fasilitas ini memastikan limbah dari aktivitas masyarakat, khususnya di kawasan BSD City, tertangani secara profesional. Hal ini diharapkan dapat mengurangi beban pembuangan pada Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang kian terbatas, sekaligus menciptakan sistem tata kelola sampah yang lebih terukur.
Advisor President Office Sinar Mas Land, Ignesjz Kemalawarta, menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan langkah nyata perusahaan dalam membangun ekosistem ekonomi sirkular yang terintegrasi.
"Kami menghadirkan Rumah Pemulihan Material Jatiwaringin untuk mengelola sampah rumah tangga dari penghuni klaster di BSD City dan sekitarnya. Fasilitas ini menjadi bagian dari komitmen kami membangun sistem pengelolaan sampah berkelanjutan, sekaligus mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan," ujar Ignesjz saat peresmian fasilitas di Tangerang.
Baca Juga: Pemkot Tangsel Targetkan Pembersihan Tumpukan Sampah Sebelum Malam Tahun Baru
Apresiasi senada datang dari Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono. Dia menilai model penguatan pengolahan sampah tingkat kawasan ini patut direplikasi di kota-kota lain. Menurutnya, fasilitas ini merupakan fondasi penting dalam mendukung percepatan teknologi pengolahan sampah menjadi energi (waste to energy), termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Sinergi ini dianggap mampu memperkuat ketahanan lingkungan hidup melalui integrasi teknologi dan kolaborasi sektor swasta.
.png)

















































