Jakarta, Pintu News – Bitcoin yang sempat mencapai rekor harga tertinggi kini menghadapi tekanan dari investor besar, termasuk dari institusi. Jan Van Eck, CEO dari perusahaan manajemen investasi global VanEck, mengungkap bahwa banyak investor mulai mengurangi eksposur mereka terhadap Bitcoin sebagai bentuk persiapan menghadapi tahun 2026 yang diperkirakan akan menjadi tahun yang bearish.
1. Prediksi Siklus 4 Tahun: Tahun 2026 Dianggap Tahun Negatif
Dalam wawancara dengan CNBC, Jan Van Eck menyatakan bahwa tren historis Bitcoin menunjukkan adanya pola setiap empat tahun sekali di mana pasar mengalami penurunan besar. Tahun 2026 diprediksi menjadi bagian dari siklus negatif tersebut.
Menurut Van Eck, meskipun Bitcoin masih relevan dalam portofolio investor, terutama karena fungsi likuiditasnya, banyak yang memilih untuk merealisasikan keuntungan sebelum tren penurunan dimulai. Ini menciptakan tekanan jual yang signifikan di pasar crypto.
Baca Juga: Robert Kiyosaki Jual Bitcoin di $90.000: Dari Target $250K ke Bisnis Riil, Ini Alasannya!
2. Likuiditas Global Masih Mendukung, Tapi Waspada Risiko
VanEck juga menyoroti bahwa secara umum, likuiditas global masih tinggi, yang seharusnya mendukung aset-aset berisiko seperti cryptocurrency. Namun, antisipasi investor terhadap volatilitas di masa depan memicu aksi ambil untung.
Bitcoin (BTC) tetap dianggap sebagai aset penting oleh banyak manajer dana, karena fungsinya yang menyerupai emas dalam menjaga nilai. Namun, ekspektasi makroekonomi dan siklus pasar membuat sebagian investor memilih menahan dana atau pindah ke aset lain untuk sementara.
3. Kekhawatiran Teknologi: Quantum dan Privasi
Sumber: BanklessSalah satu hal menarik yang disampaikan Van Eck adalah kekhawatiran komunitas terhadap potensi kelemahan kriptografi Bitcoin di masa depan, terutama dalam menghadapi ancaman dari komputasi kuantum. Selain itu, kurangnya privasi dalam transaksi Bitcoin juga menjadi sorotan.
Ia menyebut Zcash sebagai contoh token alternatif yang memiliki fitur privasi lebih baik dibandingkan Bitcoin. Menurutnya, token semacam ini bisa menjadi opsi bagi investor yang mencari perlindungan dari potensi risiko teknis dan privasi.
4. Investor Institusional Reposisi Portofolio
Sebagai salah satu penyedia ETF berbasis Bitcoin, VanEck memiliki pandangan luas terhadap pergerakan investor institusional. Menurutnya, saat ini banyak institusi melakukan reposisi portofolio, mengurangi porsi kripto sambil memperbesar eksposur pada aset yang lebih stabil.
Hal ini bukan karena kepercayaan terhadap Bitcoin menurun, melainkan lebih kepada manajemen risiko jangka pendek. Dalam siklus empat tahunan yang cenderung penuh volatilitas, reposisi menjadi strategi logis bagi investor besar.
5. Ketidakpastian Tambahan dari Gejolak Ekonomi Global dan AI
Van Eck juga mengingatkan bahwa tekanan terhadap Bitcoin tidak hanya berasal dari faktor internal crypto, tetapi juga dari ketidakpastian makroekonomi global. Selain itu, berkembangnya tren bubble kecerdasan buatan dianggap bisa mempengaruhi distribusi likuiditas pasar.
Beberapa analis bahkan menilai bahwa efek dari overhype AI bisa mengalihkan perhatian dan modal dari aset crypto. Kombinasi berbagai faktor ini menjadi pemicu investor untuk mulai lebih berhati-hati memasuki tahun 2026.
Baca Juga: Cardano Diprediksi Keluar dari Top 20 pada 2026, CEO Nansen Sebut ‘Ghost Chain’
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga Bitcoin hari ini, harga Solana hari ini, Pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
FAQ
Mengapa investor besar mulai mengurangi kepemilikan Bitcoin menjelang 2026?
Menurut Jan Van Eck, hal ini dilakukan sebagai strategi antisipatif terhadap siklus empat tahunan Bitcoin, di mana 2026 diprediksi menjadi tahun penurunan pasar atau bearish.
Apa itu teori siklus 4 tahunan Bitcoin yang disampaikan VanEck?
Teori ini mengacu pada pola historis di mana Bitcoin mengalami fluktuasi besar setiap empat tahun, biasanya terkait dengan peristiwa halving dan dampaknya terhadap harga dan pasar.
Apa kekhawatiran teknologi yang dihadapi Bitcoin saat ini?
Van Eck menyebut ancaman dari komputasi kuantum dan kurangnya privasi dalam transaksi sebagai dua isu teknis utama yang bisa menghambat pertumbuhan jangka panjang Bitcoin.
Apakah Bitcoin masih relevan dalam portofolio investor?
Ya, meskipun ada tekanan jangka pendek, Van Eck menilai Bitcoin masih memiliki nilai strategis, terutama karena karakteristiknya yang mirip dengan emas dalam menjaga nilai dan menyediakan likuiditas.
Apa alternatif yang disebut VanEck untuk mengatasi kekhawatiran privasi?
Ia menyebut Zcash (ZEC) sebagai contoh token yang menawarkan fitur privasi lebih tinggi dibandingkan Bitcoin, dan bisa menjadi pilihan bagi investor yang memprioritaskan anonimitas.
Referensi:
- Bitcoin.com News. Van Eck: Investors Shed Bitcoin Bracing for a Bearish 2026. Diakses pada tanggal 24 November 2025
.png)
















































