Kebangkitan Maritim Indonesia, Pengamat: Laut Kini Jadi Poros Peradaban

5 hours ago 2

loading...

Pengamat Maritim dari IKAL Strategic Center (ISC) Marcellus Hakeng Jayawibawa menyatakan satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkan arah baru bagi kebangkitan maritim Indonesia. Foto: Ist

JAKARTA - Satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkan arah baru bagi kebangkitan sektor maritim Indonesia. Kebijakan maritim bukan sekadar kelanjutan program masa lalu melainkan transformasi struktural yang menempatkan laut sebagai inti pembangunan nasional.

“Selama satu tahun terakhir, kita melihat tanda-tanda kebangkitan nyata dalam cara negara mengelola lautnya. Pemerintah tidak lagi memandang laut sebatas sumber daya ekonomi, tetapi juga sebagai sistem kehidupan dan peradaban,” ujar Pengamat Maritim dari IKAL Strategic Center (ISC) Marcellus Hakeng Jayawibawa di Jakarta, Rabu (22/10/2025).

Baca juga: Captain Hakeng: Saatnya Riau Bangkit Jadi Raja Maritim Lagi!

Arah kebijakan Prabowo yang terangkum dalam visi Asta Cita menegaskan kembali pentingnya kemandirian ekonomi, pemerataan pembangunan, dan ketahanan nasional berbasis potensi maritim. Dalam kerangka itu, laut menjadi medan strategis bagi masa depan bangsa, bukan hanya sumber pangan melainkan sumber energi, transportasi, dan diplomasi.

“Masa depan Indonesia ada di laut dan kini kita mulai melihat langkah-langkah konkret menuju visi itu,” kata Hakeng.

Salah satu capaian penting selama satu tahun ini adalah peningkatan investasi dalam infrastruktur pelabuhan dan penguatan konektivitas antarwilayah. Pemerintah mempercepat modernisasi pelabuhan strategis, memperluas kawasan industri perikanan, serta mendorong efisiensi logistik maritim.

Menurut Hakeng, langkah ini sejalan dengan upaya menjadikan laut bukan hanya jalur distribusi, tetapi pusat pertumbuhan ekonomi baru. “Pelabuhan sekarang bukan lagi sekadar tempat bongkar muat, tetapi pusat nilai tambah ekonomi yang menggerakkan industri lokal,” tuturnya.

Dia menilai kebijakan hilirisasi hasil laut dan pengembangan ekonomi biru (blue economy)menjadi dua tonggak utama dalam membangun kemandirian maritim Indonesia. Program ini menekankan pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan dengan keseimbangan antara produktivitas ekonomi dan kelestarian ekologi.

“Ekonomi Biru bukan sekadar jargon. Ia adalah paradigma baru yang menuntut perubahan sikap dari eksploitasi menjadi pengelolaan, dari konsumsi menjadi konservasi,” katanya.

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online