Selular.id – Google secara resmi meluncurkan kemampuan pembuatan presentasi otomatis di Gemini Canvas, workspace interaktif gratis dalam aplikasi chatbot AI mereka.
Fitur yang ditargetkan untuk pelajar dan profesional ini memungkinkan pengguna menghasilkan deck presentasi lengkap hanya dengan prompt teks, mengubah proses yang biasanya memakan waktu berjam-jam menjadi hitungan menit.
Yang lebih menarik, Gemini kini bisa memahami konteks dari dokumen yang diunggah pengguna—mulai dari laporan penelitian hingga spreadsheet—lalu mengubahnya menjadi presentasi yang koheren.
Kemampuan ini menjawab kebutuhan mendesak profesional yang sering menghadapi presentasi mendadak tanpa persiapan memadai.
Fitur ini mulai diluncurkan hari ini untuk pelanggan Gemini Pro, sementara pengguna gratis akan mendapat akses dalam beberapa minggu mendatang.
Yang menarik, kemampuan ini tersedia untuk kedua jenis akun—baik akun personal maupun Workspace, menunjukkan komitmen Google dalam menjadikan AI sebagai alat produktivitas yang inklusif.

Cara kerjanya cukup intuitif dengan dua opsi utama. Pengguna bisa mengetik prompt sederhana seperti “Buat presentasi tentang strategi pemasaran digital 2025” jika tidak memiliki sumber spesifik.
Alternatifnya, jika memiliki dokumen referensi, pengguna bisa mengunggah file—baik format dokumen, spreadsheet, atau paper akademik—lalu meminta Gemini membuat presentasi berdasarkan konten file tersebut.
Fleksibilitas ini menjawab kebutuhan berbeda dalam dunia profesional.
Kadang kita butuh presentasi dari nol dengan ide original, kadang perlu merangkum dokumen existing menjadi format presentasi yang menarik.
Hasilnya adalah deck presentasi yang sudah memiliki tema visual konsisten, dilengkapi gambar pendukung yang relevan, dan visualisasi data jika sumber yang diunggah mengandung angka-angka.
Bagi yang pernah menggunakan Google Gemini dengan fitur “Created by You”, perkembangan ini terasa seperti evolusi alami.
Jika sebelumnya AI bisa meniru interaksi manusia dengan komputer, kini ia melangkah lebih jauh dengan menjadi asisten presentasi yang cerdas dan memahami konteks dokumen kompleks.
Integrasi Mulus dengan Google Slides
Kemudahan tidak berhenti di proses pembuatan. Presentasi yang dihasilkan Gemini Canvas bisa langsung diekspor ke Google Slides untuk penyempurnaan akhir.
Artinya, pengguna masih memiliki kendali penuh untuk mengedit teks, menyesuaikan desain, atau berkolaborasi dengan rekan tim.
Integrasi yang mulus ini menghilangkan kekhawatiran tentang kompatibilitas format file yang sering menjadi kendala dalam workflow digital.
Canvas sendiri sebenarnya bukan hal baru di ekosistem Google. Perusahaan meluncurkannya bulan Maret lalu sebagai ruang bagi pengguna untuk berbagi tulisan atau kode dengan Gemini untuk proses editing.
Perkembangannya cukup signifikan—dari sekadar editor teks menjadi generator presentasi yang cerdas.
Bahkan untuk proyek yang lebih kompleks seperti pembuatan aplikasi, halaman web, atau infografik, Canvas mampu menampilkan representasi visual dari desain yang diminta.
Pendekatan Google dalam pengembangan fitur ini patut diapresiasi karena tetap memberikan ruang bagi kreativitas manusia.
AI menangani bagian yang repetitif dan memakan waktu—seperti menyusun layout dan mencari gambar—sementara manusia fokus pada penyempurnaan konten dan penyesuaian kreatif.
Ini bukan tentang menggantikan manusia, melainkan memberdayakannya dengan alat yang lebih cerdas.
Dampak untuk Pendidikan dan Korporat
Bagi dunia pendidikan, fitur ini bisa menjadi revolusi dalam metode pembelajaran.
Mahasiswa bisa lebih fokus pada analisis konten dan pemahaman materi daripada menghabiskan waktu untuk hal teknis pembuatan slide.
Dosen pun bisa memanfaatkannya untuk membuat materi ajar yang visually appealing tanpa perlu keahlian desain khusus.
Di sisi korporat, efisiensi waktu yang ditawarkan sangat signifikan.
Presentasi yang biasanya memakan waktu 2-3 jam bisa diselesaikan dalam hitungan menit.
Ini terutama berguna untuk meeting mendadak atau ketika harus membuat presentasi berdasarkan data kompleks dalam waktu singkat.
Seperti perkembangan ekosistem cerdas di berbagai perusahaan teknologi, integrasi AI dalam workflow sehari-hari menjadi tren yang tak terhindarkan.
Tantangan tentu ada dalam implementasi fitur ini. Pertanyaan tentang seberapa akurat Gemini dalam menangkap esensi dokumen yang kompleks masih perlu diuji lebih lanjut.
Apakah visualisasi datanya cukup detail untuk presentasi tingkat executive?
Pengalaman pengguna lah yang nantinya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini secara komprehensif.
Namun, langkah Google ini jelas mempercepat adopsi AI dalam workflow sehari-hari.
Seiring dengan ekspansi Gemini ke berbagai perangkat, kemampuan pembuatan presentasi ini berpotensi menjadi fitur andalan bagi profesional yang mobile.
Presentasi mendadak tidak lagi menjadi mimpi buruk, melainkan tantangan yang bisa diatasi dengan beberapa ketukan jari.
Perkembangan ini juga sejalan dengan tren otomatisasi di industri teknologi, seperti yang terlihat dalam inovasinya di bidang imaging otomatis.
AI tidak hanya membantu kita mencari informasi, tetapi juga menyajikannya dalam format yang siap presentasi.
Mungkin sebentar lagi, skill membuat presentasi dari nol akan menjadi seperti mengetik dengan mesin ketik—masih bisa dilakukan, tapi mengapa repot jika ada cara yang lebih efisien?
Dengan peluncuran fitur ini, Google semakin memperkuat posisinya dalam persaingan AI productivity tools.
Kemampuan Gemini Canvas dalam memahami konteks dokumen dan mengubahnya menjadi presentasi yang koheren membuka babak baru dalam kolaborasi manusia dan AI untuk tugas-tugas kreatif dan administratif.
.png)






































