Selular.id – GoTo Group secara resmi membantah adanya kesepakatan merger dengan Grab, meskipun pemerintah telah mengonfirmasi rencana penggabungan dua platform ride-hailing terbesar di Indonesia ini.
Dalam keterangan resmi yang diterima Selular.id, perusahaan menegaskan belum ada keputusan final terkait transaksi tersebut dan tetap berfokus pada eksekusi rencana strategis menuju profitabilitas berkelanjutan.
R.A Koesoemohadiani, Direktur Legal dan Group Corporate Secretary GoTo, menyampaikan penjelasan resmi menanggapi spekulasi media yang terus bermunculan.
“Menanggapi spekulasi media terkait potensi transaksi antara GoTo dan Grab, GoTo menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada suatu keputusan ataupun kesepakatan terkait hal tersebut,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (11/11).
Pernyataan resmi GoTo ini muncul sebagai respons atas pernyataan Prasetyo Hadi selaku Menteri Sekretaris Negara yang pada Jumat (7/11) mengkonfirmasi rencana merger antara Grab dan GoTo.
Prasetyo bahkan menyebutkan keterlibatan Danantara dalam proses korporasi ini, meski peran detailnya belum dijelaskan lebih lanjut.
Posisi Kuat Menuju Profitabilitas
Dalam penjelasan lebih lanjut, Koesoemohadiani menekankan bahwa GoTo saat ini berada dalam posisi terkuat dalam beberapa tahun terakhir.
Posisi ini didukung oleh rencana strategis yang jelas serta kemajuan signifikan menuju profitabilitas yang berkelanjutan.
Perusahaan mengaku tetap fokus pada eksekusi untuk mencapai sasaran strategis guna menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham dan seluruh ekosistem GoTo.
“Setiap langkah yang diambil oleh GoTo akan senantiasa patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi perusahaan publik, dengan tetap memprioritaskan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham serta menjaga kepentingan terbaik bagi mitra pengemudi, mitra UMKM, pelanggan, serta seluruh pemangku kepentingan,” tambah Koesoemohadiani.
Pernyataan ini sekaligus menegaskan komitmen GoTo terhadap prinsip good corporate governance dalam setiap keputusan strategis perusahaan.
Sebelumnya, berbagai spekulasi mengenai rencana akuisisi Grab terhadap GoTo telah beberapa kali muncul, namun selalu dibantah oleh pihak perusahaan.
RUPSLB dan Tata Kelola Perusahaan
GoTo juga mengungkapkan rencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 November 2025 mendatang.
Perusahaan menegaskan bahwa RUPSLB ini merupakan bagian dari tata kelola perusahaan yang baik dan tidak perlu menimbulkan kekhawatiran di kalangan pemegang saham dan stakeholders.
“Agenda RUPSLB ini tidak berkaitan dengan rencana aksi korporasi apa pun dan informasi lebih lanjut akan disampaikan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku pada saat Perseroan melakukan pemanggilan RUPSLB pada tanggal 25 November 2025,” jelas Koesoemohadiani.
Transparansi ini penting mengingat dalam perjalanan bisnisnya, GoTo pernah menghadapi tantangan terkait kepercayaan investor.
Seperti yang pernah diungkap dalam laporan sebelumnya tentang gugatan investor yang merasa tertipu angka palsu, yang kemudian diselesaikan melalui proses hukum yang transparan.
Konteks Investasi dan Pengembangan Bisnis
Dalam perkembangan terpisah, diketahui bahwa Telkom telah memulai investasi di GoTo sejak 18 Mei 2023 lalu.
Investasi tersebut dilakukan melalui pembelian 29.708 lembar saham konversi GoTo senilai USD 150 juta atau setara Rp 2,1 triliun.
Langkah strategis ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek bisnis GoTo di masa depan.
Analisis dari LPEM FEB UI tentang pendapatan kurir GoTo sebelumnya juga mengindikasikan bahwa perusahaan terus berupaya meningkatkan efisiensi operasional dan kesejahteraan mitra driver sebagai bagian dari strategi menuju profitabilitas berkelanjutan.
Dengan berbagai perkembangan terkini ini, industri teknologi dan transportasi online Indonesia terus menyaksikan dinamika yang menarik.
Meskipun wacana merger Grab dan GoTo terus mengemuka, keputusan akhir tetap berada di tangan para pemegang saham dan tentu saja harus mempertimbangkan berbagai aspek regulasi serta dampaknya terhadap persaingan usaha yang sehat di Indonesia.
GoTo sebagai perusahaan publik memahami betul pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap pengambilan keputusan strategis.
Pernyataan resmi perusahaan ini sekaligus menjadi penegasan bahwa meskipun terdapat wacana dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, proses pengambilan keputusan korporasi tetap mengikuti mekanisme dan regulasi yang berlaku.
.png)
















































