loading...
Indonesia Dituding Melanggar Olympic Movement karena Tolak Visa Atlet Israel. Foto: thesportdigest.com
Indonesia menjadi sorotan dunia olahraga setelah Komite Olimpiade Internasional (IOC) menilai keputusan pemerintah yang membatalkan visa atlet Israel untuk Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025 sebagai pelanggaran terhadap prinsip Gerakan Olimpiade atau Olympic Movement. IOC menegaskan bahwa tindakan tersebut bertentangan dengan nilai dasar Olimpiade yang menjunjung tinggi non-diskriminasi, otonomi, dan netralitas politik.
Dalam pernyataan resmi Dewan Eksekutifnya, IOC menegaskan bahwa “semua atlet, tim, dan pejabat olahraga yang memenuhi syarat harus dapat berpartisipasi dalam kompetisi dan acara olahraga internasional tanpa bentuk diskriminasi apa pun oleh negara tuan rumah.” Sikap ini diambil setelah upaya diplomatik IOC dengan Indonesia menemui jalan buntu, menyusul keputusan pemerintah menolak visa bagi atlet Israel yang dijadwalkan tampil di Jakarta pada Oktober 2025.
Makna dan Prinsip Gerakan Olimpiade
Gerakan Olimpiade atau Olympic Movement adalah aksi global yang terorganisir di bawah otoritas tertinggi IOC. Gerakan ini menginspirasi individu, organisasi, dan negara untuk menjunjung nilai-nilai Olympism, yakni semangat sportivitas, persahabatan, dan perdamaian dunia melalui olahraga.
Tujuan utama Gerakan Olimpiade adalah membangun dunia yang lebih baik dengan mendidik generasi muda melalui olahraga yang dilandasi nilai-nilai utama: Persahabatan (Friendship): mempererat hubungan antarbangsa dan budaya; Hormat (Respect): menghargai perbedaan dan menjunjung integritas; dan Keunggulan (Excellence): mendorong setiap individu mencapai potensi terbaiknya.
Baca Juga: Indonesia Dilarang Gelar Turnamen Olahraga Internasional Buntut Penolakan Visa Atlet Israel
Gerakan Olimpiade mencapai puncaknya melalui penyelenggaraan Olimpiade, festival olahraga terbesar di dunia yang mempertemukan ribuan atlet dari berbagai negara dalam suasana kompetisi yang damai.
Dalam konteks ini, keputusan Indonesia yang menolak partisipasi atlet Israel dinilai bertentangan dengan semangat dasar Olimpiade. IOC menilai bahwa olahraga seharusnya menjadi jembatan perdamaian, bukan arena bagi konflik politik. Karena itu, lembaga tersebut kini menangguhkan komunikasi resmi dengan Komite Olimpiade Indonesia (NOC) dan meninjau ulang seluruh kerja sama di masa depan, termasuk peluang Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2036.
(sto)