Jakarta, Pintu News – Bitcoin tampaknya berada di ambang pemulihan setelah beberapa waktu berjuang di kisaran harga $95.000. Analis pasar terkemuka, Burak Kesmeci, baru-baru ini membagikan analisisnya di platform sosial media X, mengindikasikan bahwa Bitcoin mungkin akan mengalami rebound dalam beberapa hari mendatang.
Kesmeci menggunakan berbagai indikator teknis untuk menggambarkan potensi kenaikan harga Bitcoin hingga $110.000, meskipun juga memperingatkan tentang risiko penurunan ke $85.000.
Analisis Teknikal dan Prediksi Harga

Menurut Burak Kesmeci, beberapa indikator teknis menunjukkan tanda-tanda awal pemulihan untuk Bitcoin. Salah satu indikator yang menjadi fokus adalah Indeks Kekuatan Relatif (RSI) harian yang telah mencapai angka 30, menandakan kondisi oversold. Namun, Kesmeci menekankan bahwa pergerakan RSI ini belum tentu menjamin rebound harga secara langsung.
Selain itu, Kesmeci juga mengeksplorasi Profil Volume Kisaran Tetap (FRVP), dimana terdapat celah volume antara $95.000 dan $85.000. Jika harga Bitcoin menutup di bawah $95.000, ada kemungkinan harga akan turun tajam hingga $85.000 untuk mengisi celah volume tersebut. Namun, jika harga bertahan di atas $95.000, ini bisa menjadi indikasi bahwa Bitcoin sedang dalam fase akumulasi volume yang bisa mendorong harga naik.
Baca Juga: 3 Altcoin Tangguh yang Diprediksi Bisa Saingi Solana, Apa Saja?
Pertahanan di Harga $95.000 dan Potensi Rally
Kesmeci mengamati bahwa pembuat pasar tampaknya memilih untuk mempertahankan harga di sekitar $95.000. Jika Bitcoin berhasil mempertahankan level ini, ada potensi untuk rally reaksi yang bisa mendorong harga menuju $110.000. Area $110.000 dianggap sebagai zona keputusan kritis, dimana pergerakan selanjutnya akan sangat bergantung pada dinamika pasar saat itu.
Pertahanan harga ini juga menunjukkan bahwa ada kecenderungan bullish di kalangan investor dan trader yang bisa memicu kenaikan harga. Kesmeci menyarankan para pelaku pasar untuk mengawasi indikator-indikator ini dan menyesuaikan strategi trading mereka sesuai dengan kondisi pasar yang terus berubah.
Kesimpulan

Meskipun ada beberapa sinyal positif dari indikator teknis, pasar Bitcoin masih penuh dengan ketidakpastian. Investor dan trader harus tetap waspada terhadap perubahan kondisi pasar dan menggunakan analisis teknis sebagai salah satu alat, bukan sebagai penentu tunggal dalam pengambilan keputusan investasi. Kesmeci mengingatkan bahwa sinyal beli yang muncul tidak selalu menjamin kenaikan harga secara langsung dan bisa berubah tergantung pada banyak faktor.
Baca Juga: 10 Meme Coin Terpopuler November 2025: Ramai Diperbincangkan!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga Bitcoin hari ini, harga Solana hari ini, Pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
FAQ
Q1: Apa itu Indeks Kekuatan Relatif (RSI)?
Indeks Kekuatan Relatif (RSI) adalah indikator momentum yang digunakan dalam analisis teknis untuk mengukur kecepatan dan perubahan pergerakan harga. RSI berkisar dari 0 hingga 100 dan umumnya dianggap oversold ketika di bawah 30 dan overbought ketika di atas 70.
Q2: Apa itu Profil Volume Kisaran Tetap (FRVP)?
Profil Volume Kisaran Tetap (FRVP) adalah alat analisis teknis yang digunakan untuk mengidentifikasi tingkat harga di mana volume perdagangan telah terkonsentrasi selama periode tertentu. Ini membantu trader mengidentifikasi area support dan resistance potensial.
Q3: Mengapa harga Bitcoin bisa turun ke $85.000?
Menurut analisis Burak Kesmeci, ada celah volume antara $95.000 dan $85.000 yang belum terisi. Jika harga Bitcoin menutup di bawah $95.000, bisa terjadi penurunan tajam untuk mengisi celah tersebut, yang mungkin membawa harga ke $85.000.
Q4: Apa yang dimaksud dengan zona keputusan kritis pada $110.000?
Zona keputusan kritis pada $110.000 adalah tingkat harga di mana pergerakan harga selanjutnya Bitcoin akan sangat bergantung pada reaksi pasar. Jika Bitcoin mencapai harga ini, bisa terjadi pergerakan harga yang signifikan baik ke atas maupun ke bawah, tergantung pada sentimen pasar saat itu.
Q5: Bagaimana investor harus merespons sinyal beli yang muncul?
Investor disarankan untuk tidak bergantung sepenuhnya pada sinyal beli sebagai dasar pengambilan keputusan. Penting untuk mempertimbangkan analisis teknis sebagai salah satu dari banyak alat dan memperhatikan faktor-faktor lain seperti berita pasar, analisis fundamental, dan kondisi ekonomi global.
Referensi
- NewsBTC. Bitcoin Sounds Buy Alarm Since March. Diakses pada tanggal 17 November 2025
.png)











































