Fakta Vaksin RSV pada Ibu Hamil: Dosis, Efek Samping, dan Manfaat untuk Bayi Baru Lahir

11 hours ago 3

Jakarta -

Vaksin RSV (respiratory syncytial virus) untuk ibu hamil kini sudah tersedia di Indonesia, Bunda. Melalui vaksin ini, bayi baru lahir dapat terlindungi dari infeksi RSV.

Perlu diketahui, RSV adalah virus yang sangat umum dan menular, penyebab umum infeksi saluran pernapasan bawa (ISPB), seperti penyakit pneumonia dan bronkiolitis, pada anak-anak di seluruh dunia. Menurut data, infeksi RSV pada bayi banyak ditemukan di enam bulan pertama kehidupan anak.

"Kejadian infeksi RSV pada bayi baru lahir yang sampai membutuhkan perawatan di rumah sakit paling sering terjadi pada tiga bulan pertama kehidupan (50 peesen) dan enam bulan pertama (lebih dari 75 persen)," kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr. Amarylis Febrina Choirin Nisa Fathoni, SpOG, IBCLC, dalam acara Sahabat Peduli Journalist Club Edisi ke-2 Bersama Pfizer di kawasan Jakarta Selatan, belum lama ini.

"RSV paling berbahaya bila dialami oleh bayi dalam enam bulan pertama kehidupannya. Sebab, bayi belum lahir hingga enam bulan belum memiliki sistem imun yang sempurna, sehingga mudah terinfeksi RSV dan belum bisa mendapatkan imunisasi," sambung perempuan yang akrab disapa Nisa ini.

Infeksi RSV bukan sekadar flu biasa pada bayi. Infeksi ini dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, seperti bronkiolitis dan pneumonia. Banyak kasus berat memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.

Vaksin RSV saat hamil dapat melindungi bayi baru lahir

Cara terbaik melindungi bayi dari RSV adalah dengan vaksinasi selama kehamilan. Vaksin RSV telah disetujui untuk ibu hamil dan dapat diberikan pada usia kehamilan 28-36 minggu.

Ada beberapa manfaat vaksin RSV untuk ibu hamil, yakni:

  • Melindungi Bunda dari komplikasi pernapasan selama kehamilan.
  • Mencegah bayi lahir prematur.
  • Memberikan imunitas pasif kepada bayi selama enam bulan pertama kehidupannya yang paling rentan.

"Melakukan vaksinasi selama kehamilan dapat membantu bayi menjadi lebih sehat dalam perjalanan awal kehidupan," ujar Nisa.

Vaskin RSV tidak mengandung virus hidup atau berbasis protein subunit bivalen, sehingga aman diberikan selama kehamilan. Vaksin bekerja dengan membentuk antibodi, yang kemudian bergerak melalui aliran darah menuju ke plasenta.

Selanjutnya, bayi di dalam kandungan menerima antibodi tersebut melalui plasenta. Menurut studi, vaksin ini dapat memberikan perlindungan pada bayi sejak lahir hingga berusia lima tahun.

"Vaksin maternal itu ibunya diinjeksi (di lengan atas) akan membentuk daya tahan tubuh spesifik untuk RSV. Antibodi ini bisa menembus plasenta, sampai ke bayi dari aliran darah. Jadi bayi bisa terlindungi dari infeksi RSV," ungkap Nisa.

Vaksin RSV diberikan satu dosis (single dose) di usia kehamilan 28 hingga 36 minggu. Usia kehamilan ini dianggap tepat karena plasenta bayi sudah berkembang sempurna.

Ilustrasi VaksinIlustrasi Vaksin RSV pada ibu hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Efek samping dan efektivitas vaksin RSV

Vaksin RSV yang telah disetujui untuk ibu hamil dapat memberikan perlindungan terhadap RSV-A dan RSV-B. Menurut penelitian di Maternal Immunization Study for Safety and Efficacy (MATISSE) yang melibatkan 7.400 ibu hamil, vaksin RSV terbukti memiliki efikasi tinggi terhadap infeksi saluran pernapasan bawah (ISPB) yang disebabkan RSV.

"Vaksin ini dapat melindungi bayi di tiga bulan pertama kehidupan sampai 82 persen, dan di enam bulan pertama sebesar 70 persen," kata Nisa.

Sama seperti vaksin lainnya, vaksin RSV dapat menimbulkan efek samping yang ringan dan sementara, Bunda. Beberapa efek samping ini meliputi nyeri di lokasi suntikan, kelelahan, sakit kepala, dan nyeri otot.

"Vaksin itu akan banyak manfaatnya daripada negatif. Kalau dapat proteksi dari vaksinasi bisa melindungi seumur hidup. Tapi bukan berarti kita enggak bisa terkena infeksi. Tapi setidaknya, vaksin dapat menurunkan risiko, seperti lama waktu rawat singkat atau gejala ringan," ujar Nisa.

Vaksin RSV dan kualitas ASI

Hingga kini belum ditemukan efek vaksin RSV pada kualitas ASI ibu menyusui. Namun seperti diketahui, antibodi yang didapat oleh ibu bisa masuk ke ASI, sehingga kemungkinan tidak menimbulkan efek negatif pada kualitasnya.

"Diharapkan semoga penelitian ke depan mengupas apakah terdapat antibodi RSV di dalam ASI. Tapi prinsipnya, semua ibu yang mendapatkan antibodi itu bisa masuk ke ASI. Jadi besar kemungkinan positif bila vaksin diberikan selama kehamilan," kata Nisa.

Vaksin RSV dapat diberikan bersamaan dengan vaksin lain saat hamil

Pemberian vaksin RSV perlu dikonsultasikan ke dokter. Terutama bila Bunda ingin mendapatkan vaksinasi lainnya yang dianjurkan selama hamil, seperti vaksin influenza dan vaksin Tdap.

Menurut Nisa, selama daya tahan tubuh ibu dalam kondisi baik, vaksin RSV dapat diberikan bersama dengan vaksin lainnya atau diberikan jarak.

Konsultasi juga diperlukan bagi Bunda yang memiliki tekanan darah tinggi selama kehamilan. Nisa mengatakan bahwa vaksin ini dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah tinggi.

"Pemberian vaksin memang bisa kapan saja. Tapi memang RSV itu memang bisa ada risiko relatif meningkatkan tekanan darah ya. Jadi pada ibu yang hipertensi, kita akan memberikan konseling tambahan," imbuh Nisa.

Vaksin RSV sudah tersedia di fasilitas kesehatan. Bunda dapat mencari informasinya melalui petugas medis, termasuk dokter kandungan.

Demikian serba-serbi vaksin RSV untuk ibu hamil yang dapat melindungi bayi baru lahir dari gangguan pernapasan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online