Katanya Sudah Ditangkap, Bjorka Bocorkan 128 Juta Data SIM Card Indonesia

4 hours ago 2

Selular.id – Peretas Bjorka kembali muncul dengan membocorkan 128 juta data kartu SIM milik warga Indonesia.

Kebocoran data yang terjadi pada 20 September 2025 ini melibatkan informasi sensitif seperti NIK, nomor telepon, operator, hingga tanggal registrasi kartu dari berbagai operator seluler di Indonesia.

Bjorka mempublikasikan data tersebut di forum gelap dark web dengan mengklaim memiliki 128.293.821 rekam data berformat SQL.

Data dengan ukuran 8 GB ini dikumpulkan oleh Komdigi dan mencakup informasi lengkap kartu SIM berbagai operator.

Salah satu tokoh publik yang diduga menjadi korban dalam kebocoran ini adalah Roy Suryo, meskipun hingga saat ini belum ada pernyataan resmi mengenai kevalidan data-data tersebut.

Kasus ini pertama kali terungkap melalui postingan TikTok akun @hens4308 yang menampilkan tangkapan layar di dark web terkait kebocoran data.

Munculnya Bjorka ini mengejutkan banyak pihak karena sebelumnya sempat beredar kabar bahwa peretas tersebut telah ditangkap pada September lalu, namun kemudian terbukti palsu.

Dalam perkembangan terbaru, Bjorka menyatakan melalui postingan bahwa dirinya masih bebas dan mengklaim bahwa yang muncul di tahun 2022 lalu adalah dirinya yang asli.

“Kalian pikir itu saya? Banyak yang pakai nama saya, tapi kalian gak sadar kalau saya masih bebas–yang muncul di tahun 2022 lalu,” tulisnya dalam postingan tersebut.

Rekam Jejak Bjorka dan Ancaman Berkelanjutan

Kebocoran data SIM card ini bukan kali pertama Bjorka melakukan aksinya.

Sebelumnya, peretas ini telah beberapa kali membocorkan data sensitif milik instansi pemerintah dan swasta.

Pada 6 Oktober 2025 lalu, Bjorka muncul kembali ke permukaan setelah kepolisian menangkap oknum yang mengaku sebagai peretas tersebut.

Pemilik akun Instagram tersebut juga disebut telah berhasil menyebarkan data-data kepolisian.

Sebanyak 341 ribu personel Polri berhasil ia sebar ke platform dark web seperti BreachForums dan web-web miliknya.

Data tersebut berisi informasi nama, pangkat, satuan tugas, hingga kontak pribadi personel Polri.

Tak berhenti sampai situ, Bjorka juga mengancam akan mengunggah data-data dari Badan Gizi Nasional.

Ancaman ini menunjukkan pola serangan siber yang terus berlanjut dan semakin mengkhawatirkan.

Kasus-kasus sebelumnya seperti yang tercatat dalam Hacker Bjorka Tertangkap, Tetapi Bisa Posting Tentang Data Polri menunjukkan konsistensi modus operandi peretas ini.

Bjorka pertama kali menarik perhatian publik pada tahun 2022 dengan serangkaian pembobolan data yang masif.

Kasus-kasus yang melibatkan peretas ini telah menjadi perhatian serius berbagai pihak, termasuk yang tercatat dalam Berita Populer 2022 : Dari Kasus Bjorka, Hingga Rekomendasi Smartphone yang menempatkan Bjorka sebagai salah satu topik cybersecurity paling banyak dibahas.

Dampak dan Respons Terhadap Kebocoran Data

Kebocoran data SIM card dalam skala sebesar ini menimbulkan kekhawatiran serius mengenai keamanan data pribadi warga Indonesia.

Data NIK yang termasuk dalam kebocoran ini merupakan informasi yang sangat sensitif karena dapat digunakan untuk berbagai keperluan administratif dan legal.

Belum adanya pernyataan resmi dari pihak berwenang mengenai kevalidan data yang dibocorkan menambah ketidakpastian situasi.

Masyarakat pun dihimbau untuk lebih waspada terhadap kemungkinan penyalahgunaan data pribadi mereka.

Kasus ini juga mengingatkan pada insiden serupa yang pernah terjadi sebelumnya, seperti yang tercatat dalam Viral Video Rekaman CCTV di WhatsApp Bisa Buat HP Mati, Ulah Hacker Bjorka? yang menunjukkan variasi metode serangan siber yang digunakan.

Kehadiran Bjorka yang konsisten di dunia maya meskipun berbagai upaya penangkapan telah dilakukan menunjukkan kompleksitas penanganan kasus keamanan siber di Indonesia.

Pola serangan yang terus berkembang dan kemampuan menghindari deteksi menjadi tantangan tersendiri bagi pihak berwenang.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Komdigi sebagai pihak yang disebut sebagai sumber pengumpulan data.

Demikian pula dengan operator seluler yang datanya diduga termasuk dalam kebocoran massal ini.

Perkembangan kasus Bjorka dan kebocoran data 128 juta SIM card ini terus menjadi perhatian berbagai kalangan, mengingat dampaknya yang sangat luas terhadap privasi dan keamanan digital warga Indonesia.

Masyarakat diharapkan tetap mengikuti perkembangan resmi dari pihak berwenang dan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk melindungi data pribadi mereka.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online