IBCSD dan Kadin Net Zero Hub Dorong Akselerasi Dekarbonisasi di Kawasan Industri MM2100

2 hours ago 2

loading...

Lokakarya Levelling Up on Net Zero mendorong peningkatan kapasitas perusahaan di kawasan industri dalam memetakan sumber emisi gas rumah kaca (GRK), serta menyusun strategi dan peta jalan dekarbonisasi. Foto/Dok

BEKASI - Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) sebagai salah satu mitra strategis Kadin Net Zero Hub (NZH) , berkolaborasi dengan PT Megalopolis Manunggal Industrial Development sebagai pengelola Kawasan Industri MM2100 , menggelar lokakarya “Levelling Up on Net Zero” di Kawasan Industri MM2100 pada Selasa, 25 November 2025.

Acara ini dirancang untuk mendorong peningkatan kapasitas perusahaan-perusahaan yang berada di kawasan industri dalam memetakan sumber emisi gas rumah kaca (GRK) , menghitung dan mengumpulkan data emisi, serta menyusun strategi dan peta jalan dekarbonisasi yang selaras dengan target nasional menuju emisi nol bersih pada 2060.

Program Development Director IBCSD, Aloysius Wiratmo membuka forum dengan menekankan bahwa transisi menuju ekonomi rendah karbon harus dilihat sebagai strategi bisnis jangka panjang. “KADIN NZH dibentuk sebagai platform kolaborasi untuk membantu perusahaan meningkatkan kesadaran, keterampilan, dan kesiapan dalam menjalankan agenda dekarbonisasi. Transisi menuju bisnis rendah emisi bukan hanya pertimbangan etis atau kepatuhan regulasi, tetapi strategi penting agar perusahaan tetap kompetitif dan berkelanjutan untuk mencapai net zero di tahun 2060 atau lebih awal,” sebut Aloysius.

Baca Juga: Upaya Pemerintah Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, Ini Penjelasannya

Sebagai kawasan industri strategis di Indonesia, MM2100 memegang peran penting dalam mendukung akselerasi transisi rendah karbon nasional. Perwakilan MM2100, Susi Rahmawati menekankan, penting bagi kawasan industri untuk memahami dan mengelola emisi secara akurat.

IBCSD dan Kadin Net Zero Hub Dorong Akselerasi Dekarbonisasi di Kawasan Industri MM2100

“Melalui forum seperti ini, kita bisa memahami apa itu emisi GRK, bagaimana cara mengukurnya, dan langkah apa yang dapat dilakukan perusahaan di kawasan industri untuk mengendalikannya. Kita harus mulai memilah mana aktivitas yang benar-benar berdampak besar dan bagaimana mengelolanya. Ini bagian dari tanggung jawab kita bersama sebagai pelaku industri,” sebut Susi dalam sambutannya.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online