Selular.id – Google Cloud secara resmi meluncurkan fitur deteksi dan intervensi ransomware berbasis artificial intelligence (AI) di Google Drive for Desktop.
Fitur yang sudah tersedia di Indonesia sejak 1 Oktober 2025 ini menjadi lapisan pertahanan baru untuk melindungi dokumen digital dari serangan siber yang semakin mengancam.
Ransomware saat ini masih menjadi salah satu ancaman siber paling merusak bagi organisasi di berbagai sektor.
Serangan jenis ini bisa menyebabkan kerugian finansial besar, penghentian operasional, hingga kebocoran data sensitif.
Data Mandiant yang merupakan bagian dari Google Cloud mencatat bahwa pada 2024 sekitar 21 persen dari seluruh insiden penyusupan terkait dengan ransomware, dengan rata-rata kerugian mencapai lebih dari USD5 juta per insiden.
Fanly Tanto, Country Director Indonesia Google Cloud, menjelaskan bahwa fitur ini merupakan solusi komprehensif menghadapi ancaman ransomware.
“Apa yang kami luncurkan dan hadirkan hari ini adalah lapisan pertahanan yang benar-benar baru,” ujarnya dalam peluncuran fitur tersebut.
“Di satu sisi, solusi antivirus terus berupaya menghentikan ransomware agar tidak masuk, tetapi di sisi lain kami juga telah membangun perlindungan untuk menghentikan ransomware agar tidak efektif ketika berhasil menembus sistem,” lanjutnya.
Fitur baru ini bekerja dengan model AI eksklusif yang dilatih menggunakan jutaan sampel ransomware dunia nyata.
Sistem AI akan secara otomatis mendeteksi aktivitas mencurigakan, menghentikan penyebaran ransomware, dan memberi notifikasi langsung kepada pengguna.
Ketika terdeteksi serangan ransomware atau aktivitas mencurigakan, fitur ini akan menghentikan sinkronisasi file secara otomatis dan memudahkan pengguna memulihkan data hanya dengan beberapa klik.
Mekanisme pemulihan data yang disediakan cukup sederhana.
Drive akan memberikan opsi untuk mengembalikan file ke versi sebelum terinfeksi, memastikan file yang tersimpan di cloud tetap aman dan tidak ikut terenkripsi.
Proses pemulihan file ini tidak memerlukan perangkat lunak tambahan, sehingga lebih praktis bagi pengguna.
Cara Kerja dan Persyaratan Penggunaan
Fitur proteksi ransomware ini berlaku untuk pengguna Google Workspace yang menggunakan aplikasi Drive for desktop di Windows maupun macOS.
Menariknya, pengguna ChromeOS tidak terdampak karena sistem operasi tersebut dinilai tidak rentan terhadap serangan ransomware.
Google merekomendasikan pengguna untuk memperbarui aplikasi ke Drive for desktop versi 114 atau lebih baru agar dapat menikmati antarmuka pemulihan yang optimal.
Pada versi aplikasi yang lebih lama, proses sinkronisasi tetap bisa di-pause saat deteksi terjadi, tetapi fitur pemulihan yang tersedia lebih terbatas.
Hal ini menunjukkan pentingnya selalu menggunakan versi terbaru aplikasi untuk mendapatkan perlindungan maksimal.
Bagi tim TI dan administrator sistem, fitur ini memberikan visibilitas penuh melalui notifikasi di konsol Admin.
Administrator dapat meninjau detail insiden lewat pusat keamanan dan melakukan tindakan yang diperlukan.
Untuk mengaktifkan fitur ini, administrator perlu membuka Admin Console, kemudian masuk ke Apps > Google Workspace > Drive and Docs, memastikan opsi Ransomware detection aktif (ON), dan mengaktifkan Drive file restoration.
Ketersediaan dan Manfaat Jangka Panjang
Fitur deteksi ransomware ini tersedia dalam open beta mulai hari ini dan akan disertakan tanpa biaya tambahan di sebagian besar paket Google Workspace.
Kehadiran fitur ini sangat relevan mengingat ancaman malware yang terus berevolusi seperti yang terlihat dalam kasus MatrixPDF yang baru-baru ini ditemukan.
Fanly Tanto menambahkan bahwa pertahanan baru ini akan membantu melindungi bisnis, sekolah, rumah sakit, lembaga pemerintah, dan berbagai organisasi lainnya dari gangguan serangan ransomware yang bisa sangat merusak.
Perlindungan ini menjadi semakin penting mengingat maraknya malware yang menyamar sebagai update sistem dalam beberapa tahun terakhir.
Dengan meluasnya penggunaan penyimpanan cloud dan meningkatnya ancaman siber, kehadiran fitur deteksi ransomware berbasis AI di Google Drive for Desktop menjadi langkah signifikan dalam memperkuat keamanan digital.
Organisasi dan individu pengguna Google Workspace kini memiliki lapisan pertahanan tambahan yang dapat mengurangi dampak kerusakan akibat serangan ransomware, sekaligus mempermudah proses pemulihan data yang terinfeksi.