Gelontorkan Jutaan Dolar dan Rekrut 68.000 Milisi, Loyalis Assad Siapkan Pemberontakan

5 hours ago 2

loading...

Loyalis Bashar Al Assad siapkan pemberontakan. Foto/X/@LadyJustice9111

DAMASKUS - Mantan loyalis Bashar al-Assad yang melarikan diri dari Suriah setelah jatuhnya diktator tersebut menyalurkan jutaan dolar kepada puluhan ribu calon pejuang. Itu dilakukan dengan harapan dapat memicu pemberontakan melawan pemerintahan baru dan mendapatkan kembali sebagian pengaruh mereka yang hilang.

Menurut investigasi Reuters, Al-Assad, yang melarikan diri ke Rusia Desember lalu, sebagian besar sudah pasrah untuk diasingkan di Moskow, kata empat orang yang dekat dengan keluarga tersebut. Namun, tokoh-tokoh senior lain dari lingkaran dalamnya, termasuk saudaranya, belum menerima kehilangan kekuasaan.

Dua orang yang pernah paling dekat dengan al-Assad, Mayor Jenderal Kamal Hassan dan miliarder Rami Makhlouf, bersaing untuk membentuk milisi di pesisir Suriah dan Lebanon yang terdiri dari anggota sekte minoritas Alawi mereka, yang telah lama dikaitkan dengan keluarga al-Assad, menurut temuan Reuters. Secara keseluruhan, kedua pria tersebut dan faksi-faksi lain yang berebut kekuasaan mendanai lebih dari 50.000 pejuang dengan harapan mendapatkan kesetiaan mereka.

Saudara laki-laki al-Assad, Maher, yang juga berada di Moskow dan masih mengendalikan ribuan mantan tentara, belum memberikan uang atau perintah, kata empat orang yang dekat dengan keluarga Assad.

Salah satu hadiah bagi Hassan dan Makhlouf adalah kendali atas jaringan 14 ruang komando bawah tanah yang dibangun di sekitar pesisir Suriah menjelang akhir pemerintahan al-Assad, serta tempat penyimpanan senjata. Dua perwira dan seorang gubernur wilayah Suriah mengonfirmasi keberadaan ruangan-ruangan tersembunyi ini, yang detailnya tampak dalam foto-foto yang dilihat oleh Reuters.

Baca Juga: 8 Helikopter Serang Tercanggih pada 2025, Salah Satunya Apache yang Teruji di Medan Perang

Hassan, yang merupakan kepala intelijen militer Bashar, tanpa lelah menelepon dan mengirim pesan suara kepada para komandan dan penasihat. Dalam pesan-pesan itu, ia meluapkan kemarahannya tentang hilangnya pengaruhnya dan menguraikan visi-visi muluk tentang bagaimana ia akan memerintah wilayah pesisir Suriah, rumah bagi mayoritas penduduk Alawi Suriah dan bekas basis kekuatan al-Assad.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online